Apa yang akan kamu lakukan saat
menunggu yang durasinya 2 jam? Kurasa sebagian besar dari kalian akan memilih
main hape. Nonton youtube, memantau grup whatsap, scrolling Instagram, atau
ngegame. Sejujurnya aku juga sering kayak gitu sih, tapi kalau lagi sedikit
nggak waras aku lebih suka menggambar. Kenapa nggak waras? Ada kalanya pikiran
lagi rungsing, lihatin hape malah nambah-nambahi beban hidup hahaa. Sahabatku yang
master dalam bidang keperawatan sepakat dengan ucapanku beberapa waktu lalu “aku
akan nggambar biar rumah sakit jiwa ngga penuh”. Cat air adalah alat gambar
yang paling aku suka, sejak jaman SD sepertinya. Kebetulan kemarin ini aku baru
ikutan workshop sambil ngabuburit bareng kak @Intannurshabrina yang kalau
ngelukis portrait itu kece banget (cek aja instagramnya deh).
Comeback dengan Cat Air Karena Stress
Tahun lalu bisa dibilang
masa-masa aku come back setelah vakum dari urusan nggambar cukup lama. Jaman kuliah,
nggambarnya pakai kertas kalkir atau laptop. Nggak perlu juga diwarnai, cukup
detail dan akurasi yang dinilai. Sebut saja gambar teknik, sungguh itu
aktivitas yang menguras hati dan menyita waktu ahahhaa.
Aku follow akun-akun art di Instagram
seperti om motuls, mba ayangcempaka, mba ditut, dan idekuhandmade. Tiap kali
ngeliat yang kayak begituan kerasa relax aja. So, pada suatu pagi aku
menyengaja ke gramedia. Aku membeli cat air termahal yang pernah aku beli. Koi watercolor
with brush pen, nggak lupa juga sekalian buku sketch merek croquis.
Niatanku emang pengen bisa
nggambar pakai cat air dimanapun, jadi bisa sebagai media stress healing gitu. Terbukti
lho, jaman-jaman lagi rungsing hampir tiap malam aku sketching. Yang tadinya
aku susah tidur, jadi rada mendingan. Menggambarnya juga nggak bagus-bagus amat
kok, yang penting hawa relax saat kita berinteraksi dnegan cat air serta
kertas.
Watercolor Portrait Workhop
Hujan mengguyur dengan derasnya
saat aku sampai di kampus Stan Bintaro. Di student center building, kak Intan
Nur Shabrina sudah memulai workshopnya satu jam yang lalu. Dalam workshop ini,
kami dikenalkan dengan cat air dalam penggunaanya sebagai alat warna untuk
gambar portrait.
Merupakan suatu tantangan
tersendiri lho mewarnai portrait. Soalnya, setiap detil warna harus
menghasilkan dimensi yang pas. Ngga beda jauh sama make up, ada aturan
penggunaan highlight dan shading. Sepertinya inilah pengalaman pertamaku
mewarnai wajah dengan benar. Hahaha, selama ini ngasal banget.
Mengenal Teknik mewarnai
Sebagi pemula, aku belum tahu
banyak soal hal-hal teknis. Salah satu kunci penggunaan cat air adalah teknik
pencampuran warna. Ada beberapa teknik yang aku baru tahu namanya lho ahhaha. Kalau
wet in wet sudah tahu, karena kalau nontonin tutorial youtube kebanyakan pakai
itu.
Flat wash
Ini yang paling umum dan
sepertinya aku lakuin jaman SD dulu. Cat air kita encerin lalu kita ambil pakai
kuas. Setelah itu kuas digoreskan ke bidang gambar yang mau diwarnain.
Graded/Variegated wash
Kelanjutan dari flat wash,
penyapuan berlanjut dnegan warna lain sehingga terbentuk gradasi.
Wet in wet
Biasanya aku basahi kertas gambar
dengan kuas bersih. Setelah itu baru deh pakai kuas yang sudah dicelup cat. Hasilnya
bisa menakjubkan lho, cobalah biar tahu hehe.
Backrun
Kadang kita ngelakuin kesalahan
saat mewarnai. Meski pakai cat, kita maish bisa kok mengoreksinya. Aku biasanya
pakai tisu kering ditotol gitu ke cat. Jangan buru-buru ya, nanti malah
ngerusak warna yang lain.
Glazing
Teknik ini dilakukan dengan
menimpa cat yang sudah kering dengan warna lain. Karena cat air itu transparan,
jadinya bisa keren banget lho perpaduannya.
Step-step mewarnai gambar portrait
Kesalahan yang aku sering lakuin
saat mewarnai menggunakan cat air adalah pemilihan warna yang terlalu heboh. Padahal,
kata kak Intan…untuk tahap awal tipis-tipis saja. Berikut ini step-step dalam
mewarnai.
1| gambarlah dengan benar,
yaiyalah. Buat pemula kayak aku sih ngga bisa spontan langsung pakai cat air. Perlu
disketch dulu pakai pensil.
2| aplikasikan kuas secara tipis
pada layer pertama ini. Untuk wajah, warnanya cenderung sangat pucat. Jangan langsung
pakai warna cokelat gitu ya. Sisakan bagian untuk highlight biar wajah terlihat
berdimensi.
3| setelah layer pertama kering,
mulailah dengan warna kulit yang agak berani. Bikin shadow-shadow kontur wajah.
4| untuk bagian mata, pakailah
ujung kuas yang kecil atau lebih aman pakai drawing pen.
Bersama kanvastan squad |
Ada tips dari kak Intan nih, cat
putih itu bukan untuk mewarnai, tetapi untuk memberi sifat opaque pada cat air.
Jadi, untuk bagian wajah yang ter-highlight ya biarkan saja berupa kertas
putih.
Kalau tips dari aku, dalam
mencampur warna guna mendapatkan komposisi yang pas sesuai keinginan ngga bisa
instan. Coba terus dan pastikan kamu mencobanya dulu di kertas lain supaya
gambarmu aman.
Penggunaan cat air membutuhkan
kertas yang kuat. Sebisa mungkin sih kertas khusus untuk media cat air. Bisa sih
pakai kertas HVS, tapi mungkin kuat buat 1 layer saja. Setelah itu, kertas akan
bergelombang (apalagi kalau pakai wet in wet).
Setelah diajarin langsung oleh
kak Intan Nur Shabrina tentang watercolor portrait coloring, aku semakin
termotivasi buat berkarya. Bagaimana, apakah kamu sebenarnya tertarik mewarnai
dnegan cat air tapi maish takut? Yuk dicoba, kalau belum pede nggambar…ngeprint
gambar dari internet dulu aja lalu diwarnai.
Kereeen!!!
ReplyDeleteAku suka lihat gambar2 portrait gini.. eh jd ingat majalah Anita yg ilustrasinya kece2..Tp aku blas g bisa gambar..jd sebatas penikmat hasil saja..hihi..
ayook dicoba nggambar juga
DeleteBagus gambarnya, aku belom berani nyoba padahal dah banyak yang kena racun Mba Ayang Cempaka dkk :p
ReplyDeleteaku masih sangat noob. pengenya bisa gambar realis kayak foto gitu
Deletekern banget gambarnya.. ak belu bisa loh mnggambar seprti itu :)
ReplyDeletemasih tahap belajar ka
Delete