Kaleidoskop 2020
Setiap tahun saya namain dengan 1 kata. Jika 2019 adalah tahun keberanian, maka 2020 adalah tahun Keikhlasan.
Ini daftar nama-nama untuk tahun yang telah saya lewati dalam hidup sejak 2012:
- 2012 mencari jati diri
- 2013 titik balik
- 2014 Revolusi mental
- 2015 menemukan jati diri
- 2016 awal yang baru
- 2017 terobosan
- 2018 Great
- 2019 Keberanian
Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya biasa menuliskan apa yang telah terjadi satu tahun ke belakang dari berbagai aspek. Oke, mari kita mulai.
Pekerjaan
Kondisi covid membuat suasana kerja sangat berubah secar fisik. Saya memang tidak merasakan apa itu WFH, karena pekerjaan saya mengharuskan keberadaan real di tempat kerja. Resign-nya boss saya di akhir 2019 dan disusul oleh GM saya di awal 2020 (sebelum covid) benar-benar terasa mengakibatkan kekosongan ahaha. Ada situasi yang memaksa saya bilang “coba ya,,,masih ada pak X..” ya begitulah. Namun, tim saya tidak banyak perubahan kok secara umum. Ritme kerja dan lain sebagainya terpantau lancar dan menyenangkan.
Banyak kesempatan ngajar di tahun ini, yang mana membuat saya bisa berinteraksi dengan banyak orang secara fisik (tetap pakai masker). Ngajar bikin saya lebih manusiawi dalam berinteraksi, bagaimana bercakap dan bersikap. Gitu sih.
Hobi
Pada akhir Januari 2020, sebelum covid masuk Indonesia saya masih merasakan malam penganugerahan BI Netifest. Yang mana dalam kesempatan itu vlog saya juara ke-2. Nyanyi lagu sheila on 7, bawa pulang hadiah, rasanya melupakan lelah lahir batin kalau mengingat hari saat syuting. Bukan masalah teknis, namun ada hambatan eksternal yang mari kita sebut “Setan Perempuan Jahanam”.
Masuk eranya covid, dunia persyitingan dan komunitas saya sempat vacum. Namun salah 1 karya kami yang dibuat pada bulan ramadan masuk 10 besar pilihan juri dalam lomba film pendek J&T Express. Saya di situ penuli skenario dan line produser. Masih di bulan ramadhan, tak disangka saya menang lomba video tentang Kebangkitan Ibu Pertiwi di Tengah Pandemi. Lombanya skala nasional, benar-benar berkah sih itu.
Sampai dengan akhir tahun, alhamduillah untuk permintaan mengisi talkshow maupun menjadi juri lomba terkait hobi ini cukup sering.
Sosial
Kondisi corona justru membuat saya semakin memperluas interaksi sosial. Kenal orang-orang di circle yang jauh di luar bayangan saya. Saya percaya, kadang Tuhan mempertemukan simpul yang membuka simpul lain dari semua itu. Lalu terurailah keruwetan.
Sebaliknya, 2020 juga membuat saya memutuskan untuk menjaga jarak bahkan menjauh dari orang-orang yang menurut saya sangat tidak menyenangkan kelakuannya. Blokir socmed, hapus kontak, barangkali mereka baik ke orang lain namun sangat tidka baik untuk saya.
Relijius
Pelan-pelan saya mengembalikan kebiasaan-kebiasaan lama, dan semoga Tuhan meridhio langkah-langkah saya yang kadang kelewatan sampai lupa diri itu.
Kesehatan
Hal yang patut disyukuri dari 2020 untuk siapa saja yang masih bernafas hingga hari ini, akhir November adalah nikmat sehat. Di saat manusia di seluruh muka bumi satu persatu bertumbangan dalam kondisi yang tak pernah dibayangkan...kita masih bernafas dengan lega. Tahun ini jarang sakit, dan kabar baiknya...di bukan Nopember ini saya mulai kebiasaan lama untuk tidur sebelum jam 12 malam. Enak banget di kulit loh, skincareku tidak sia-sia. Oiya satu lagi, berat badan saya akhirnya ideal sesuai indeks masa tubuh. Tadinya underweight, sekarang pas! Ya...pasti ada yang enggak puas, masih menganggap saya kurus karena berat badan di abwha 50. Tapi tolong sedikit apresiasinya agar tidka down lagi berat badan yang susah naik ini.
Oiya, jangan lupa nikmat sehat jiwa. Jujur saja 2020 itu kejiwaan saya sangat goyah. Bukan karena takut virus, namun karena ya...urusan pribadi saya. Untuk setan perempuan jahanam di manapun kamu berada sekarang...terima kasih untuk kehadiranmu sehingga menjadi penyebab kemarahan-kemarahan saya. Untuk segala adu domba, pengkhianatan, kekejian, semoga saya segera ikhlas dan tidak mencabik-cabik muka Anda dengan linggis kelak jika berpapasan di jalan atau di manapun.
Terima kasih untuk semua support system saya.
Pengembangan diri
Corona membuat saya belajar banyak hal baru dengan mudah bahkan gratis.
Financial
Kondisi tahun lalu yang acakadut mencoba saya urai dan sedikit telah membuat saya lebih tenang.
Target 2021
Pengembangan diri
- Membaca minimal 12 buku
- Lulus S2
- Mengambil sertifikasi konsultan pajak
- Kursus barista, baking, dan pastry tersertifikasi
Health
- Berat badan 55 kg
- Skin care routine
- Joging minimal 1km/week
- Berani berkata tidak
- Senyum saat berbicara, secukupnya saat marah
Financial
- Jangan ada hutang konsumtif
- Mendirikan PT Ruangmediakreatif
Hobi
- Punya karya film pendek yang masuk festival film
- Ngeblog minimal 1x seminggu
- Podcast minimal 2 minggu 1x
General target
NIKAH !!!
2020 mengajarkan saya untuk benar-benar ikhlas dihujat, dituduh, diadu domba, dijudge sakit jiwa, disingkirkan. Juga ikhlas untuk memaafkan, melupakan kesalahan, menyingkirkan yang tidak perlu. Saya sadar, posisi saat ini bukan lagi di persimpangan. Saya ingin lebih impactful buat sekeliling saya. Saya telah menemukan jalan, dan semoga segera menemukan jawaban atas doa saya terkait seseorang yang menyempurnakan iman. Amin..amin...ya robbal ‘alamin.
Baca:
Kaleidoskop 2018 dan resolusi 2019
Kaleidoskop 2017 dan resolusi 2018
Wow
ReplyDeletewew
DeleteWah menarik banget nih mbak!! Patut dicontoh ah buat nulis list kayak gini juga. Makasih info nya mbak! Tetep semangat ya!
ReplyDeletesemangat,,,dan jangan menyerah
DeleteKeren banget Mbak, rencana di 2021 bahkan sudah terbentuk ya. Perlu banget memang, review dan kontemplasi kehidupan secara rutin agar kita bisa tau kelemahan dan kelebihan kita untuk kedepannya :)
ReplyDeletegapapa ga buat. tapi bagi saya, kalau ga gini jadi srg lupa bersyukur...mudah insecure karena merasa ga ngapa2in...ga mencapai apa2...lalu takut hari esok ga sesuai harapan (ya karena harapannya juga ga ada)
DeleteAaaamiin untuk semua rencana-rencana baik tahun ini, Mbak Nay. Semangat yaa!! Semoga Tuhan permudah jalannya <3
ReplyDelete