Apa yang aku perbincangkan di whatsapp, aku post di instagram, lalu berubah menjadi tampilan iklan-iklan. Pernah dong ya, habis bicarain tentang tanaman monstera misalnya lalu tiba-tiba muncul iklan penjual tanaman. Yang paling absurd, aku pernah ditawari “TUHAN”. Mungkin algoritma internet mendeteksi kondisi psikologis aku kurang sehat sampai ditawari Tuhan. Social dilemma, social pressure, sudah merupakan istilah yang aku ketahui sejak aktif menggunakan social media. Bahkan aku beberapa kali membahas soal burn out di blog ini maupun di instagram. Internet memudahkan segalanya, jika dulu teknologi adalah tentang suatu alat baru...maka sekarang teknologi adalah manipulasi baru.
Sinopsis Social Dilemma
The social Dilemma termasuk film dokumenter yang panjang, 90
menitan. Secara garis besar bercerita tentang dampak negatif media sosial dan
dunia maya. Segala hal negatif dari media sosial yang terlihat natural bukan
sebuah “kecelakaan”, tetapi memang telah didesain. Para desainer dari berbagai
platform media sosial memantau penggunaan dan mempengaruhi psikologi penguna.
Baca: Gangguan kecemasan konten kreator
Review The Social Dilemma
Aku menikmati banget The social dilemma yang ditayangkan di
Netflix sejak 9 September 2020. Kukira bakal ngantuk secara cukup panjang...ternyata
tidak. Meski dokumenter, tidak melulu berisi wawancara kok. Dalam dokumenter
ini, ada beberapa wawancara dari narasumber yang mendesain media sosial seperti
Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain. Mereka yang dahulu menciptakan,
kini justru khawatir akan dampak yang terjadi.
The Social Dilemma juga memuat banyak footage asli maupun
rekayasa. Ditambah plot fiksi sebagai reka adegan untuk memberikan sentuhan
dramatis sekaligus mempermudah kita memahami informasi. Ilustrasi cerita yang
seolah dekat banget dengan kehidupan kita sehari-hari bikin The Social Dilemma
menarik. Tentang proses bagaimana algoritma diciptakan guna mempengaruhi
aktivitas socmedan seorang remaja, bagaimana psikologis kita terpengaruh oleh
kata “typing...”, juga tentang bagaimana kita berusaha sekuat tenaga menjauhkan
diri dari kecanduan social media. Pada bagian akhir terdapat ilustrasi
bagaimana social media menjadi sumber konflik dalam sebuah negara. Memang
separah itu efeknya, bukan hanya menyerang individu.
Dokumenter ini disutradarai oleh Jeff Orlowski, topiknya
sebenarnya sudah kita sadari betul. Akan tetapi sepertinya memang kita perlu
sering-sering diingatkan. The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang
kita butuhkan, sebuah informasi dari sederet narasumber terpercaya, dengan
materi yang wajib kita ketahui sebagai masyarakat modern di era serba digital.
Meskipun menghadirkan banyak narasumber, akan tetapi
pembahasan tidak melebar kemana-mana. Aku yakin hasil wawancaranya panjaaang
banget. Tapi ngeditnya pas, jadi durasinya bisa tepat tanpa mengurangi
esensinya. Ada mind mapping yang digunakan untuk membentuk penyampaian pesan
agar tetap terarah dan terkonsep. Mulai dari bagaimana media sosial memantau
setiap aktivitas internet kita, bagaimana perusahaan mengambil keuntungan dari
fenomena ini, hingga berbagai poin penting yang bercabang ke isu kapitalisme, kesehatan
mental, politik, dan masih banyak lagi.
Rate
4 dari 5
Aku beberapa kali mengulang dan mempause agar lebih paham. Menonton The Social Dilemma harus kita simak dengan seksama engga perlu dalam waktu singkat juga sih. The Social Dilemma bukanlah kampanye anti media sosial, sebuah alarm untuk memberikan kesadaran skala besar untuk menjadi pengguna yang cerdas.
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah