Image source: http://kmagz.com/ |
Awas jadi
atheis kalau baca buku ini. Ngga berlebihan ya kurasa, apalagi kalau yang
terbiasa baca novel ringan. Sapiens, buku tulisan Yuval Noah Harari ini
bergenre sains sejarah. Dua hal yang aku suka. Mind blowing sih, bukan lagi
melihat sejarah dari helikopter namun pandangan pesawat luar angkasa. Pembaca
diajak berpikir secara global, objektif, masif.
Identitas Buku
Judul:
Sapiens, A brief history of humankind
Judul Terjemahan: Sapiens, Sejarah ringkas umat manusia dari zaman batu hingga
perkiraan kepunahannya
Penulis: Yuval Noah Harari
Tahun terbit: 2011, terjemah Indonesia 2017
Penerbit: Alvabet
Jumlah halaman: 500
Penulis: Yuval Noah Harari
Tahun terbit: 2011, terjemah Indonesia 2017
Penerbit: Alvabet
Jumlah halaman: 500
Penulis Ahli Sejarah Militer
Selain
membaca sinopsis di belakang buku, aku biasanya juga membaca profil penulis.
Harari masih asing bagiku. Wow ternyata dia ahli sejarah militer lulusan Oxford
2002. Kelahiran Israel dan kini menjadi dosen sejarah di Universitas Ibrani
Yerusalem.
Komentar Orang Penting
Aku tahu buku ini dari instagram. Banyak yang share dan katanya bagus. Ketika versi cetaknya sampai di tangan, ternyata banyak tokoh dunia telah membaca dan memberikan komentar terhadap Sapiens. Tentu saja aku semakin tertarik dong.
Review Sapiens
Buku yang
setebal novel Harry Potter ini kukira akan selesai dalam berbulan-bulan. Atau
malah teronggok di pojokan karena aku nyerah. Ternyata, sekali buka rasanya
pensaran terus ingin segera ditamatkan.
Ada 4 bagian
yang terpecah dalam 20 bab. Bagian menunjukan garis waktu lompatan perkembangan
Sapiens. Ya, fokusnya adalah spesies Homo Sapiens.
Revolusi Kognitif
Revolusi
kognitif, nama bagian satu. Bagian pertama ini menjelaskan kepada pembaca
bagaimana awal mula manusia. Tolong lupakan dulu teori di Al-qur'an atau Injil
ya. Buka pikiran kita, ahahaha.
Kehidupan
manusia purba, homo sapiens di kala itu yang masih mirip kera. Homo sapiens
memiliki catatan di antara semua organisme atas ulahnya mendorong sebagian
besar spesies tumbuhan dan binatang menuju kepunahan.
Revolusi Agrikultur
Kita diajak
masuk ke era dimana Homo Sapiend mulai mengenal dunia pertanian. Bukan lagi
berburu. Piramida mulai dibangun, begitupun dengan stonehenge. Tapi, di sini
Sapiens mulai mencemaskan masa depan.
Mulai ada keinginan menciptakan tatanan yang diimajinasikan.
Lingkaran
setan tentang ras. Dimana kulit hitam diperlalukan diskriminatif lalu
menciptakan kemiskinan, dan seterusnya.
Penyatuan Manusia
Dari sini
kita sudah masuk era jaman sejarah. Di bab ini aku tertarik dengan sejarah
munculnya uang dan perbankan. Harari menjelaskan dengan contoh mudah dan
mencerahkan awam sepertiku.
Dan yang tak
kalah seru adalah tentang munculnya agama. Apakah agama bisa dimatikan oleh
Harari? Kurasa Sapiens bisa mulai membunuh pelan-pelan agama dari pikiran kita.
Makanya sambil istighfar ya baca Sapiens, hehe.
Revolusi Saintifik
Revolusi Saintifik
Ignoramus,
bukan nama sihir Harry Potter. Ini istilah untuk pengakuan ketidaktahuan. Homo
Sapiens mulai sadar akan ini. Menarik sih bagaimana sains dan Imperium kawin.
Apakah James Cook dan Columbus berjalan keliling dunia sesederhana di buku
sejarah sekolah? Oh tidak.
Oiya,
Indonesia disebut berkali-kali di bab ini. Bukan tentang makam Hitler yang
katanya di sini, tapi tentang awal mula VOC mencapai Indonesia. Selama ini
akutahunya VOC datang. Sudah begitu saja. Tidak tahu pandangam globalnya dan
apa hubunganya dalam konstelasi imperium Eropa dan dunia.
Penemuan
mesin uap, listrik, hingga mesiu. Harari mampu mengaitkan juga dengan
variabel-variabel lain secara objektif.
Tamatnya
Homo Sapiens, mengerikan bahwa spesies kita bisa musnah. Manusa memang pembuat
kerusakan. Memunahkan homo neandertal lalu sekarang ingin membangkitkannya
lagi. Pembaca disadarkan bahwa seolah Tuhan itu mitos belaka. Tidak ada
kekuatan supernatural yang menciptakan makhluk hidup. Semua bisa dijelaskan
dengan sains. Lalu apa peran Tuhan?
Pencarian Kebahagiaan
Aku pernah
membaca bukunya Eric Weiner yang the gography of bliss dan the grgraphy of
faith. Lalu kemarin baru selesai baca buku Ikigai. Meski ditulis 3 orang yang
berbeda, mereka punya satu kesatuan pendapat.
Uang memang
bisa menyatukan dunia ketika politik dan agama gagal melakukannya. Tapi nilai
kebahagiaan bukan dari faktor eksternal seperti itu. Letak kebahagiaan adalah
dalam diri Homo Sapiens. Bagaimana segala aktivitas dapat menghadirkan
proses-proses biokimia lalu menimbulkan kebahagiaan.
Rate Sapiens
4 dari 5
Quotes Sapiens
"Apakah
ada sesuatu yang lebih berbahaya ketimbang tuhan-tuhan yang tidak puas dan
tidak bertanggung jawab yang tidak tahu apa yang mereka inginkan?"
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah