Koin, berbagai kartu member, struk belanjaan, bertebaran di depan meja kasir sebuah kafe. Seorang wanita nampak panik mencari-cari sesuatu dari dalam pouch kecil. Dia adalah aku, yang jarang banget bawa uang cash dan sudah tergantung dengan kartu debet. Aku panik bukan karena saldoku habis, tapi kartuku tak ada di tempatnya. Hilang!! Cemas dong, jangan-jangan duitku diambil orang. Emak-emak memang gampang cemas dan mudah panik.
Kartu hilang di stasiun, Jangan Lalai Menyimpan Kartu
Aku
semakin cemas ketika ingatanku terbawa ke kenangan terakhir bersama kartu debet
warna silver itu. ya, aku terakhir memegangnya di stasiun Klender untuk tarik
tunai 3 hari yang lalu. Rasanya “nyeess…” seperti menginjak es batu pada malam
yang dingin.
Tahu
sendirilah ya, seramai apa stasiun KRL termasuk mesin ATMnya. Aku sudah pasrah.
Tapi masa nggak ada upaya apa-apa sih? segera aku menelpon call center bank
penerbit kartu debet. Setelah dikonfirmasi data pribadi seperti nama ibu
kandung dan jenis kartu, aku diberi tahu saldo terakhirku. Aman,
Alhamdulillah…tak kurang sedikitpun. Tapi tentunya aku harus segera memblokir
kartu tersebut agar tak jatuh ke pihak yang tak diinginkan.
ngambil duit di ATM stasiun |
Jangan
lalai menyimpan kartu debet ya, terutama setelah transaksi di tempat umum.
Ambil kembali kartu, masukkan lagi ke tempat semula. Oiya saat transaski, jaga
kerahasiaan PIN ya. tapi ada lho emak-emak yang nyimpan catatan PIN di dalam
dompet. Harap ini jangan dilakukan karena sama saja dengan bunuh diri.
Cemas dicopet? Perhatikan Sekeliling
“mbak,
tasnya mbuka tuh”
Aku
selalu cemas dan langsung keringat dingin kalau di tempat umum ada yang bilang
kayak gitu. Apa sih tujuan mendekap tas kalau di kereta atau di tempat umum?
Pasti biar nggak dicopet atau disilet. Kalau smartphone memang biasanya
diletakan di saku atau dipegang. Dompet masa mau disakuin? Apalagi dompet
emak-emak kayak aku kan panjang ehehe.
Duit sih
engga sebarapa ya, karena palingan aku bawa cash juga Rp. 100.000. Tapi urusan perkartuan itu yang ribet. Kalau
sampai dompet hilang, cemas duit diambil orang juga cemas repot blokir serta
urus bikin kartu lagi. Termasuk harus meluangkan waktu ke kantor polisi bikin
surat kehilangan dan antre di Customer service bank.
Memperhatikan
sekeliling itu penting. Jangan terlalu mencolok kalau lagi bepergian. Aneka
kartu-kartuan memang sebaiknya menempel paling dekat dengan tubuh. Pisahkan
dari dompet uang, letakkan di dalam card holder lebih baik.
Cemas Skimming, Waspada mesin ATM mencurigakan
Berdasarkan data
BI, per Februari 2018, jumlah kartu ATM/debit yang beredar mencapai 170,03 juta
keping atau tumbuh 22,5 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu, 138,79
juta keping.
Dompet
sudah didekap, apa akan menjamin keamanan? Dari copet dunia nyata iya. Tapi
dari copet dunia maya? Skimming adalah kejahatan yang halus sekali. Pelaku
memasang alat pemindai di mesin ATM sehingga data kita terbaca di tempat dia.
Seketika, uang kita bisa berpindah. Tanpa adegan ejar-kejaran dan teriak dengan
sasaran copet.
Memeriksa
setiap mesin ATM dan EDC sebelum transaksi tentunya repot. Tapi ini harus
dilakukan biar ngga cemas. Terutama kalau di mesin ATM yang sepi gitu deh.
Kalau yang dalam minimarket seharusnya aman.
Simak deh film pendek buatanku tentang skimming ini.
Coba Transaksi Tarik Tunai Tanpa Kartu
Setelah
kejadian kartu debetku hilang di stasiun, aku mulai mencoba yang namanya tarik
tunai tanpa kartu. Ini adalah kemajuan di bidang perbankan yang harus
dimanfaatkan. Kenapa tarik tunai? Karena kalau urusan transfer atau belanja
bisa dengan internet banking atau m-banking. Selama ini kartu hanya dipakai
buat tarik-tunai. Oiya, aku pakai kartu debet BCA. Jadi langkah-langkah yang
akan aku sampaiakn ini menggunakan contoh BCA ya.
Langkah-Langkah Transaksi Tanpa
Kartu Untuk BCA
1| mengunduh
aplikasi BCA mobile di playstore atau applestore
2|
Registrasi m-banking BCA di atm, caranya:
- · Masukan kartu debet.
- · Masukan PIN.
- · Pilih “transaksi lainnya”.
- · Pilih “mobile banking” .
- · Setujui pernyataan untuk pengunaan mobile banking.
- · Masukkan nomor handphone.
- · Buatlah PIN untuk mobike banking.
- · Konfirmasi PIN.
- · Registrasi berhasil.
3| Buka
aplikasi BCA mobile di smartphone
4| Pilih
m-BCA
5| Pilih
Tarik Tunai
Tarik tunai tanpa kartu
6| Akan
muncul kode yang nantinya akan dimasukkan di mesin ATM.
7|
Pergilah ke mesin ATM yang di halama homenya da tulisan “transaksi tanpa
kartu”.
ATM tanpa kartu
8| Pilih
BCA mobile
9|
masukkan nomor handphone
10|
Masukkan kode yang tadi didapat
11| Uang
keluar sendiri.
Lalu
kartu debetnya buat apa? Simpan saja di tempat yang aman. Kalau nggak
perlu-perlu banget biar pakai transaksi tanpa kartu saja.
“loh
mba, kok kartunya nggak dimasukin?” celetuk bapak-bapak yang antre di ATM di
belakangku
Cring…..bunyi
mesin ATM yang kita rindukan tanda uang keluar.
“Bisa
tarik duit nggak pake kartu pak” jawabku sambil berlalu dan memasukan uang 50 ribu
ke saku.
Cemas Biaya Administrasi? Ada GPN lho sekarang
Kartu debet GPN
“duh,
kartuku kan bank anu…kalau transfer ke rekening si itu kepotong banyak dong.”
Emak-emak
itu perhitungan banget lho. Meski potongannya Cuma seharga 2 biji cilok pinggir
jalan tetap menjadi kecemasan. Bela-belain nyari ATM yang sejenis dengan bank
penerbit kartu debet. Makan waktu, tenaga, kadnag juga emosi.
Sekarang
nggak perlu cemas, sudah ada GPN (Gerbang pembayaran nasional). Jadi,
kartu-kartu yang pakai GPN itu biaya administrasi bulanannya Cuma 1000 rupiah.
Yang tak kalah penting, biaya transfer antar bank 4000 rupiah saja. Suka gesek
pakai EDC? Biaya merchantnya cuma 1% dari transaksi.
Transaksi non tunai itu asik
banget kok, nggak perlu bawa-bawa recehan yang berat. Secara finansial, kartu
debet lebih aman sebab jadinya kita nggak ada hutang ya kan? Tapi sebagai
penggunanya kita juga harus pandai. Jangan sampai kemudahan ini malah membawa
bencana. Kartu debet dan data perbankan termasuk hal yang sangat personal, jaga
dan pahami baik-baik aturan pengunaannya.
Waspada skimming. Filmnya bagus nay..
ReplyDelete