Sengaja tak membikin judul yang fantastis, sederhana saja. Biarkan seperti gubuk kopi Tombo yang bersahaja. Berbeda dengan kedai kopi yang biasa aku jumpai di tengah kota, tempat ini cocok sebagai obat menjauh dari distraksi. Sesuai namanya, Tombo dalam Bahasa Jawa yang artinya obat. Ngopi di tengah kebun kopi saat hujan turun, membangkitkan inspirasi untuk berkarya.
Napak tilas skripsi
Motorku santai saja melewati jalan beraspal dari pantura Pekalongan, Batang, lalu masuk ke kecamatan Bandar. Dari jalan Bandar-wonotunggal, aku masuk melewati jalan desa Binangun menuju desa Tombo. Kondisinya sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika aku mengumpulkan data untuk skripsi.Syahdu banget ya, aku skripsi di tempat yang adem dan hening bahkan duit nggak laku. Kalau nggak karena penelitian, mungkin aku nggak akan blusukan sampai ke belakang bekas pabrik kopi peninggalan Belanda. Melihat sendiri bak-bak yang dulunya berisi biji kopi.
Kopi Tombo Apa Spesialnya?
Kebanyakan coffee shop di kota menjual ambience dan fasilitas ke pelangganya. Tempat instagramable, furniture skandinavian, wifi super cepat, atau ruangan khusus untuk belajar kelompok serta meeting. Untuk kopi, rasa dan kualitas mungkin bagi awam sepertiku akan terasa biasa saja.Kesederhanaan kopi Tombo dengan rumah kayunya itulah yang membuat tempat ini spesial. Apalagi halaman belakangnya langsung berjajar pohon kopi. Santai, tanpa wifi.
Ada kopi original tubruk juga v60 di mejaku. Lidah sudah bersiap menunggu rasa pahit, eh kok yang sampai di saraf perasaku asem manis ya!!! mungkin kafeinya tinggi banget, baru beberapa sesap perutku yang ngga biasa nerima kopi langsung perih. Mungkin aku lapar, tapi sengaja nggak pesan indomie rebus karena sedang diet mi instan ahaha. Ada sih pilihan lain seperti singkong atau pisang goreng.
Aku buat video cinematicnya nih.
Ketika Anak-Anak Muda Desa Bersatu
Jika ditanya siapa owner kopi Tombo, maka komunitas ARC lah jawabannya. Dulunya nggak ada niatan untuk membuat kedai kopi. Gubuk kopi didirikan untuk memproses kopi saja. Lama-lama banyak yang datang, nongkrong, ngopi. Sosial media membuat tempat ini cepat viral dan mendatangkan banyak pengunjung. Komunitas ARC isinya pemuda desa Tombo ini. Mereka bersatu memanfaatkan potensi lokal.Salut lah. Hari gini, pemuda desa kebanyakan ya merantau ke kota. Apalagi kalau yang potensi desanya itu di sector pertanian. Halah ribet, begitu kurang lebih.
Mendahului BUMN
Sebenarnya di desa Tombo ini ada perkebunan milik PTPN IX. Di sana juga ada agrowisata, tapi ramean yang datang ke gubuk kopi Tombo. Padahal kalau mau membandingkan sarana dan prasarana, area kebun milik PTPN lebih lengkap untuk dikembangkan. Tapi kok bisa keduluan ya?Ada apa saja di sekitar Kopi Tombo?
Biar worth it kalau main ke Desa Tombo, sekalin saja mampir ke kebun the PTPN IX. Masih 1 desa kok dengan kopi Tombo. Dulu jaman aku skripsi, masuknya gratis lha wong belum dijadikan agrowisata. Sekarang ada tarifnya. Di kebun teh, selain menikmati suasana perkebunan di 700 mdpl kita bisa mencoba beberapa wahana di sana.Mungkin kalau mau menginap bisa camping sekalian di sini. Lebih seru kan melihat kerlip lampu kota Pekalongan dan Batang dari atas?
Oleh-Oleh Kopi Tombo
Kopi Tombo juga menjual biji atau bubuk kopi lho. Jadi bisa nih kita jadiin oleh-oleh atau sekedar stok. Harganya juga pakai rate desa. Aman lah, buat kalian yang biasa beli kopi di Starbucks mah.Saat yang Tepat ke Tombo
Gubuk kopi Tombo buka pukul 8 pagi hingga 10 malam. Saranku sih kalau mau tenang dan damai datang saat masih pagi. Sekalin biar dapetin suasana pagi di desa yang syahdu. Motoran atau mobilan sama saja mudah.Akses dari Tol Pemalang Batang
Mungkin kamu lagi dalam perjalanan mudik dan lewat jalan tol Pemalang-Batang. Bisa kok kalau mau mampir. Akses dari tol Pemalang Batang adalah dengan keluar di interchange Pekalongan depan grosir batik Setono. Setelah itu mengarahlah ke timur yaitu kota Batang melewati jalur Pantura. Dari alun alun Batang, bisa belok kanan menuju kecamatan Bandar. Setelah tiba di pasar Bandar, di perempatan besarnya ambil kanan ya. udah tuh jalannya Cuma 1 kok. Nah, usai turunan tajam, ambil jalan masuk ke PTPN IX di sebelah kiri. Lurusss saja sekitar 15 menit, di sebelah kanan akan ketemu gubuk kopi Tombo.
Selamat ngopi di 700 mdpl ya, tanpa wifi!
Kopi tombo pasti rasanya enak dan gurih yach,,, soalnya biji kopinya itulah, mirip biji kopi didaerah saya, rasanya enak dan harum...
ReplyDeleterasanay asem asem buah
DeleteDuuuh beneran syahdu. Kok aku merasa wajib kesana ya kalau pas lewat hahahaha. Suka dengan pemuda2 desa sekarang, inovatif. Mereka nggak perlu kemana-mana, biar orang kota yg datang.
ReplyDeleteyayy harus kesini nanti mba, g jauh lah dari kota
DeleteWow 700 mdpl, udah kayak Bandung nih tinggi datarannya :D dingin-dingin adem
ReplyDeletesejenis ciwidey teh. area perkebunan
Delete