Identitas Buku
Review
Dr. Gary Chapman ini seorang konselor pernikahan. Dia bilang, di 12 hingga 15 tahun awal konsultasinya ada pola yang kerap terulang, yaitu sang istri menyatakan kalau dia merasa kurang disayangi, sementara suaminya berdalih, “apaan sih? Aku lho nggak faham. Aku setiap hari bantu bersih-bersih rumah dan buang sampah. Masa iya ngga sayang?”
Tetap saja, sang istri merasa kurang disayangi. Bukan berarti sang istri tidak menghargai tindakan-tindakan itu, hanya saja, ternyata bukan itu yang diharapkan oleh sang istri.
- Sentuhan (physical touch)
- Pujian (words of affirmation)
- Bantuan (acts of service)
- Waktu (quality time)
- Hadiah (receiving gifts)
Jadi selama ini, Dr. Chapman memberikan istrinya pujian, karena Dr. Chapman sendiri merasa paling disayangi ketika diberi pujian. Padahal, bahasa cinta istrinya ternyata ‘bantuan’. Ada pasangan yang bahasa cintanya sama, ada yang beda. Makanya perlu disadari bersama untuk dipelihara.
Aku juga baru tahu ada teorinya ternyata, tentang fase jatuh cinta.
Dr. Chapman bilang kalau cinta itu ada dua tahapan.
Pertama, ketika kita merasa ‘jatuh cinta’, semua serba indah, pasangan seolah nggak ada kurangnya. Hal yang nggak Dr. Chapman ketahui kala itu adalah bahwa fase ini nggak bertahan lebih dari sekitar dua tahun.
Fase ini indah, tapi, fase ini nggak bertahan lama. Fase ini mudah, karena kita didorong dan disetir sama 'rasa sayang’ yang sejatinya adalah hormon di dalam otak kita, dan akhirnya kita masuk ke tahap kedua.
Tahap kedua ini butuh effort. Bukan berarti kita nggak bisa mempertahankan cinta terhadap pasangan, hanya saja, usaha yang dibutuhkan jadi sedikit lebih keras.
Di sinilah pentingnya memahami bahasa cinta satu sama lain, karena romansa itu berarti perasaan hangat yang ada untuk satu sama lain. Pastikan juga dia tahu bahasa cinta kita. Perkara dia mau belajar atau tidak, itu urusan dia. Ketika keluar dari tahap pertama, sejatinya kita masih saling mencintai dan menyayangi. Kita juga masih menunjukkan rasa sayang kita, hanya saja, kita menunjukkannya dengan bahasa kita.
Kalau menurut Dr. Chapman, memahami bahasa cinta satu sama lain menjadi tameng untuk mempertahankan perasaan kita terhadap pasangan, pun perasaan pasangan terhadap kita.
OKE SUDAH PEDE BUAT MEMBANGUN HUBUNGAN?
TUNGGU!
ada empat aspek yang harus ditelaah saat mulai mengenal seseorang:
Intelektual : Ajak membahas ide-ide dan tujuan ke depannya.
Emosi : topik ini mungkin sedikit sensitif dan ngga semua orang bisa terbuka masalah ini, tapi coba tanyakan: kalau lagi marah biasanya ngapain? Kalau lagi seneng ngapain? Kalau lagi stres, butuh sendiri atau ditemenin.
Spiritual: Meski seiman, tidak semua orang dengan agama yang sama punya pandangan atau cara hidup yang sama loh ya.
Sosial: kegemarannya apa? Hobby-nya apa?
Rekomendasi
Quotes
Being in love is not a sufficient foundation on which to build a successful marriage.
The key, of course, is creating a friendly athmosphere by listening to each other and affirming each other's perspective rather than accusing each other of illogical thinking.
When we learn to affirm each other's ideas and look for solutions, we can process the normal conflicts in a marriage relationship and learn to work together as a team.
If you can't agree before marriage, what makes you think you will agree after marriage?
To build a relationship upon deception or hidden truth is to sabotage the relationship.
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah