Ngumpul sama teman-teman engga harus di coffeshop lho. Ya memang sih seperti wilayah lain di Indonesia, Pekalongan juga mengalami pertumbuhan kedai kopi yang subur bak jamur di musim hujan. Dulu kalau mau nupang nyolok, kerja jarak jauh, palingan ke coffe and beyond . Nah, sekarang sampai bingung asli saking banyaknya pilihan.
Tapi, kalau ngumpul sama teman-teman komunitas saya engga
milih coffeeshop fancy sih. Secara komunitas saya itu isinya pelajar dan
mahasiswa. Kalaupun ke coffeeshop ya yang kopinya seharga 10ribuan. Nah, paling
sering malah kami ngumpul di Warmindo. Aduh, baru nulis segini saja sudah
laper.
About Warmindo Sadjiwo
Saya mengenal Warmindo Sadjiwo ya dari teman-teman
komunitas. Waktu itu, kami bosan rapat di basecamp. Pengennya yang ada makanan
dan minumanya serta mudah diakses. Beberapa orang memberikan opsi, nah paling
banyak di Sadjiwo itu. Saya cari di google maps, kok ternyata ada dan di tengah
kota.
Kesan pertama saya ketika datang pada suatu malam ke sana,
nyaman untuk rapat komunitas. Saya memesan es milo dan nasi sarden serta
gorengan. Ada colokan listrik dan bangku juga jadi kita leluasa kalau mau
ramean.
Warmindo Sadjiwo 2019, versi old nih (source: google maps) |
Ketika komunitas saya mau mengadakan event yang cukup besar
akhir 2019, rapat mingguan juga dilakukan di sana. Bisa dibilang, Warmindo
Sadjiwo itu sarana kami menelurkan karya-karya kreatif. Ceilaah, tapi ya bener
gitu kan? Oiya, kalau kamu yang baca tulisan saya ini adalah emak-emak, ibu-ibu, yang berniat bawa bocah hangout, kayaknya kurang cocok ke sini. Soalnya berisik ya kaka, maklum tahu sendirilah kalau ABG apalagi cowo-cowo ngumpul gitu kan heboh.
Kayak kantin sekolah ya, hehe ini versi jadul juga, 2020 awal |
Sebelum saya menuliskan review ini, saya coba browsing-browsing.
Oh ternyata ownernya orang lokal, jadi warmindo Sadjiwo bukan perusahaan asing
ya gaiss ahhahaha. Kalau dari riwayat pendidikan ownernya yang di Jogja sih
saya ga heran, di sana warung burjo dan warmindo merajalela.
Warmindo Kekinian
Minggu lalu, saya kembali janjian dengan teman-teman
komunitas. Kayaknya ini rapat offline kami pertama di 2021 deh. Langsung dari stasiun
Pekalongan saya menuju Warmindo Sadjiwo. Masih sore sih, saya kira bakal sepi. Ternyata
parkirannya sudah ramai motor. Akhirnya mobil saya parkirkan di Transmart,
jalan kaki sebentar.
Lumayan kaget sih, ternyata selama corona saya engga ke
Sadjiwo desainnya sudah berubah. Bagian dapurnya sekarang sudah tidak dipakai. Bagian
depan yang dulu seuprit sekarang luas banget. Yang lebih mengejutkan adalah,
ada bagian belakang yang mirip coffeeshop gitu desainnya. Eh ada kejutan lagi,
warmindo Sadjiwo punya rooftop yang semi outdoor.
Work From Rooftop Warmindo Sadjiwo
Ahhaha work from warmindo, why not? Di bagian rooftop ini
kamu bisa lesehan atau duduk di bangku bermeja. Tenang ya, colokannya banyak di
lokasi manapun. Untuk bagian lesehan tidak ada atapnya, jadi kalau mau hujan
mending ke bagian yang beratap.
Es milo saya telah sampai di meja, segera saya buka laptop smabil
menunggu teman-teman komunitas datang. Sekali lagi, Warmindo Sadjiwo menjadi
sarana kami merealisasikan karya kreatif. Rapat berjalan efektif, ceria, dan
hemat hhehheheh.
Daftar Menu dan harga Warmindo Sadjiwo
Coba lihat daftar menu dan harga ini, itu dalam rupiah ya
bukan dollar atau euro. Semuanya di bawah 15 ribu rupiah. Mungkin biar kalau
sangu 20 ribu dari rumah, masih ada sisa buat bayar parkir dan beli bensin. Heheh,
kantong pelajar Pekalongan banget sih.
Lokasi Warmindo Sadjiwo
Patokannya hotel Dafam dan Transmart Pekalongan ya. Jadi, warmindo Sadjiwo itu masuk gang yang depan Dafam itu. Tips juga kalau kamu bawa mobil, atau bus hehe, jangan maksain masuk gang. Kalaupun jago nyetir dan parkir, kamu bakal meresahkan pengguna jalan atau pengguna parkiran lain. Mending modal dikit parkir di Transmart.
Mungkin karena cafe lagi booming ya, jadi desain ruang untuk warmindo tersebut disesuaikan ala cafe.
ReplyDeleteiya, jd lbh proper juga kalau buat ngumpul. colokan evverywhere
Delete