Selepas trip singkat 3 hari 2 malam ke Kuala Lumpur beberapa waktu
lalu, teman-teman banyak yang menanyakan soal budgetnya. Budget di sini lebih
ke uang saku ketika di sana sih, sebab untuk pesawat dan penginapan kan
biasanya sudah disiapkan dari tanah air. Aku juga nggak nyangka sebenarnya,
ketika mau check out dan meriksa sisa uang ringgit di dompet kok ternyata masih
banyak. Padahal selama di Kuala Lumpur aku makan 3x sehari dengan hidangan yang
layak. Untungnya semua pengeluaran sempat aku catat sih di notes, jadi bisa aku
bagikan deh ke kalian pengalamannya.
Dipinjami Ringgit
Tiga hari sebelum keberangkatan ke Kuala Lumpur, sepulang kerja
aku sengaja ke money changer dekat rumah. Harusnya sih jam 6 sore masih buka,
tapi kok itu sudah closed sampai kudorong-dorong pintunya hhaha. Keesokan
harinya aku kesana lagi sebelum jam 6 sore, eh sudah tutup lagi. Sebenarnya
bisa saja sih aku nukar duit ringgit di bandara Soeta atau KLIA2, tapi maunya
kan well prepared.
Bosku nawarin untuk pakai ringgit punya dia dulu, sekedar untuk
naik bis dari KLIA2 ke penginapan katanya. Yasudah aku okein, Alhamdulillah
banget malahan. H-1 beneran pagi-pagi beliau ngasihin 6 lembar 50 ringgit
Malaysia dong. Wah ini kalau dirupiahin sudah 1juta, lebih dari cukup untuk
biaya transport dari KLIA2 ke bukit bintang.
Selama di KL aku nggak nukar uang lagi bahkan uang
pinjaman dari si bos masih nyisa 150RM hahaha. Waktu aku ngabarin soal ini,
beliau kaget “hah, kamu makan apa disana? Kok segitu nggak abis?”
Pesawat dan penginapan
Aku nggak dapat tiket promo sih, karena memang belinya juga
lumayan dadakan. Berangkat pakai Air Asia dan pulang pakai Lion. Iya, aku pakai
Lion yang ternyata terminalnya di KLIA bukan di KLIA2. Harap dicatat ya jangan
sampai salah terminal sepertiku hahaha. Untung selama di Kuala Lumpur suasana
hatiku ceria tanpa beban, jadinya meski salah terminal dan harus naik KL
transit juga nggak panik. Untuk pesawat P.P habis sekitar 1 juta rupiah, agak mahal ya dibanding kalau promoan.
Urusan penginapan ini agak gambling, tadinya aku mau nginap di
hotel sekitar Chinatown. Tapi atas saran bos aku sih, jangan disitu karena
banyak preman. Ya pertimbangan juga kan, aku cewe di negeri orang harus
aman dan sentosa dong.
Akhirnya aku memilih kawasan bukit bintang yang katanya daerah
elitnya Kuala Lumpur karena banyak shopping mall besar. Tadinya mau di apple
hotel yang di jalan alor, tapi atas berbagai pertimbangan review sana-sini akhirnya memilih my hotel bukit bintang. Rate nya semalam 300ribu, jadi kalau 2
malam ya 600ribu.
Oiya, ada kebijakan baru nih di Malaysia soal pajak penginapan.
Mulai 1 September 2017, tamu hotel yang bukan warga maupun penduduk tetap negara Malaysia diwajibkan untuk membayar pajak turis sebesar MYR 10 per malam per kamar ( berlaku untuk semua hotel yang terdaftar pada Pemerintah Malaysia).
Ini
merupakan biaya tambahan dari pajak yang telah ada dan akan dipungut ketika
check-in.
Uang Saku selama ngetrip
Dari Indonesia aku bawa 300RM, uang ini
kuperuntukan buat uang saku termasuk transportasi selama di kuala lumpur. Biar gampang,
aku coba tuliskan rinciannya seperti ini.
Day 1
Beli kartu perdana: 30 RM
Bus dari KLIA2 ke KL sentral: 12 RM
Monorel KL sentral ke bukit bintang: 3 RM
Makan malam nasi goreng thai + the manis : 8 RM
Mango sticky rice: 10 RM
Day 2
Acara hari ke-2 ini aku full keliling batu caves
dan Kuala Lumpur.
Sarapan roti canai + teh Tarik: 3RM
Monorail Bukit bintang – KL sentral: 2.6 RM
Monorail KL Sentral – Batu caves : 2.3 RM
Air mineral : 1 RM
Makan siang nasi Briyani di foodcourt KL Sentral
: 10 RM
Green tea ice di kampung baru: 3.5 RM
Souvenir gantungan kunci di Central market: 6RM
Souvenir magnet kulkas di Central market: 15 RM
Makan malam Mie rebus + jus apel: 9.5 RM
Day 3
Saatnya check out
Sarapan nasi lemak + teh Tarik : 10 RM
Monorail Bukit bintang – KL sentral: 2.6 RM
Bus ke KLIA2 dari KL sentral: 12 RM
Monorail KL transit KLIA2 ke KLIA: 2 RM
Total pengeluaran uang saku selama di Kuala Lumpur: 170 RM (jika
dirupiahkan sesuai kurs saat tulisan ini dibuat, jadi 544.000 rupiah).
Hemat di transportasi
Budgetku bisa minim kayak gitu karena terjadi
penghematan besar-besaran pada transportasi. Lihat deh di aktivitas hari ke-2,
bisa-bisanya aku keliling kuala lumpur free. Thanks to bus GO-KL gratisan yang
sudah membuatku hafal jalanan di kota ini. Yaps, bus GO-KL yang warnanya pink
ini ada bebera koridor, kamu kalau mau kemana-mana tinggal cek saja rutenya
trus transit kalau perlu.
Urusan transportasi memang sering menyedot
pengeluaran yang banyak tapi nggak kerasa lho. Kalau traveling di negara maju
dan travel friendly memang biasanya urusan transport ngga jadi masalah. Aku kalau
pas ngebolang di tanah air justru sering kesel.
Naik transportasi umum di Indonesia itu jujur sih
belum nyaman. Bukan soal armadanya tua atau supir ngebut, tapi kadang tarifnya
ngga jelas. Apalagi kalau sudah masuk ke pelosok, musti tawar menawar dengan
lihai dulu.
Keberadaan taksi dan ojek online akhir-akhir ini
cukup membantu, tapi kalau disana belum ada bagaimana? Mendingan rental deh,
kayak pas aku jalan di Bandung saja rental motor dong. Waktu ke Bromo aku
manfaatin sewa mobil Malang tanpa sopir
.Ya meskipun kalau mau rental, biasanya harus menyediakan beberapa kartu
identitas yang valid dan uang buat jaminan.
Jadi, sebenarnya budget traveling itu bisa
disesuaikan dengan kemampuan kita. Prinspiku sih mending ngga beli oleh-oleh
daripada kelaparan di negeri orang. Pesan orang tuaku, urusan makan dan minum
itu jangan ketat-ketat banget aturannya hahaha. Nyatanya aku bisa 3 hari 2
malam di Kuala Lumpur dengan uang saku kurang dari 1 juta.
Beda pas ku trip ke spore jeung, aku nuker ke money changer mlh jatohnya nombok, alias rugi hahaa
ReplyDeleteKyknya lebih murah trip ke malaysia y ato mlh thailand
iya Nit, katanya murah ke KL biaya hidupnya
DeleteNoted! Wajib banget deh nyontek kisah kamu. Saya juga pengen hanimun ke luar negeri tapi low budget. Ini nih yg pas! Makasiii yaa referensinya
ReplyDeletewah semoga segera kesampaian ya
DeleteWah, lumayan juga ya buat perhitungan liburan kesana...
ReplyDeleteselamat berlibur
DeleteTahun 2015 aku bawa uang 300 ringgit bisa tahan seminggu di 4 kota muahaha. Kuala Lumpur, Malaka, Langkawi dan Penang. Penginapan rata-rata dorm yang gak sampe 100 ribu/malam. Dari KL ke kota-kota itu naik promo Airasia yang kalau dirupiahkan sekitar 150 ribu/rute. (Malaka ke KL bus, KL ke Langkawi, Langkawi ke Penang dan Penang ke KL, untuk kemudian nyambung terbang ke Kolkata).
ReplyDeleteBener, Malaysia (KL) itu murah kalau bisa disiasati. Go KL itu asli bermanfaat banget hahaha. Di tahun yang sama, kita sekeluarga jalan 5 orang semingguan, Batam-Singapura (numpang lewat) trus Malaysia budget 5 juta all in udah termasuk oleh-oleh :D muahahaha.
Terima kasih tiket promoooo <3
omnduut.com
wooow wwoow boleh juga nih tipsnya buat diikutin
DeleteSave...save...save...buat rekomendasi pas ke KL nanti ah.
ReplyDeleteayeyy,,,smeoga bermanfaat Dew
DeleteMending nggak beli oleh-oleh daripada kelaparan di negeri orang hihihihi setuju banget sama pendapatnya
ReplyDeletehahha iya, kalau laper ga konsen jalan2
Deletesepertinya traveling ke malaysia memang lebih murah dan juga lebih terjamin banyak makanan halal
ReplyDeleteharus pilih-pilih juga kalau soal makanan halal
DeleteAlhamdulillah, budget segitu mah hemat, masih kurang lebih sama saja dgn beli tiket dan milih menyebrang lewat Batam-SG
ReplyDeleteaku penasaran deh belum pernah lewat batam
DeleteSalfok sama warna bisnya. Lucu banget warnanya :)
ReplyDeleteiya mba, pink nya unyu pisan
DeleteUrusan transportasi memang sering menyedot pengeluaran yang banyak, itulah yang membuar saya keder jika jalan-jalan. Untuk makan saja kadang masih mikir-mikir takut kehabisan.
ReplyDeleteSalut tenan, kalau saya pastinya tidak berani.
kuala lumpur turis friendly kok
Deletewoww noted budget ternyata bisa ditekan sampek segitu ya nay :D
ReplyDeleteiya Nin, ga nyangka euy
DeleteAngka segitu terhitung murah mba walau diluar uang transportasi. Mungkin karena banyak juga ya menggunakan transportasi umum. :)
ReplyDeleteiya, dan banyak pakai bis gratisan soalnya
Deletebisa jadi notes jalan2 ke malaysia tahun depan ini pake promo airasia :D
ReplyDelete- www.farhatimardhiyah.com -
amiin semoga segera terlaksana ya
DeleteButuh notes deh biar budget traveling terkendali. Belanja yang penting2 aja, ya.
ReplyDeleteiya, meski deretan mall besar buanyak banget tapi aku ga kegoda untungnya
DeleteKL emang asik dan masih affordable buat kita ya. Aku udah lama ga ke sono, dulu sering pas di Padang soalnya murah air asia PP Padang-KL :D
ReplyDeletewah iya dari Padang tinggal lompat
DeleteKunjungan malem nay,...nyimak aja pingin alan2 ke sono tp lagi nawarin alun2 pekalongan gak laku2...heeeeee
ReplyDeletesaya dulu harus sampai 3 jutaan jeung di malaysia karena beli tiketnya yang mahal
ReplyDeleteWah.... Jadi semakin kepengen jalan-jalan ke KL...
ReplyDeletepas banget lagi cari-cari tiket buat ke KL dan nemu blogpost ini. ternyata emang public transportation itu lifesaver banget yaaaa
ReplyDelete(terus kapan indonesia begini, kapaaaan???)
Aku pun nuker 1 juta lupa dapet berapa, sisa 150 ringgit.. tapi waktu itu harga kurs di indonesia sama malaysia murah pas di malaysia soalnya pas di chinatown ngeliat ratenya lebih murah jadi nyesel tuker di jakarta hiks... disana aku lebih banyak makan buah sama teh tarik soalnya ga doyan nasi lemak sukanya nasi goreng ato roti cane. Minum bawa botol ngisi di hotel wkwkw. Ya sama aja lah jadinya kehidupan JKT KL.. Malah barang2 murah disana..
ReplyDeletehidup hemat! Penting banget sih ini, kl lagI di negeri orang, makan mesti terjamin. Oleh2 urusan kesekian kl kita sempet lah ya :) Ini km bener2 sendirian ya Nay?
ReplyDeleteJadi pengen ke KL lagi. Soalnya dulu pakai Travel. Belom jajal transport umumnya.
ReplyDeleteAku juga kalo jalan-jalan di luar entah kenapa malah bisa hemat. Hehehehe.
Betul sekali, cari transportasi yang hemat saat di kota dari negara tujuan tentu sangat penting sekali, bila di Jogja ada yang namanya TransJogja :)
ReplyDeleteBelum pernah ke LN, -_____________-
ReplyDeleteMau nuntasin pariwisata yang di Indonesia dulu, boleh gak sih? wkkwkwkw, eh tapi noted yaaaa, bisa jadi masukanku kalau mau ke KL
salfok sama potomu, pakai kamera kah ini?Why tidak seciamik biasanya :D
hehhe dicompress banget sist fotonya
DeleteWa,murmer banget 3 hari g sampe sejuta nay...
ReplyDeletetapi kapan ya bisa ke malaysia ^^
Aih keren banget ini, neng. Bisa ya kurang dari 1jt. Well noted deh. Bisa jadi referensi kalo nanti ke KL. :D
ReplyDeleteWah jadi acuan karena lagi pengen ke malaysia lagi. Tapi kenapa sekarang ada pajak turis menginap segala sih -_- huhu
ReplyDeleteTerimakasih ya mbak sharingnya, sebenernya kalo pas promo bisa murah meriah banget. Aku add line salah satu penyedia info tiket murah gitu. Udah pp biasanya cuma 400an hehehe...
Semenjak di Jawa blm ke KL lagi, mahal pesawatnya heheee. Dari Pekanbaru cuma 250rb normal dg air asia. Enaknya air asia bisa sekalian beli tiket bus ke kotanya waktu beli tiket pesawat. Overall harga2 di KL kalau dikurskan sama aja dg Jakarta. Yg mahal2 itu di genting highland.
ReplyDeleteWaaah.. pengen nabung, ah.. sekali-kali ke luar negeri hehehe
ReplyDeleteHiksss, ak ga bisa begini nih. Kamu hebattttt. Kalau aku dinegeri orang makannya bukan 3x mba tapi bisa 5x huahahahhaaa. Apalagi liat jajanan pinggir jalan yang melambai - lambai minta dimakan. Blm lagi berbagai kosmetik manja yang rasanya menangis - nangis minta diadopsi hihihihihi.
ReplyDeleteKalo wisata alamnya dimana ya teh,
ReplyDeleteAku kalo jalan-jalan di daerah kota-kota gitu suka BT wqwq.