Nggak sempat foto proper |
Hari ini urusan clearance untuk yudisium selesai. Paling akhir adalah mengumpulkan CD dan mensubmitnya ke sistem library. Rasanya campur aduk sih, antara lega bisa melewati semua ini juga rasa hampa sebab saya merasa hanya sebagai mahasiswa tamu akibat kuliah online hingga sidang online.
Juni 2019, saya mulai aktif kuliah offline di kampus President University. Problem hidup
lagi embuh-embuhnya tuh. Sama sekali nggak menikmati, bahkan kadang fikiran
saya jauh-jauuhh di awang-awang. Saya nggak fokus. Harusnya nggak boleh gitu
ya, kuliah ya kuliah. Tapi sulit banget asli, gempuran dari berbagai arah
angin. Masa-masa pulang jelang tengah malam, tidur 2 jam, paginya kerja. Masa-masa
dimana ketenangan rasanya mahal sekali nggak kejangkau duit saya.
Thesis di masa Pandemi
Maret 2020, ketika itu saya sedang di KRL. Saya membaca
selebaran di grup wa mengenai kuliah online. Kampusku termasuk yang menerapkan
kuliah online sejak awal pandemi. Secara sistem, ada mata kuliah-kuliah yang
emang sudah online sih sebelumnya. Jadi ya siap-siap aja.
Baca: Membiayai kuliah S2 sendiri
Yang jadi ganjalan adalah ketika masa tesis itu tiba. Beda dengan
ketika nyusun skripsi, dimana saya sudah tahu mau ngambil topik apaan. Untuk thesis,
saya agak bimbang. Lebaran 2020 saya nggak mudik, kesempatan itu saya
manfaatkan buat ngedraft tesis. Dalam kondisi yang sekali lagi enggak banget
deh jiwa raga.
Masuk bulan agustus, tidak ada perkembangan berarti sebab
dosen pembimbing yang saya pilih ternyata diangkat jadi pejabat di Dikti. Sibuk
banget. Akhirnya saya memutuskan pindah dosen pembimbing (tentunya atas
sepengetahuan dosen tersebut dan pihak departemen).
Dosen pembimbing yang saya tuju ternyata fast response. Ketika
saya menyatakan meminta beliau menjadi pembimbing by email, saya langsung
diajak google meet. Ya saya ceritakan thesis yang saya tulis sampai mana dan
gimana. Ternyata ide saya tersebut diminta diganti sama dosen baru saya itu. Saya
bersyukur, karena kalau saya jadi ngambil topik yang pertama pasti nggak seru
ehhehe.
Sabtu pagi, di kopi janji jiwa Progo Pekalongan. Saya menyampaikan ide topik thesis saya by whatsap ke dosen. Beliau setuju, dan mulailah saya melakukan studi pustaka dan pengumpulan data. Jujur saja mengerjakan thesis saat pandemi itu keuntungannya kita nggak usah ke lapang. Jadi data saya saya ambil dari internet semua. Lain dengan jaman skripsi yang mana saya harus mendaki gunung lewati lembah dalam arti sesungguhnya.
Kurang lebih selama 3 bulan saya intensif bimbingan thesis
dengan google meet. Hingga pada awal Desember thesis saya diajukan untuk
publikasi di seminar secara online. Alhamdulillah dibiayai kampus. Dan ini
semacam pemanasan sebelum saya sidang di pertengahan Desember.
Sidang Thesis Online
Hari dan tanggal thesis telah ditentukan. Apa saja yang harus
dipersiapkan?
- Penuhi segala macam syarat untuk sidang. Biasanya ada clearance ini dan itu.
- Hubungi dosen pembimbing, just for make sure beliau tahu juga tanggal dan waktunya.
- Buat dan konsultasikan slide presentasi ke dosen pembimbing.
- Latihan presentasi.
- Tentukan lokasi yang tepat. Saya sidang thesis di Moksha Caffe Pekalongan. Lokasi itu hasil saya hunting info sana-sini tentang tempat yang aman dan nyaman untuk sidang online. Bisa saja kok sidamh di rumah, tapi karena rumah saya sering mati lampu maka saya nggak mau kebodohan itu terjadi.
- Perhatikan hal teknis seperti laptop, hardisk yang berisi data, hingga perlukah web cam tambahan, lighting, microfone. Jadi dicoba dulu, atau semacam gladi resik lah ya.
- Buat daftar pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan dosen penguji, cari jawabanya dan berlatihkan menjawab dengan lancar.
- Hindari problem hidup dulu. Jangan kayak saya, mau sidang malah banyak masalah hidup aneh-aneh. Nggak fokus asli. Lelah mental dan fisik.
- Berdo’a
Saya bisa melalui sidang dengan tidak memuaskan, nggak
fokus, dihantui kecemasan yang justru dari faktor eksternal thesis. Tanpa pelukan, bunga, selempang, ya...begitulah suka dukanya sidang akhir online. Sekian,
semoga tulisan ini bermanfaat.
Semoga lancar mba untuk semua prosesnya sampai wisuda nanti
ReplyDelete