“Ngedanus kok pake mulung botol bekas?” Yang pernah ngerasain jadi mahasiswa kemungkinan besar akan tahu istilah danus. Sebuah akronim dari Dana Usaha. Segala upaya dari jualan pin, brownies, molen, hingga ngumpulin botol bekas dilakuin buat dapet duit demi bantu biayain event. Awal mula kebiasaan ngumpulin botol bekas adalah gara-gara danus. Tapi selama ini aku hanya mikir tindakan itu sebatas buat nyari duit tambahan, nggak kebayang kalau ternyata punya dampak ke lingkungan. Wow!!! Ini adalah salah satu tindakan yang termasuk cara bijak berplastik biar tercipta circularity ekonomi.
Dilema tong sampah organik-anorganik
Sejak bisa berdiri dan berlarian kesana kemari, oleh ayah dan ibu...kita sudah diajarin “buang sampah di tempatnya ya nak.” Aku tahu kalau kalian ditanya buang sampah dimana? Pasti bakal jawab “di tempat sampah.”
Suatu hari aku bertanya ke orang yang mengelola sampah pada sebuah perkantoran. Di kantor tersebut sudah ada upaya pemilahan tong sampah organik-anorganik.
“Sebenernya percuma sih dipisahin gini tongnya, karena nanti sama pengangkut sampah dicampur lagi dibawa ke TPA.” Papar dia.
Tepok jidat deh. Jangan-jangan tempat sampah warna-warni yang sering kita lihat dimana-mana hanya buat estetika semata?
Buang Sampah Dapat Duit
Minggu lalu aku malah nemuin cara hi-tech buat buang sampah botol plastik. Namanya smart drop box yang merupakan program CSR nya Aqua. Smart drop box bentuknya seperti botol gitu, dan kita bisa buang sampah boto plastik disana. Sekali nyemplungin, dapat 60 rupiah. Mayan banget kan? Kalau buat botol selain Aqua dihargai 50 rupiah. Untuk saat ini smart drop box baru terdapat di beberapa alfamart di Jakarta.
Smart drop box ini sistem kerjanya sederhana. Botol bekas kita masukin ke box. Kalau mau dapet duit, scan barcode di botolmu. Lalu uang akan masuk ke saldo tcash. Eh tapi kamu juga harus download dulu aplikasi mySmash buat mengintegrasikan Tcash dan smart drop box.
Alur selanjutnya, botol plastik tersebut akan diangkut ke RBU (recycling business unit) yang ada di Tangerang selatan.
Kalau di sekitar tempat tinggalmu belum ada smart dropbox, kita bisa kok manfaatin bank sampah. Bank sampah memang belum digagas pemerintah secara masif, tapi di banyak tempat sudah ada dengan inisiatif masyarakat. Misalnya di daerah Jakarta selatan yang malahan memiliki bank sampah induk guna menjangkau semua bank sampah yang ada. Sampah-sampah plastik di sini diterima, ditimbang, dipilah, untuk selanjutnya dibawa ke RBU (recycling business unit).
Tapi menurutku cara ini belum efektif. Sebab harus download aplikasi, scan, kok ribet. Apalagi e-money nya saat ini hanya dari T-cash. Asikan kalau meliputi e-money lain misal Ovo, go pay, atau koin. Jadi habis scan itu kita bisa milih pakai e-money jenis apa atau hanya keluar uang koin. Kalau uang koin tentu harus memasukan botol dalam jumlah tertentu. Misal kepilatan 2 untuk dihargai 100 rupiah. Lokasinya nggak hanya di alfamart, tapi juga public area lain seperti stasiun kereta dan mall. Nyarinya gampang, dan kemungkinan besar lalu lalang botol plastik cukup tinggi di sana.
Daur Ulang Sampah Plastik Bukan Khayalan
Galon bisa didaur ulang?
Wow!!! Di RBU Tangerang Selatan, mataku dibuka. Sampah-sampah botol plastik bekas minuman yang datang dari berbagai bank sampah maupun pengepul disortir. Dipilah berdasarkan warnanya. Setelah itu botol dicuci sebelum dihancurkan dengan semacam alat penggiling. Hasilnya adalah butiran plastik yang merupakan bahan baku pembuatan plastik (lagi). Butir plastik dijual oleh RBU ke pabrik pengolahan plastik. Nantinya bisa dibuat baju, bantal, atau botol plastik lagi.Banyak diantara kita yang sudah meminimalisir botol plastik sekali pakai (PET) untuk minuman dan menggantinya dengan galon. Alasannya karena galon bisa dipakai ulang. Tapi, kalau galonnya pecah atau sudah rusak gimana? abang galon, botol-botol galon kosong milik kita diangkut ke distributor. Nanti dari distributor diangku ke pabrik air minum. Di sana galon disortir mana yang bisa digunakan kembali mana yang tidak bisa dan harus di recycle.
Recycle botol galon nggak beda jauh dari recycle botol plastik PET. Di Aqua Babakan pari misalnya. Selain memproduksi air galon, di sini juga ada pabrik recycle galonnya loh. Galon-galon tak layak pakai lagi dibersihkan, dicacah, lalu dibuat botol galon lagi.
Bijak Berplastik
Ada berbagai cara bijak yang bisa kita lakukan. Tentunya jangan yang ekstrim dulu. Pelan-pelan membiasakan. Anti plastik 100% rasanya kok nggak bisa ya. Reuse, recycle, reduce, repair, pastinya bisa.
Reuse dengan menggunakan botol minum isi ulang. Meskipun sering hilang dan tap water belum tersedia dimana-mana, tindakan ini murah dan mudah. Untuk sementara isi ulangnya di kantor atau di rumah aja deh ehehe. Aku berharap semoga tap water segera mewabah. Nggak hanya si bandara, tapi juga public area lain.
Recycle dengan kiloin botol ke pemulung atau pengepul. Biar nantinya segera didaur ulang. Kalau dibuang ke tempat sampah nantinya masuk ke TPA, kemungkinan ‘leak’ atau bocor ke lingkunganya tinggi.
Reduce dengan menggunakan 1 plastik saja buat mengemas belanjaan. Seringnya saat kita belanja akan dapat plastik berlapis-lapis. Minta 1 saja deh, syukur-syukur bawa tas belanja sendiri.
Repair dengan memperbaiki furniture atau barang-barang yang berbahan plastik. Lecet dikit, jangan buang dulu lah.
Nggak sudah kan? Kalau kamu punya ide bijak berplastik lainnya boleh lho dibagikan di kolom komentar.
Woow .. baru tahu setelah baca tulisan kakak.
ReplyDeleteAh kaka yang lebih tau nih urusan perplastikan
Deleteiya nay aku jg nggak anti plastik tapi sebisa mungkin untuk milah sendiri biar sama pak sampah bisa dijual lagi, untuk kantong plastik aku usahain reuse berkalikali, kalo bolong baru deh dibuang itupun dipilah juga. bawa tupperware kemanamana karena doyan jajan mayan juga sih , kalo seharian nggak menghasilkan sampah mayan berasa bangga sama diri sendiri hehe
ReplyDeleteWahh keren Nin, sudah seniat itu
DeleteWaaaaw asik banget. Disini ada nggak ya tongnya? Kalau RTku sih tiap Sabtu dikumpulkan ke salah satu pengurus, ntar ada yg ngambil tapi uangnya masuk kas, nggak ke kita.
ReplyDeleteiya asikan gitu buat kas bersama
Delete