Jujur saja aku masih nggak
percaya kalau 2017 akan segera habis. Jika biasanya sejak bulan November aku
sudah nyiapin kaleidoskop dan target tahunan, 2017 ini sungguh nggak kepikiran.
Bagiku, ini adalah tahun teraktif dan tergreget. Mau dibilang titik balik juga
bukan, ini semacam tahun terobosan kalau aku boleh kasih judul buat 2017.
Aku mengawali 2017 dengan banyak
kebimbangan sebenarnya. Ada kayak gejolak meledak-ledak yang bikin aku di awal
tahun itu stress berat. Gejolaknya apa? Aku juga nggak paham. Tapi yang pasti,
masa-masa itu nggak ada namanya bisa tidur nyenyak. Nggak ada namanya hari
tanpa marah-marah. Kualitas hidup menurun, junk food everyday.
Highlight 2017
Perjalanan tak terduga ke bumi Sriwijaya
Aku kira, inilah awal terobosan
dan pintu gerbang menuju Inayah yang baru. Berawal dari nulis soal Perayaan Imlek di Pekalongan, aku bisa berangkat ke Palembang. Nggak nyangka dan nggak nargetin sih
sebenarnya, tapi biasanya yang begini malah dapet yak an?
Di Palembang aku ketemu banyak
orang baru, termasuk para blogger juga. Palembang adalah daerah pertama yang
aku kunjungi selain pulau jawa seumur hidup. Aku yang bulan sebelumnya
mengalami carut-marut hidup dan kesehatan, eh langsung sehat dan segar. Rupanya
aku beneran stress dan kurang piknik.
Akhirnya ke Bromo
Usai dari Palembang, hidupku lebih positif. Badan lebih
ringan, ibarat habis masuk angin hebat lalu dikerokin dan dipijitin. Kesempatan
lain juga datang tak terduga. Lagi-lagi lewat jalan ngeblog, tulisanku membawa
kaki ini menapaki pasir berbisik gunung Bromo. Aku pernah menuliskan ‘bromo’ di
target 2015, dan ketika itu tidak tercapai…sebenarnya aku sudah puas jika hanya
diganti dengan bermalam di gunung prau dieng pada medio 2016.
Tak hanya sekedar piknik, aku
malah menanam pohon di Bromo. Jawa timur bagian Pasuruan saya telusuri termasuk
merasakan naik-turun bukit dengan jalan terjal dan penuh kabut. Bromo membawa
kesan indah seperti yang aku bayangkan selama ini.
Nekat Ke Kuala Lumpur
Lewat obrolan singkat di lift
saat mau checkout hotel dengan seorang sahabat sejak kuliah, aku memutuskan ke
Malaysia di awal September 2017. Ini semacam perjalanan tanpa beban bagi aku
dan Drupadi sahabatku. Selama di KL, kami nggak hanya jalan-jalan…tapi banyak
diskusi dan merenung soal masa depan.
Kencan di wedangan kota Solo
Solo itu dekat, bahkan sering
ngelewatin ko. Tapi baru di 2017 aku kesana. Anggap saja ini kencan yang greget
di wedangan. Sama sekali nggak kepikiran bakal ke Solo, nonton wayang sriwedari
yang melegenda, guling-guling di rumput stadion, dan menikmati Solo bersama
sosok yang menemani aku itu.
Belajar musik
Ada banyak highlight di 2017,
tapi yang paling nggak kusangka ya keputusanku belajar musik khususnya biola. Sama
sekali nggak ada lho dalam target tahunan manapun. Bagiku, musik itu sulit dan
ngga bisa deh kalau dipelajari pas udah dewasa. Oowwow ternyata, aku salah. Saat
nulisin ini, aku sedang kepikiran not balok…kunci…dan sedang memikirkan project
pertamaku mengcover biola.
Umroh
Pernah melakukan hal impulsive? Ya,
2017 itu banyak banget hal impulsive kok. Nggak hanya soal beli unit apartemen
Meikarta…tapi juga soal umroh. Beberapa bulan lalu aku sempat membaca postingan
blog teman tentang pengalaman umrohnya. Di sana aku merasa kayak terketuk,
kayak yang…aku bisa juga kok. Aku whatsap teman tersebut untuk menanyakan
travel umroh yang terpercaya. Segera setelah mendapatkannya, aku menghubungi
pihak travel.
Di bulan agustus, pihak travel
mengirimi aku pricelist umroh usai idul adha…jadi pas beres musim haji. Aku pikir,
inilah saat yang tepat untuk memulainya dari 0. Keputusan untuk umroh ini aku
ambil seminggu sebelum aku berangkat ke KL. Setelah aku pertimbangkan
matang-matang, aku rasa kedua orang tuaku lebih utama untuk umroh sekarang. Ya,
insyaAllah aku ada kesempatan lagi.
Alhamdulillah semua proses umroh
lewal al-fairus tour and travel yang ada di Pekalongan berjalan lancar. Dari pembayaran
DP, membuat paspor, keberangkatan, selama di tanah suci, hingga pulang…lancar
jaya. Padahal waktu itu lagi rame-ramenya kasus first travel yang bikin orangtuaku
was-was.
Mengenal lebih Dalam Pekalongan
Selama 10 tahun merantau, 2017
adalah tahun dimana aku paling sering pulang kampung ke Pekalongan. Ada saja
penyebabnya, dari mulai sekedar kangen hingga karena ada event. Misalnya saja
pada acara pecan batik, aku full berada di Pekalongan.
Makin banyak orang yang kukenal,
juga makin aku mengenal lebih dalam kampung halamanku. Entah aku bakal selamanya
di sana atau engga sih. Yang terbaru, aku diberi kesempatan sharing di akademi
berbagi.
No mi instan, No kopi saschetan
Dari 2009 aku sudah menstabilo
hal ini. Ngurangin mi instan dan kopi sachetan. Ya,,,kuanggap 2017 ini
berhasil. Ada satu tambahan lagi, aku juga mulai mengurangi penggunaan
obat-obatan kimiawi seperti paracetamol. Ya, kelihatanya biasa aja sih ya…tapi
kalau keseringan ngga baik juga.
Sepertinya 2017 aku lebih sehat. Jarang
migraine, meski pernah ke UGD dan diinfus karena hal konyol. Pijet juga rasanya
jarang sih. begitupun dengan jerawat dan komedo. Wooww…alhamdulillah.
Renungan
Oiya…aku rutin lho nulis
kaleidoskop. Kali aja penasaran.
Kaleidoskop 2016 awal yang baru
Kaleidoskop 2016 awal yang baru
Kaleidoskop 2015 menemukan jati diri
kaleidoskop 2014 Revolusi
mental
Kaleidoskop 2013 titik balik
Kaleidoskop 2012 mencari jati diri
Selamat tinggal 2017 tahun terobosan, Selamat datang 2018
Senangnya kalo banyak progress yang berhasil diwujudkan. Semoga tambah sukses ya mbak. Aamiin ^^
ReplyDelete2017 yg luar biasa, tapi kamu patut bersyukur sudah menapaki tanah suci...(ya..Allah saya kapan ya)
ReplyDeleteEh..iya yg ke bromo kita barengan ya.. ^_^
ini gue kagum sama iri jadi campur jadi satu sih setelah baca tulisan lu ini. dan hebatnya lagi, ini lu ngebiyain orangtua pergi umroh? wih keren banget asli. gue jdi semangat juga sih nih, ngejar'' target yang udah gue tulis. kadang resolusi buat gue jadi sekedar ajang tahunan dan enggak kesampaian semuanya. tapi abis baca ini kok ya jadi semangat ya.
ReplyDeletegue belom pernah tuh, gara'' nulis bisa dibiyaian jalan''. pengen juga uy rasanya. harus bisa memanage waktu lagi sepertinya ya. dan harus rutin nulis juga.
wih, congrats lah pokoknya nih buat tahun 2017. sebelumnya lu bilang 2017 itu ngebosenin?gila. bosennya elu aja bisa produktif gini. gokil sih
senenggg bacanyaaa.., selamat ya In, banyak yg udah dicapai dan masih banyak juga yg harus dicapai tahun depan. Semangattt!
ReplyDeleteAku baru sadar gak pernah buat kaleidoscope. Dan baru sadar ini udah akhir tahun ya. Omg taun depan udah kepala 3 hahahaha
ReplyDeletesemoga 2018 lebih baik lagi mbak job lebih banyak dan semua resolusinya nanti kesampaian
ReplyDeleteKeren Nay. Selalu senang membaca progres kehidupan teman-teman dalam setahun. Walaupun rasanya singkat tapi pas jalaninnya lama dan berliku gitu yach. Dan yang terpenting sehat-sehat dan terus aktif berkreasi yach Nay.
ReplyDeleteWaah aku juga jadi pengen nulis kaleidoskopku sendiri nih terinspirasi dari postinganmu, hihi.
ReplyDeleteAlhamdulillah, semangat Innayah..iya, time flies..hiks..
ReplyDeleteAlhamdulillah 2017 menjadi tahun yang menyenangkan bagimu. Banyak jalan2 meski harus kerja. Penyeimbang jiwa, ya.
ReplyDeletewah senang melihat kegiatan tahun ini , alhamdulilah ya
ReplyDeleteaku belum bisa ngilangin kopi sachet nih huhuhu padahal tahu kalo nggak baik. Oia, aku selalu suka sama videomu innayah, semoga bisa menjadi motivasi di tahun 2018 banyakin buat video hehehe
ReplyDelete