Sebelum berangkat ke Sydney,
perkara sholat adalah salah satu concern aku. Terutamanya untuk sholat di jam
kuliah. Aku mencari informasi tentang kehidupan muslim di Sydney termasuk ke
pembimbing Bahasa Inggris yang memang pernah tinggal di sana. Bukan mau ribet
sih, setidaknya pas disana udah nggak kaget karena well prepared. Ternyata urusan
sholat di Sydney memang seru. Ini pertama kalinya aku tinggal di luar negeri
(bukan Cuma buat piknik). So, ada beberapa tips buat kamu yang muslim dan mau
berkunjung ke Sydney berdasarkan pengalaman pribadiku.
Waktu Sholat Berbeda Dengan Di Indonesia
Yang harus kita ingat, Indonesia
itu Negara di khatulistiwa. Matahari bergeser nggak jauh-jauh lah dalam kurun
waktu setahun. Akibatnya, waktu sholat juga nggak berubah banyak. Misalnya kita
tinggal di daerah WIB, subuh rata-rata ya jam 4 sampai jam 4.30. Nggak pernah
kan nemuin waktu subuh jam 5.30? Demikian juga dengan waktu sholat yang lain. Kalau
begini, urusan pengaturan waktu di tempat kerja maupun sekolah dan kampus bisa
lebih fix.
Lain dengan Australia yang
merupakan benua 4 musim. Adakalanya matahari berada di utara, itulah saatnya
musim dingin. Waktu subuh bergeser ke jam yang agak siang. Saat matahari di
selatan sekitar bulan desember hingga Januari, maka di Australia musim panas
sehingga waktu subuhnya bergeser lebih malam.
Sebagai gambaran saja, inilah
waktu sholat pada bulan Januari 2018 di Sydney. Subuh pukul 05.15, Dzuhur pukul
1.30, Ashar pukul 6.15, Maghrib pukul 8.07, Isya pukul 10.00. Beda banget kan
dengan di Indonesia? Terutama jam sholat ashar, maghrib, dan isya sih yang kerasa
ekstrim.
Tapi tenang saja, meski nggak ada
masjid yang adzan untungnya kita hidup di jaman serba ada aplikasinya. Pasrahkan
saja kepada Tuhan dan aplikasi smartphone untuk urusan pengingat waktu sholat
dan arah kiblat.
Mencari Tempat Sholat di Sydney
ruang tamu meriton suites |
Setelah kita paham waktu sholat,
saatnya mencari tempat menjalankannya. Kalau di apartemen sih aku nggak masalah
sama sekali. Kebetulan banget arah kiblat dari unit apartemen yang aku tempati
adalah dinding full kaca dengan pemandangan kota Sydney. Bisa kamu bayangkan
jika malam tiba syahdunya seperti apa? Lain cerita jika waktu sholat datang pas
aku lagi beraktivitas di luar, inilah pengalamanku.
pemandangan malamnya Sydney |
Sholat di Kampus
Di kampus aku nggak tersedia
mushola atau masjid. Ada lho kampus yang menyediakan tempat ibadah resmi,
misalnya UTS (university Technology Of Sydney). Ada sholat jumatnya juga di
sana, tapi khusus buat mahasiswa UTS. Ini sih karena alasan keterbatasan
tempat, kalau dibebasin nanti malah mahasiswa ngga kebagian. Soalnya UTS itu di
tengah kota Sydney yang mudah dijangkau dari manapun.
Jadi aku sholat dimana? Aku sholat
di kelas. Alhamdulillah orang Australi itu toleran dan nggak rese. Kadang aku
pakai mukena, kadang tidak. Pakai mukena ala sholat di Indonesia memang
mencolok, tapi nggak diliatin juga kalau ada mahasiswa lain. Kalaupun nggak
sholat di kelas, taman-taman kampus dan sudut-sudut kampus juga bisa digunakan
sebagai tempat sholat.
Masjid King Faisal dan Redfern di Surryhills Sydney
Di Sydney ada semacam kampung
arab gitu lho. Di situ selain ada restoran-restoran timur tengah, rumah-rumah
bergaya khas, juga ada masjid. Ya, masjid besar dan umum yang bisa digunakan
untuk sholat 5 waktu maupun sholat jumat. Yang aku tahu sih ada masjid king
Faisal dan masjid Redfern di sana.
Masjid king Faisal |
Masjid king Faisal lebih besar
dari masjid redfern. Kedua masjid ini bisa dijangkau dengan jalan kaki santai
dari central station sekitar 15 menit. Tenang saja, urusan jalan kaki di Sydney
itu asli nyaman kok. Jangan bayangin dengan Jakarta, 5 menit saja mungkin kita
langsung pengen minum es teh segelas.
Pengalamanku ketika menemukan
masjid redfern cukup kocak sih. waktu itu dari kampus niatin jalan kaki ke
Allianz stadium. Eh pas asik foto-foto menemukan tulisan “mosque” pada bangunan
yang nggak mirip masjid. Rasanya bahagia banget meskipun ya nggak masuk karena
masjidnya ditutup.
Tempat sholat di Mall
Sayang sekali aku belum menemukan
pusat perbelanjaan semacam mall atau supermarket yang ada tempat sholatnya. Dan
kalau di keramaian seperti itu, kita agak sulit menemukan spot sholat dadakan
layaknya di kampus. Saran saya sih, kalau mau ngemall atau ke supermarket
pastiin jamnya terlebih dahulu.
Sholat di Pojokan Sydney Opera house
Hal greget yang aku alami nih. Jadi
ceritanya saat itu bareng teman-teman dari Indonesia mau melihat Opera house di
malam hari. Ada pertunjukan lampu-lampu gitu yang dimulai jam 9 malam. So,
harus sholat maghrib di sekitara Sydney opera house.
Urusan wudhu sih gampang ya, ada
toilet kok. Tapi karena kebetulan sata itu malam minggu, opera house rame
banget. Agak susah menemukan pojokan untuk dijadikan tempat sholat darurat. Alhamdulillah,
Allah memudahkan juga kok. Ada spot di dekat semacam loket gitu di belakang
Opera Kitchen.
sholat magrib berjamaan |
Dengan menggelar lembaran brosur
sebagai sajadah, kami sholat berjamaah maghrib. Opera kitchen yang ramai
pengunjung malam itu rasanya bisa kami hiraukan sebentar. Foto ini diambil oleh
mba Retno, salah satu teman dari Indonesia yang non muslim.
Peta Masjid di Sydney
king Faisal mosque
Redfern mosque
Sydney Ramah Muslim
Awalnya aku pikir bakal dipandang aneh ketika berjalan di tempat umum dengan berpakaian muslim. Ternyata Sydney itu kota multicultural yang orang-orangnya toleran lho. Banyak juga yang berjilbab seperti aku, malah kadang kalau papas an gitu sering disenyumin. Iya, aku ragu senyum duluan ke orang asing di jalanan. Etapi kalau mereka senyum masa aku mnggak balas. Rasa persaudaraan itu terasa, hanya karena seelembar kain jilbab.
wow, sholat di sana bener-bener butuh tekad yaa mbak. Terutama kalo harus sholat di tempat umum gitu. Semoga istiqomah selalu yaaa mbak.
ReplyDeleteiya bener banget, terutama dzuhur sebab itu di jam sibuk. amiinn
DeleteWah Subhanallah.. bosku itu pernah di Ausie 10 tahun, hampir setiap hari diceramahin soal di sana, tapi jarang membahas sisi Islami seperti ini, makin takjub aku sama Ausie berkat ceritamu, ditunggu cerita selanjutnya ya.
ReplyDeleteahhaa diceramahin apa aja mba? siaap, masih banyak cerita lain
DeleteWah studi di Sidney ya.. Good luck! Memang pengalaman yg unik ya tatkala seorang muslim hdup di negara yang mayoritas non muslim. Uniknya bgmn perjuangan atau upaya buat tetap menjalankan ibadah dlm kondisi yg terbtas. Dtunggu cerita lainnya ya dr sana..
ReplyDeletejuga perjuangan nahan ga jajan makanan yang jelas ga halal ahahha padahal enak enaaak
DeletePengalaman berkesan ya Nay..ditunggu kisah2 lain pengalaman di sana ya..
ReplyDeleteiya masih banyak yang belum kuceritakan ahaha semoga bermanfaat
DeleteKerasa banget yaa jomplangnya dari Asar jam 3-an jadi jam 6, terus Maghrib Isya makin malem lagi :D
ReplyDeleteEh masjid di Sydney ada bagi-bagi takjil juga nggak sih, hihihi
jomplang banget. jadi jet lag ngga hanya soal jam makan dan jam tidur, namun juga jam sholat
DeleteDi manapun berada memang kita harus pandai-pandai membawa diri. Pengalaman yang mengesankan.
ReplyDelete