Ketika orang-orang ramai-ramai work from home, aku harus
tetap masuk kantor. Anjuran social distancing sudah lama sekali diberikan oleh
pemerintah, tapi karena masih beraktivitas secara bebas jadi aku kesulitan
melakukannya terutama saat di kantor.
Kantorku memang tak berhubungan dengan dunia medis,
kebutuhan pokok, atau energi. Kalau ranah 3 sektor itu kan masih boleh masuk
kerja secara normal. Tapi sepertinya kepuutusan manajemen sudah bulat, bahwa
proses kerja tetap harus dilakukan di kantor bukan di rumah.
Aku ke kantor naik kendaraan pribadi, ya agak mendingan sih dibanding
orang-orang yang harus naik kendaraan umum. Benar-benar engga tahu paparan ada
dimana dan seperti apa di sana. Apalagi kalua yang menggunakan Kereta Rel
Listrik dan Kereta api.
Sesampai di kantor mulai bersinggungan secara dekat dengan
orang-orang. Mulai dari Ketika pemeriksaan suhu badan, maupun sata berjalan
dari parkiran ke ruangan. Menjaga jarak 2 meter rasanya sulit.
Social distance atau social distancing adalah masyarakat
diminta untuk menghindari hadir di pertemuan besar atau kerumunan orang. Jika
Anda harus berada di sekitar orang, jaga jarak dengan orang lain sekitar 6 kaki
(2 meter).
Di meja kerja sudah ada aturan untuk menjaga jarak juga, tapi
ya Namanya bekerja dalam tim. Lebih sering lupanya. Pastilah kita harus ngomong
deket-deket, berkerumun, ya engga mungkin 2 meter.
Sholat di musola masih diperbolehkan, tapi tidak jamaah. Sholat
jumat di masjid kantor ditiadakan, tapi kumpul-kumpul di smoking area nampaknya
sulit dihapus. Selama pandemic ini aku tidak melakukan senam pagi seperti
biasanya. Ya walaupun barisan senam sudah dibuat sedemikian rupa agar tidak
berdekatan.
Yang menurutku paling sulit adalah di kantin. Saat antri
mengambil makan siang, biasnaya menimbulkan kerumunan. Meja kursi sudah ditata
ala-ala meja kursi ujian CPNS, tapi saat menaruh piring bekas makan ke
tempatnya, deket-deketan lagi tanpa social distancing.
Aku menjadi orang yang sebenarnya beresiko tinggi untuk
terpapar covid 19. Selain itu karena kativitasku tinggi, aku sulit untuk
tracing ketemu dengan siapa saja dan dimana saja. Intinya, selama pandemic ini
aku kurang maksimal untuk social distancing. Susah abnget terutama di kantor.
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah