Pernah melihat foto air terjun
atau air laut yang bentuknya halus seperti kapas? Aku sih dulu mikirnya itu
editan photoshop. Ternyata hasil foto demikian juga bisa kita dapatkan dengan
menggunakan filter pada kamera. Perlu ditegaskan ya kalau filter yang aku
maksud itu bukan semacam fitur editing berupa software. Filter di sini adalah
part tambahan pada lensa kamera. Oiya kamera yang aku gunakan adalah kamera
mirrorless Fujifilm XA2, sedangkan filter ND yang kupakai seharga 200ribuan.
Apa sih filter kamera?
Buat yang baru punya kamera
mirrorless atau DSLR, kemungkinan besar belum tahu apa yang namanya filter.
Soalnya aku dulu juga gitu kok, sampai ada teman yang bilang suruh ngelindungin
lensaku pakai filter UV. Dengan polosnya aku ke toko kamera, nanya-nanya ke
kokohnya dan belilah langsung.
Jadi, filter itu ibarat kacamata.
Nah, kacamata kan beda-beda tuh berdasarkan fungsinya. Ada kacamata UV,
kacamata pelindung matahari, dsb. Bentuknya sih umumnya buletan tinggal
dipasangin gitu di depan lensa. Jadi bisa bongkar pasang sesuai keperluan. Ada
juga filter yang bentuknya kotak, nah yang begitu perlu holder.
Untuk filter yang paling banyak
dimiliki orang tentunya filter UV. Itu basic banget deh, kayaknya tiap yang
habis beli kamera kudu ngelindungin lensa pakai filter tersebut. Filter UV
nggak ada efeknya sama sekali ke hasil jepretan kita.
Nyobain Filter ND
Beberapa bulan ini aku memang
lagi serius belajar fotografi. Awalnya sih mana kepikiran beli filter ND,
sekarang…malah lagi ngidam beli lensa fix 35mm. Aku sebenarnya sering lihat
sih, fotografer professional sering nyelipin kayak kaca kotak gitu depan lensa.
Ternyata itu yang namanya filter. Untuk foto landscape, filter ND dan filter
CPL adalah sebuah hal esensial.
ND adalah kependekan dari Neutral Density, sedangkan CPL adalah Circular Polarizer. Tentang aspek teknik dua filter ini kamu bisa googling deh. Di postingan kali ini aku mau menekankan hasilnya kayak apa, sebab filter yang aku pakai kan filter murah.
Fungsi dari filter ND adalah
mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Biar apa sih cahaya dibatasi?
Bukannya kita butuh cahaya? Hahha ini pertanyaanku waktu tahu apa itu filter
ND. Jadi, untuk beberapa keperluan pemotretan kita membutuhkan settingan kamera
dengan shutter speed lama. Tujuan menaikkan shutter speed agar cahaya yang
masuk lebih banyak. Problemnya adalah, hasil pemotretan jadi over exposure
bahkan putih semua kayak papan tulis. Makanya, kita perlu pakai kacamata hitam
alias filter ND di depan lensa. Gimana, paham? Ayo deh praktek saja.
|
Kalau mau menghasilkan foto
seperti ini, kita perlu shutter speed beberapa detik dengan ISO rendah. Tanpa
settingan demikian, atau malah pakai mode auto kamera…hasilnya bakal biasa saja
nggak beda dengan jepretan pakai kamera hape.
Air terjun, air sungai, air laut, bisa jadi seperti kapas meksi belum maksimal sih. Kalau shutter speednya aku lambatin lagi, efeknya bakal lebih keren.
Filter ND yang aku punya merek fotga seharga 200RIBUAN. Normalnya, filter ND itu bisa smapai 5 jutaan lho. Ya tapi kalau baru belajar foto sih yang murah nggak apa-apa ya. Bentuk filter ND ku lingkaran. Kata para senior sih bagusan yang kotak. Memang benar, salah satu kelemahan filter ND berbentuk lingkaran adalah saat diputar ke keadaan gelap maksimum akan terbentuk bayangan berbentuk ‘X’ lensa. Solusinya gimana? Ya dipasin saja jangan sampai ketemu bayangan, ehehhe.
Itulah review singkat penggunaan
filter ND 200ribuan untuk menghasilkan efek air seperti kapas. Semoga membantu
ya, atau malah membuatmu pengen punya filter beginian juga. Oiya, kalau filter
beautify aku nggak tahu ada apa engga.
Pingin sih belajar fotografi. Tapi aku belajar edit foto dulu deh. Senentara jadi penikmat foto-foto keren hasil jepretan orang lain, termasuk jepretan mbak Innayah ^^
ReplyDelete,,, jadi sebaiknya kalau baru punya kamera beli filter-nya apa innayah ? selain filter uv
ReplyDeleteKalau sudah beli kamera enaknya... hunting foto dulu latihan sambil keliling kota... heuheuheu
Deletebiasa pusing lihat foto ginian gimana ya cara bikinnya ternyata tergantung filternya ya sis terimakasih sidah berbagi ilmu
ReplyDeleteEnakan bikin pake long exposure mbak. Shutter speed disetting 1-2 detik saja dan tripod hasilnya lebih enak dilihat meski tanpa filter.
ReplyDeleteKalau boleh saran sih bagusnya airnya jangan yg coklat. Kalau airnya putih lebih keren lagi. Kalau coklat butek kayak gitu.. hasilnya gimanaaaa gitu.. saran saja lho
Jujur kubaru tahu malah, kirain itu hanya efek dari editan pic nya aja. ternyata dari kameranya juga ada settingan sama filternya hehe
ReplyDeleteaku pecinta slow speed. Sebenernya suamiku sih yang lebih jago huahaha..soalnya perlu timing dan kesabaran tinggi untuk dapet foto super slow speed yang cakep, seperti air yang jadi awal. kalau mau iseng liat beberapa foto slow speed, main ke IG suamiku @frakarsa or FBnya Rudi Frakarsa #jadipromosi :))
ReplyDeleteLagi belajar2 dikit tentang jepret-jepretan nih kak. Hehe
ReplyDeleteMakasih informasinya. :)
Hmm...pengguna Fuji juga ternyata, lensa yang aku pake sementara 18-135 dan 60 macro....Salam Terfujilah!
ReplyDeleteWaah baru tau Mbak Nay, aku kira bisa dipotret gitu aja 😂 makasih banyak wawasannya, banyak belajar hal baru di sini. Senang! ❤
ReplyDelete