Aku memilih membeli tiket seharga 650 ribu rupiah itu pada H-15 jam keberangkatan. Padahal aku tahu, kalau dulu-dulu palingan 400ribuan tarif ke sana. Bagiku kalau pas ada waktu, niatan pergi ya harus dilaksanakan. Bukan, aku bukan anak Sultan. Tapi aku traveler yang cutinya dikit, jadi waktu dan kesempatan lebih utama dibanding harga tiket. Lain cerita bagi yang rajin pulang kampung, tentu akan jadi beban sebab intensitas penggunaan pesawat cukup besar.
Bandara sepi nggak?
Semenjak ada berita jika harga tiket pesawat domestik mengalami kenaikan, baru 1x aku terbang. Itupun nggak jauh, Jakarta ke Tanjung Pandan saja. Kamu tahu tanjung Pandan itu beda dengan tanjung pinang kan? Dan Tanjung Pinang juga jauh dari Pangkal Pinang. Hemm…kalau yang sering lewat sih Tanjung Barat, dekat Pasar Minggu.Terminal B bandara Soekarno Hatta Cengkareng nampak lengang. Tumben banget mau check in Lion air nggak pakai antri panjang. Begitupun maskapai lain di kiri dan kanan. Mungkin karena sepi juga, jadi bagasi diperiksa ketat ahaha.
Baca: Cara naik pesawat dengan transit
Penimbangannya dilihatin benar-benar, tapi kalau mau niat ngelolosin barang masuk bagasi kabin tanpa bayar masih ada celah. Maaf, yang tugas nimbang kan di belakang meja gitu, dan sepertinya mereka nggak merhatiin area depan meja check in (tempat calon penumpang berdiri).
Masuk ke ruang tunggu juga krik krik banget. Aku sempat mikir mungkin karena ini bukan hari libur, tapi ya masa sesepi itu. dan ketika gate telah dibuka, bis yang mengangkut penumpang ke garbarata juga hanya berisi segelintir orang. Yang kalau diangkut pakai Avanza juga muat sepertinya.
Bagai naik pesawat charter
Pemandangan tak biasa terjadi ketika aku masuk ke pesawat yang nggak begitu besar itu. Alamaak sepi nian. Hingga kapten pilot menginformasikan jika pesawat hampir mulai take off, si singa terbang lowong di sana-sini.Oh jadi gini ya, rasanya naik pesawat charteran ahhaha. Kayaknya kasihan sama mbak Pramugarinya, peragaan petunjuk keselamatan ke area hampa nir manusia. Kursi sampingku kosong, begitupun depanku dan depannya lagi. Saking kosongnya, ransel aku dudukkan di kursi dengan tak lupa mengenakan sabuk pengaman.
Ketika pesawat sudah menapak ketanah kembali, tak perlu desak-desakan. Ya mau berebut sama siapa? Bahkan saking santainya bisa foto-foto dulu di depan pesawat. Satu bandara Tanjung Pandan hanya ada satu pesawat Lion yang aku naiki. Yang penumpangnya sekira dititipkan angkotpun muat. Maskapai rugi nggak? Aku nggak tahu ya itung-itungannya, tapi kurasa sih nggak rugi-rugi amat.
Curhatan Tukang Persewaan Motor dan Penjaga Tiket
Sampai di Belitong aku sudah dijemput abang persewaan motor Belitung (lain kali aku cerita ya tentang backpackeran di Belitung ini). Secara di negeri laskar pelangi nggak ada angkot, gojekpun jarang. Biar lebih fleksibel aku sewa motor.Baca: Itenerary 3D2N di Balikpapan
“tadi sepi sekali penumpang yang turun kak” kata abang persewaan motor (singkat APM deh ya).Intinya sih menurut dia, akhir-akhir ini wisatawan yang datang ke Belitong jadi sepi .
“iya kak, sepi sangat. Apa biasanya gini?” jawabku
“mungkin karena harga tiket pesawat naik ya kak?”
Hal serupa juga diceritakan oleh bapak penjaga loket tiket Replika SD Laskar Pelangi. Kata beliau, semenjak ada berita harga tiket pesawat naik, kunjungan jadi lebih sepi.
Penyebab Harga Tiket Pesawat Mahal
Di sosial media sudah ramai, apalagi aku banyak follow travel blogger. Aku juga riset sendiri dan menemukan bahwa harag tiket pesawat ke Tanjung Pandan lebih mahal jika dibanding ke Penang, Kuala Lumpur, Singapura, hmmm. Bagaimana dengan Jogja, Bali, Surabaya, atau Padang? Padahal aku pengen banget lho ke Padang, tapi kok ya tiketnya bisa kupakai PP Penang plus penginapan.Aku penasaran kan, lalu browsing tentang penyebab harga tiket pesawat domestik di Indonesia yang naik. Bahkan pihak pemerintah saja nggak stau suara. Ada kementrian yang bilang jika ini adalah hal wajar. Seasonal lah ya, januari-februari tiap tahun harga tiket memang mahal nanti juga balik lagi. Kementrian lain berpendapat jika penyebab naiknya harga tiket pesawat karena PPN Avtur, kalau PPN nya dihapus maka nggak mahal lagi.
Baca: Tips ketika barang tertinggal di bandara
Dari pihak maskapai bilang kalau biaya operasional pesawat yang menggunakan kurs mata uang asing lah penyebabnya. Jadi kalau dollar menguat, yam au nggak mau biaya tetek bengek jadi mahal. Imbasnya harga jual tiket naik.
Cara menyikapi harga tiket pesawat mahal
Nih aku kasih tips ya, cara menyikapi harga tiket pesawat domestik yang mahal. Nggak usah ragu buat tetap bepergian, hanya saja kita harus lebih cermat.1| Jangan pilih weekend. Konon harga tiket lebih murah di hari rabu. Dan aku sudah buktiin, lumayan bisa selisih 50ribuan.
2| Beli mepet. Ada yang bilang beli tiket pesawat lebuh murah kalau jauh hari. Iyak yang jauuh sekalian. Kalau 2 minggu sebelum sih sama saja. Lebih baik beli mepet. Aku pernah dapat lebih murah 100 ribu lho pas beli h-10 jam.
3| Transit di luar negeri. Nahh,,,buat yang waktunya nggak tight bangte, bisa memilih penerbangan transit lewat luar negeri misal Kuala lumpur.
Harga tiket pesawat yang mahal membawa hikmah sih buatku, jadi merasakan naik peswat sepi bagai charter. Juga nggak uyel-uyelan di bandara seperti biasanya. Tapi semoga nggak lama-lama ya, biar niatku meneglilingi semua provinsi di Indonesia ini terwujud.
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah