Aku baru menyelesaikan membaca
buku yang berat. Berat untuk kategori buku santai, namun ringan untuk kategori
serius. Hah! Gimana?” Everybody Lies: Big Data dan Apa yang Diungkapkan
Internet tentang Siapa Kita Sesungguhnya” dari judulnya saja sudah serius
bukan? Dan aku tertrigger membeli bahkan versi cetak buku ini (biasanya beli
digital) karena keperluan tesis. Aku pengen nulis tesis seputar big data.
Identitas Buku
Original Title: Everybody Lies:
Big Data, New Data, and What the Internet Can Tell Us About Who We Really Are
Penulis: Seth Stephens-Davidowitz
ISBN: 139786020612096
Sinopsis
Dalam karya terobosan ini, Seth
Stephens-Davidowitz, ekonom lulusan Harvard, berargumen bahwa banyak hal yang
kita pikirkan tentang orang lain sebenarnya sangatlah keliru. Kenapa begitu?
Orang berbohong, kepada teman, pasangan, dokter, survei—dan diri mereka
sendiri. Namun, kita tak lagi perlu mengandalkan apa yang orang katakan kepada
kita.
Data baru dari internet—jejak informasi
yang ditinggalkan oleh miliaran orang di Google, media sosial, biro jodoh
daring, bahkan situs porno—akhirnya mengungkapkan kebenaran untuk
pertanyaan-pertanyaan seperti: • Apakah iklan efektif? • Pentingkah di mana
kita kuliah? • Di mana tempat terbaik untuk membesarkan anak? • Apa yang harus
diobrolkan pada kencan pertama jika ingin memastikan akan ada kencan kedua?
Review
Aku membaca buku “Everybody Lies:
Big Data dan Apa yang Diungkapkan Internet tentang Siapa Kita Sesungguhnya”
versi terjemahan terbitan Gramedia. Enak sih, engga nemu terjemahan yang “mbulet”.
Secara layout juga nyaman buat dibaca, engga kerapetan atau kereggamangan. Menurutku
covernya malah lebih bagus dari versi bahasa Inggrisnya.
Aku termasuk yang setuju, kalau
di jaman seperti sekarang ini orang lebih jujur ke papan ketik daripada ke kertas
survey apalagi wawancara. Entah itu orang asing atau orang dekat, tak bisa
sepenuhnya jujur sih. Pasti ada batas-batas sosial, kultural, yang di jaga.
Isi hati kita barangkali sedikit
tercermin dari history browser, history search instagram, retweet dan like di
twitter, oiya...dan history youtube. Ada yang bilang malah gini:
Kalau mau tahu aslinya seseorang, engga perlu ngajak naik gunung, periksa saja second akun sosial medianya.
Ahaha bisa jadi benar, tapi aku tidak
punya second akun sih. Akun personalku ya cuma 1, dan tidak mengelola akun
anonim untuk bebas sumpah serapah tanpa takut dengan jejak digital.
Seth mengatakan bahwa besarnya
data pengamatan ini memungkinkan ilmuwan sosial untuk mencermati bagian-bagian
kecil data tersebut dan menemukan fakta yang lebih menarik daripada yang
biasanya telah diungkap. Ia banyak mengemukakan studi kasus dalam buku ini yang
membuat saya berdecak kagum, atau sekaligus ngeri.
Buku “Everybody Lies: Big Data
dan Apa yang Diungkapkan Internet tentang Siapa Kita Sesungguhnya” terdiri dari 3 bagian dalam kurang lebih 300
halaman.
- Bagian 1 memaparkan tentang Data, besar dan kecil. Di sini masih belum begitu memusingkan sih.
- Bagian 2 memaparkan tentang Kedahsyatan Big Data. Saran aku, bacanya pelan-pelan saja. Banyak banget informasi penting yang bikin kamu mungkin perlu nandain baris per baris.
- Bagian 3 memaparkan tentang Big Data , tangani dengan hati-hati.
Kalau misalnya kamu banyak skip
ketika membaca buku ini, santai saja. Sebab di bagian akhir ada kesimpulannya kok
ehhe. Intinya buku “Everybody Lies: Big Data dan Apa yang Diungkapkan Internet
tentang Siapa Kita Sesungguhnya” itu termasuk serius, kategori buku “bisnis dan
manajemen”.
Kesimpulan
Buku ini snagat relevan dengan
kondisi sekarang. Cock dibaca oleh kamu-kamu yang bergelut dengan data atau
sering kepo dengan “mengapa suatu fenomena terbentuk”. Kata sebagai data,
gambar sebagai data, pengguna sosial media pasti paham ya.
Sejujurnya aku masih penasaran
dengan “Future crimes” namun saat ini belum ada versi terjemahnya, versi bahasa
Inggrisnya tentu saja sangat mahal.
Rate
4 dari 5
Quote Favorit
“Kekuatan Dalam Google adalah bahwa orang memberitahu mesin pencarian raksasa itu hal-hal yang mungkin tidak mereka katakan kepada orang lain.”
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah