Rasanya excited banget setelah sekian purnama aku engga
menyambangi stasiun kereta dan melakukan perjalanan kereta api jarak jauh. Sebelum
corona, hampir seminggu sekali tiap akhir pekan berkereta api. Memasuki bukan
September aturan ketika naik kereta api sudah semakin mudah, pun dengan pilihan
keretanya semakin banyak. Bisa dibilang, mendekati normal. Hanya saja, sekarang
ini ada yang berbeda sedikit. Aku akan bagikan pengalamanku kemarin naik kereta
api jarak jauh.
Surat bebas Covid 19 berupa rapid tes atau PCR
Untuk kereta api jarak dekat misalnya Joglosemarkerto,
Kaligung, yang diperlukan surat sehat saja. Atau surat bebas influenza dari
puskesmas atau klinik. Tapi untuk kereta jarak jauh, harus ada hasil test rapid
test atau PCR Swab. Jika di daerahnya tidak bisa tes, maka boleh pakai surat
bebas influenza saja.
Tapi kalau mau yakin dan proper sih sekalian saja rapid test
atau PCR swab ya. Lagipula masa berlakunya lumayan nih, bisa 14 hari. Untuk Rapid
test sudah bisa dilayani di stasiun-stasiun besar semacam Gambir, Pasar Senen, Cirebon,
Semarang Tawang, Bandung, Tugu, Madiun, dan Surabaya. Harganya lumayan murah
ya, yaitu 85ribu rupiah. Nah, kalau kamu mau PCR sayangnya harus cari sendiri
karena KAI belum menyediakan.
Untuk PCR swab test Jakarta sih pilihannya banyak banget. Dan bisa atur janji pakai aplikasi Halodoc. Jadinya
meminimalisir kontak harus kesana kemari. Kita datang sesuai dengan yang kita
pilih di aplikasi saja. Halodoc bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit dalam
penyediaan tes cepat (rapid test) dan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) atau
yang lebih dikenal dengan swab test
COVID-19. Melalui kolaborasi ini, masyarakat umum bisa dengan mudah
memesan paket layanan kesehatan dan tes COVID-19 secara online melalui aplikasi
Halodoc.
PCR tidak hanya berguna buat naik kereta, pesawat juga
mensyaratkan ini. Selain itu, PCR swab juga metode yang sampai saat ini
dinyatakan paling akurat untuk mendeteksi keberadaan virus corona. Jadi,
memanglah penting jika secara rutin kita melakukan tes ini terutama jika
interaksi dengan public cukup tinggi. Kalau lihat harga PCR swab test Jakarta
via aplikasi Halodoc sih ada yang di bawah 1 juta.
Masker
Tentu saja kemanapun kita harus pakai masker. Alhamdulillah sekarang
kesadaran masyarakat sepertinya sudha mmulai meningkat, khususnya bagi mereka
yang sehari-hari memang kontak dengan bayak orang. Sepertiku nih, dari pagi
sampai sore harus pakai masker bedah. Awalnya ya merasa ga nyaman, sekarang
malah kalau engga bermasker merasa ada yang kurang.
Desain masker juga sudah beragam banget, dengan harga yang
udah engga segila pada awal corona. Kita bisa memilih yang paling nyaman dan
tentunya tetap punya impact bagus. Untuk setiap penumpang kereta jarak jauh,
saat ini disediakan face shield juga secara gratis oleh KAI.
Baju panjang
Jangan lupa untuk mengenakan baju panjang saat dalam kereta
api ya demi mengurangi kontak fisik langsung dengan orang lain.
Hand sanitizer
Meski di kereta ada hand sanitizer, menurutku akan lebih
enak kalau bawa sendiri. Dalam kereta jarak jauh pastinya kita akan menggunakan
toilet, atau malah memesan makanan di gerbong restorasi, harus memegang
permukaan yang sudah dipegang orang lain dan sebagainya. Demi kenyamanan dan
keamanan bersama sih, sering-sering saja membersihkan tangan.
Itu pengalaman yang bisa aku sampaikan terkait persiapan
untuk naik kereta jarak jauh. Aku melakukan perjalanan ini juga untuk keperluan
mendesak yang tak dapat diwakilkan, jika tidak urgent sebaiknya di rumah saja
ya.
Memang ya untuk traveling di musim pandemi harus hati-hati banget, soalnya Corona masih dimana-mana jadi buat takut dan kepikiran. Aku juga sudah ngga sabar pengen keluyuran seperti dulu lagi. Semoga wabah ini cepat usai :)
ReplyDeleteaminn benar sekali, kalau engga kepepet sebaiknya jangan ketemu banyak orang dulu
Delete