Tulisan ini aku buat mumpung energi dari teh manis dan kopi
susu belum habis. Lama banget engga nulis blog yang beneran dari hati. Postingan
kali ini bukan curhat, tapi aku mau membagikan pengalamanku yang semoga
bermanfaat. Aku tahu makin banyak dari teman-teman yang tertarik dnegan konten
video. Entah untuk sekadar dokumentasi, tapi aku yakin lebih dominan untuk
konten sosial media. Modal smartphone jangan minder dan ragu dengan kualitas. Yukkk
simak ceritaku.
Cari motivasi
Kadang motivasi atau niat itu harus dicari loh. Cuma mbatin “pengen
bikin video buat youtube” engga akan terlaksana segera kalau tanpa motivasi
kuat. Biasanya motivasi itu muncul karena melihat konten orang lain. Kamu mainnya
di socmed apa? Misal instagram, coba deh cek akun-akun yang sering share video
berkualitas menurutmu. Semoga niatnya semakin kuat ya..
Merek kameranya apa kak?
Sering banget dapat pertanyaan kayak gitu. Aku sekarang
engga punya kamera,serius lho. Aku pakai smartphone berkamera, tepatnya samsung
galaxy S7. Ini bukan smartphone kekinian, teknologinya termasuk lama dan
apalagi aku belinya second. Sudah boncel disana-sini karena sering jatuh.
Hasilnya bagaimana? Bisa dicek di youtube aku yang sekarang
aku fokusin ke konten tutorial masak. Jadi channel youtube innnayah sekarang
kamera utamanya adalah samsung galaxy s7. Belum berniat beli mirrorless lagi
atau action cam. Masih ada tanggungan uang kuliah yang belum dibayar ahahha.
Perhatikan settingan video smartphone
Jadi, aku pernah ya repot-repot merekam video eh pas dibuka
di aplikasi editing kok ternyata pecah. Oalah, settinganya VGA. Coba masuk ke
aplikasi video smartphone mu, klik setting, lalu video size. Kalau di samsung
galaxy s7 ada video size dari VGA (640X480) hingga UHD (3840X2160).
Lalu ukurang yang paling optimal yang mana? Aku pakai FHD
(1920X1080). Kenapa? Karena videoku kebanyakan buat posting di youtube. Settingan
ini yang paling pas, sebab ya orang juga jarang sih nonton youtube pakai UHD. Aku
sendiri malah biar hemat kuota pakai 720p atau 480p hehhe.
Video yang stabil
Duh aku engga punya stabilizer gimana dong. Aku juga engga
pakai handhed stabilizer kok. Bersyukurlah yang pakai iphone ahaha karena tuh
smartphone keren stabil banget. Sayang sekali iphone 6s ku nyemplung di laut
dan berujung hilang.
Nah di samsung S7, untuk size FHD ada internal
stabilizernya. Goyang sih masih ada, tapi engga separah kalau pakai settingan
VGA. Kalau tipikal video kita statis, bis apakai tripod atau tripod abal-abal
(tatakan buku, atau benda keras laiinya). Pokoknya gimana cara video kita
stabil dan engga nyakitin yang nonton.
Pencahayaan sesuai tema
Apakah terang selalu bagus? Tidak. Kembali ke tema video kita.
Mau bikin vidoe yang gloomy, galau, atau ceria, atau malah nuansa horor? Sekarang
banyak lampu warna-warni yang bisa bikin nuansa lokasi syut kita dramatis. Kalau
aku karena videonya masak-masak ya pengenya yang terang netral saja biar
kelihatan semua.
Durasi video
Keasyikan di depan kamera sampai lupa cut? Ahaha, sebaiknya
angle diganti-ganti ya. Meski pakai 1 smartphone, itu bisa diakali kok. Jadi buatlah
footage video utama, lalu siapkan footage video-video pemanis atau istilahnya
B-Roll.
Usahakan tampilan tuh maksimal 5 detik saja, biar engga
bosen. Apalagi kalau sejenis vlog traveling gitu kan. Jangan malah muka kita
yang mendominasi, heuheu.
Ambil footage sebanyak-banyaknya biar engga kekurangan
durasi ketika editing. Dengar-dengar sih, video youtube itu bagusnya antara
5-10 menit. Untuk IG juga engga beda jauh, karena di instagram ada IGTV yang
bisa post video lebih dari semenit.
Suara-suara dalam video
Ada beberapa jenis suara nih dalam video. Suara asli baik
itu dari kita si narasumber atau juga suara ambience (lingkungan). Ada juga
voice over atau dubbing, serta musik dan sound effect.
Kalau memang mau pakai suara asli kita, bisa langsung dari
smartphone atau mic external. Kalau mau pakai Voice over artinya kita harus
spare waktu tambahan sebelum editing, pastikan lingkungan hening ya biar VO
mantap.
Musik dan soun effect yang bagus dan free copyright dapatnya
dimana sih? Paling aman cek di “Youtube audio library”. Banyak banget
pilihannya tinggal download.
Maksimalkan Editing
Aku kalau ngedit pakai adobe premiere pro, meskipun syutnya
pakai smartphone. Karena fiturnya banyak dan enak aja sih ya. Aplikasi video
editing di smartphone yang pernah kupakai adalah videoshow sama yang bawaan
iphone itu aja kayaknya. Kinemaster sama sekali belum pernah.
Apapun aplikasinya, editing sebenarnya hanya menyempurnakan.
Jadi totaly production harus bagus ya. Di tahap editing tuh kita hanya
memotong, menempel, menambahkan suara, teks, dan mungkin koreksi warna. Jika tahap
produksinya sudah mantap, ngeditnya engga akan sulit. Semua bisa dipelajari,
tutorialnya sudah banyak.
Yayyy...gimana apakah ceritaku ini memantapkanmu untuk
segera bikin vidoe pakai smartphone? Semoga bermanfaat ya.
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah