Pagi itu perutku mulas tak karuan, tapi aku panik bukan
karena itu. Sebuah kisah terangkum di postingan ini yang endingnya aku menang
jadi juara lomba video drone Sinarmas Land. Satu lagi sejarah yang aku torehkan
bersama partnerku Mahendrayana Setiawan. Mobilku (matic) akinya tekor. Ini
semua karena kelalaianku tak mematikan lampu depan saat tidur di dalamnya. Ya,
aku memilih tidur di mobil di parkiran Mcd BSD setelah seharian syuting untuk
lomba video drone Sinarmas land. Masih ada spot yang belum diambil, sehingga
akan dilanjutkan besoknya.
Tidak Ikut Di Lomba Video Drone Sinarmas Land Periode Pertama
Sebenarnya informasi mengenai lomba video drone Sinarmas Land itu sudah ada sejak bulan puasa lalu. Tapi karena kesibukan sana-sini aku memutuskan enggak ikutan. Padahal ketika melihat sampai hari terakhir pengumpulan, yang ikutan enggak banyak-banyak banget.Inspirasi Dari Es Teh Pinggir Teras Kota
‘Oke…’ jawaban singkat watsap dari dosen finance ku.
Aku ijin tidak masuk kuliah sebab kebutuhan footage yang
sangat banyak tak memungkinkanku bolak-balik BSD-Cikarang.
Ketika mobilku masuk area BSD City, aku melihat sebuah
reklame besar di jembatan penyeberangan bertuliskan promosi lomba drone
sinarmas land. Oke, akhirnya aku parkirin mobil tak jauh dari reklame tersebut.
Niatan awal mau ambil footage reklame melintasi JPO.
Mal teras kota rame banget, termasuk banyak jajanan menarik.
Tapi aku sedang enggak punya duit, jadi kuputuskan beli es teh di pinggir jalan
saja sambil mematangkan ide. Bolak-balik kubuka website Skygrapher buat ngelist
lokasi-lokasi yang dilombakan. Sambal ngelist, Mahendra juga searching tempat
itu sejenis tempat apaan (maklum kami bukan anak BSD,,,ahaha). Sekalian juga
nyari lokasi dan jaraknya berapa kilometer dari mal Teraskota.
Ternyata, BSD tuh kemana-mana dekat. Belakang Mal Teraskota
ada Eka hospital dan waterpark yang emang spot dilombakan. Jadi, titik awalanku
ambil footage dari situ sih.
Kendala alam saat syuting
Alhamdulillah engga hujan, jadi drone nyantai aja terbang
kesana kemari dan tertawa. Tapi, langitnya butek banget siang itu. Entah karena
polusi atau karena musim kemarau berkepanjangan. Enggak ada biru-biru sama
sekali. Bahkan beberapa kali drone hilang dari pandangan mataku padahal belum
jauh-jauh amat.
Signal inference juga lumayan sih di daerah perempatan
kastil Froogy itu. Karena bangunan tingginya banyak ya. Jadi, next time
hati-hati saja apalagi yang drone nya enggak pakai remote super (ada anti
signal inference) kata Mahendra.
So far, so god…engga ketemu security jahil yang ngelarang
terbang dan sejenisnya.
Pisang goreng ceban
Badan udah capek banget dan laper sebenernya. Tapi aku
enggak punya duit, serius lho ini. Dengan sisa-sisa recehan di ATM, aku jalan
ke foodcourt. Duh, udah pada nutup. Untunglah masih ada penjual pisang goreng.
Harganya 1 biji 2 ribu, oke…10ribu dapat lima dimakan bersama Mahendra. Lumayan
ganjel banget ini sih.
Dengan ditemani pisang goreng ceban, footage-footage dipilih
biar ketahuan lokasi mana yang perlu retake dan sebagainya.
Nonton Bumi Manusia
Oiya, milihin footage dan makan pisang goreng itu lokasinya
di kafe XX1 The Breeze. Numpang ngecas, sambil nunggu nonton. Alhamdulillah 3
jam di bioskop bisa menikmati film Bumi manusia tanpa tidur dan membantu
mengembalikan energi.
Baca: Review Bumi Manusia
Tidur di Mobil
Biasanya aku kalau syuting dimana-mana memilih penginapan
yang layak. Demi keamanan tools dan badan juga kan, namanya juga wanita. Tapi,
karena lagi engga ada duit…mendingan parkir di Mcd lalu bobo cantic ahhaha. Aku
di seat depan, Mahendra rebahan di seat belakang. Ayla emang engga seluas
Fortuner, tapi lumayan lah eheh.
Nyaman engga? Ya dinyaman-nyamankan, sekalian meningkatkan
kedekatan antara aku dan mobilku ahhahaha. Beberapa kali kebangun karena alarm
mobil kok nyala-nyala terus padahal engga ada objek di sekitar yang megang atau
nyenggol. Ternyata…ini early warning buat kondisi mesin.
Aki tekor
Subuh-subuh aku bangun dengan perasaan mulas, tapi yang
aneh…mobilku mati. Enggak bisa distarter banget. Akinya tekor. Dan usut punya
usut, itu terjadi karena aku lupa matiin lampu depan selagi tidur ahaha.
Karena ini mobil matic, gabisa lah ya didorong. Harus minta
jamper ke aki lain. Anyway aku engga ada kabel jamper. Karena nampak bingung
pagi-pagi, akhirnya aku dibantu sama mas-mas yang nyiramin tanaman di Mcd. Dia
bikin kabel jamper, salurin dari aki motor dia. Engga kuat tapinya, jadi harus
sesama mobil.
Lupakan malu, aku ketokin satu-satu mobil-mobil di mcd.
Kebanyakan engga mau sih, dengan alasan buru-buru. Ya benar, sebab pagi itu 17
Agustus…orangmah pada mau upacara kali ya.
“mau pinjam aki ya?” kata ibu-ibu berjilbab yang menghampiriku.
Ooouwww malaikat penolong. Tanpa aku minta duluan, pasangan
tersebut bantuin. Engga hanya minjemin aki tapi juga starterin mobilku sampai
nyala. Ya Allaah….bahagianya. Semoga bapak dan ibu yang nolongin aku, juga
mas-mas mekdi…hidupnya berkah. Amiinn.
Engga ada duit buat beli bensin
Setelah tragedi aki tekor, syuting berlanjut ke stasiun
Cisauk. Di sana dapat spot lain juga yaitu BSD link. Dari sana mengarah ke
taman. Karena lapar banget, sisa duit yang ada bisa sih buat beli bubur ayam 2
mangkok ahaha.
Kebetulan ternyata si tukang bubur itu mangkal di dekat
salah satu objek lomba yaitu apartemen Casa de Parco. Sekalian sarapan sekalian
Mahendra ambil gambar deh.
Perut kenyang, footage aman, tinggal ke Damai indah golf
lalu pulang. Etapi…bensin abis banget, dan gimana caranya bayar tol kalau engga
ada duit di e-tool pun. Dengan segenap kenekatan, balik dari BSD ke Cikarang
lewat jalan biasa, bukan tol ahahha. Kondisi Mahendra capek banget, mau engga
mau aku gantiiin nyetir. Tapi sepertinya cara nyetirku membahayakan sekali.
Bensin benar-benar mau abis sudah masuk kawasan Bintara,
akhirnya minggir ke SPBU. Ngisi 30ribu pun pertalit ya…ahahha diketawain
mas-mas SPBU. Bodo amat yang penting bisa pulang.
Story telling dalam video drone
Masuk ke tahap editing, biasanya ini yang mager sih. Tapi
dari awal aku udah bertekad mau bikin video yang bercerita. Soalnya, video
drone yang sering kulihat itu pesannya engga nyampai. Secara visual keren banget
dengan manuver-manuver ciamik. Tapi sebagai penonton aku hanya terhibur, engga
dapat informasi apapun dari sana.
Jujur aja aku engga jago bikin transisi kekinian pakai whooz
whozzz atau glitz ahhaha. Aku kuatin aja konten yang mengandung hampir semua lokasi
yang dilombakan dan tentunya cerita di dalamnya. Aku mengisahkan diri sebagai
penghuni BSD city yang kemana-mana mudah, nyaman, segala fasilitas ada. Itu aja
sih pesan dari videoku.
Juara lomba video drone Sinarmas Land
Waktu panitia ngabarin kalau aku Nurul Inayah masuk nominasi
juara lomba drone video Sinarmas Land, pikirku ya palingan aku masuk juara
harapan. Tapi sampai situ aja aku udah bahagiaaa banget. Soalnya yang ikutan
lomba bejibun ya. Salah satu syarat emang boleh mengirimkan sebanyak-banyaknya,
engga 1 pilot 1 video. Kebayang lah aku masuk juara harapan tuh udah saringan
ketat. Apalagi jurinya 5 orang dengan kemampuan ahli di bidangnya. Sama sekali
engga ecek-ecek. Ada dari pembuat regulasi penerbangan, pilot drone
professional, dari orang film, konten creator, dan tentunya Sinarmas Land
sendiri.
Sebenarnya sabtu 31 Agustus 2019 aku ada jadwal syuting
short movie bersama Komunitas Sinematografi Pekalongan. Tapi sepertinya
panitia mewajibkan datang, jadi ya aku ke BSD. Engga expect aneh-aneh, aku
datang cepet banget. Bahkan ngasih file asli ke panitia pertama kali,,,ahahha
mungkin feeling ya.
Pengumuman juara periode pertama selesai, masuk tuh ke
periode 2. Aku deg-degan…kebelet pipis pula. Nama-nama juara harapan dipanggil
ke panggung. Anehnya,,,engga ada namaku blas. Aku clingak-clinguk watsap ke
panitia begini
“mas, kok namaku engga dipanggil?” hahaha mas panitianya engga jawab.
Beberapa menit kemudian, juara 3 dipanggil. Mas-mas di
belakangku maju, lalu juara 2…bapak-bapak berlari ke panggung. Aku sudah gusar,
masa mungkin sih aku juara 1? Atau…aku emang engga masuk apa-apa tapi disuruh
datang buat nonton belaka? Ahahha..
Dan,,,,ya Allah…momen penting dalam hidupku itu terjadi. Aku
belum pernah lomba dengan hadiah sebesar ini, eh juara 1 pula. Lomba yang
kuikuti palingan hadiahnya belasan juta..kadang malah ratusan ribu. Juara 1 sih
pernah, lomba video…tapi ya engga segede ini eventnya. Siapa sih yang engga
kenal Sinarmas Land? Aku mau pingsan. Orang pertama yang kukasih tahu ya tentu
saja Mahendrayana, tapi dia lagi syuting di pinggir hutan jadi telat taunya.
Aku menuliskan kisah ini, buat pengingat di masa depan.
Bahwa tak ada salahnya berjuang. Sepahit apapun kejadian, ada pelajaran dan
hikmahnya. Tetap ingat Allah dimanapun berada. Tetap solat subuh meski aki
tekor ahahha. Tetap happy walaupun ngemper di teras toko.
Hari ini bertepatan dengan 1 Muharom, tahun baru Islam. Aku
melihat nama dan fotoku bertebaran di media, dengan berita positif. Kemarin aku
mimpi ketemu Gus Mus, salah satu ulama yang buku-bukunya bikin aku nangis. Di
mimpi itu aku mencium tangan beliau, saliman. Aku ingin bertransformasi jadi
manusia yang lebih baik. Secara akal, budi, dan rohani.
Salam kenal Mbak, mampir kesini gegara postingan lomba BI. Stalking=stalking dan meninggalkan ejjak disini. Membaca kisah inspiratifnya bagaimana tetap semangat dan pantang menyerah utk membuat karya yang memiliki nilai informasi. Tontonan yang menghibur dan tetap ada nilai informasinya (tuntunan). Saluuut banget, capaian prestasinya buanyak bangettt
ReplyDeleteterima kasih ya kak sudah membaca ceritaku
Delete