Pernah nggak sih kamu lagi scroll timeline instagram lalu kepikiran pengen beli sesuatu. Sebagian besar dari kita sudah males follow online shop, tapi iklan versi halus bertebaran setiap hari ya kan? Yang lagi rame misalnya tanpa ada embel-embel “pakai ini deh” atau “beli itu yuk” pemirsa instagram bisa berbondong-bondong antre demi segelas es kopi di Jakarta. Penyebabnya karena ‘penasaran sering muncul di timeline’. Saya bukan artis, belum juga bisa disebut selebgram, tapi baru-baru ini berkesempatan ngobrol-ngobrol dengan instagramers yang sudah malang melintang di dunia bisnis selebgram.
Kamu selebgram?
Jadi yang disebut selebgram itu siapa sih? kalau ada artis layar kaca followersnya 100 biji, rasanya belum bisa kita sebut selebgram. Pernah baca di Kompas, katanya selebgram itu kalau followers sudah di atas 20.000. ya, saya sepakat dengan definisi itu...meski nyatanya followers kan bisa didapat dari cara-cara yang tidak syar’i juga hehehe.
Meski followers ribuan, like pun bejibun...saya sih ngga peduli kalau feed instagramnya kacau. Foto nggak ada nyeni-nyeninya, udah gitu minim banget interaksi berupa komentar dari si pemilik akun maupun dari followers dia.
Jangan salah kaprah juga bahwa yang disebut selebgram hanya instagramers yang sering foto ootd atau review produk kecantikan. Ya meski peluang untuk menggaet followers lebih banyak dari segmen itu.
Selebgram Bisa Dibisnisin
Dengan pertimbangan bisa menjangkau audience lebih banyak dan kepraktisan lain, brand sudah biasa memakai jasa selebgram. Nggak hanya selebgram yang sering nongol di tv atau sering foto ootd lho. Akun-akun komedi, art, komik, blogger, dan masih banyak lagi bisa saja mengiklankan sebuah produk.
Nggak heran, sudah layaknya sebuah bisnis seseorang bisa merekrut tim manajemen untuk mengelola akun instagramnya. Ada fotografer, make up artis, stylist, editing, juga marketing. Tapi, kebanyakan sih teman-teman saya yang menajdi selebgram mengelola akun mereka sendiri.
Sisi Lain Sebuah Postingan Endorse
Ketika instagramers idola kita memposting foto dengan mentag sebuah brand, mungkin kita akan berpikir “wow, keren...brand gede itu, dibayar berapa ya? enak banget tinggal jepret dapet barang kece”. Pemirsa, nyatanya buat mendapatkan sebuah foto produk yang bisa menarik konsumen dengan cara halus itu nggak mudah. Ini nih, saya bagikan hasil wawancara dengan selebgram yang namanya tidak bisa disebutkan.
Selebgram juga bayar pajak
Ngga seindah yang dibayangkan orang. Kita kalau dapet barang dari luar negeri musti nebus pajak gede lho ke bea cukai. Kalau ada pak pos datang bawa amplop cokelat, kemungkinan besar itu tagihan pajak. Mending dibayar duit daripada dapet barang, apalagi kalau dari luar. Tapi nanti kalau produk dalam negeri juga kena pajak, ya mau bagaimana lagi.
Akun rentan dihack
Followers yang banyak bisa mengundang orang usil untuk ngehack akun si selebgram. Biasanya hack itu berwujud tidak bisanya akun diakses karena password dan email telah diubah hacker. Dari kasus teman-teman sih awal mulanya dari link email yang seolah-olah tawaran kerjasama atau dari instagram pusat.
Effort gede demi konten
Brand yang mengajak kerjasama selebgram selalu memberikan brief mengenai konten yang harus dibagikan. Ngga bisa sekali jepret langsung OK lho, si selebgram harus mengeluarkan effort gede buat konten kerjasama. Apalagi jika brand tersebut sudah punya nama, ya jangan sampai merusak imej mereka dong ya kan?
Lagi-lagi soal followers
Ukuran yang paling nyata memang jumlah followers. Saya dapat petuah dari seorang selebgram yang sudah menjadi suggested user. Sudah tahu belum suggested user? Itu lho, instagramers yang sudah di follow balik sama pihak instagram.
Jaga konsistensi postingan kamu. Followers bakal datang kalau fotomu bagus-bagus. cari referensi di instagram, kreasikan lagi. Ngga salah kok nyontek gaya foto orang, eksplor sampai dapet style yang bisa jadi andalan kamu. Yang ngga kalah penting adalah, jaga interaksi yang baik. Saling komentar dan like dengan instagramers lain, jangan sombong.
Selebgram manusia biasa
Dibalik akun dengan feed yang rapi, followers yang puluhan ribu, komentar dan like yang bejibun, ada manusia biasa yang punya kesibukan lain di luar main instagram. Jadi, kalau papasan di jalan atau dimana gitu dengan instagramers idola lalu tak sesuai dengan bayangan yang selalu sempurna ya mohon dimaklumi.
Membuat sensasi, menjadi social climber, ngutang demi dapetin foto bagus, nggak bakal kita nyaman menjalani hari-hari sebagai selebgram. Mungkin bakal cepat sih dapat enggage dari followers, tapi apa iya harus seperti itu?
Kalau kamu mau jadi selebgram juga, inilah masa yang tepat. Belum ada peraturan pajak penghasilan di Indonesia, brand dalam dan luar negeri masih percaya instagram sebagai platform marketing, yuk mari terjun ke bisnis selebgram.
selebgram sekarang juga ada managementnya.. jadi fee postingnya kepotong dari pihak management.. haduh.. keknya aku masih jauuuuuuuh itu follower kurang... males posting juga hehehe
ReplyDeleteWelcome back Mir
DeleteLiat selebgram aku sih biasa2 aja, ga pernah merasa intimidasi palagi mpe pengen ikutin jejak, siapa gue hahaaaaaaha
ReplyDeleteInstragram jg buat suka2 aja, buat kepoin orang2 tertentu wkwkwk
Long time no see Nita
Deletelah apalah dayaku yang baru dapet 700 followers
ReplyDeletejauh dari yang namanya selebgram hehe
banyak juga ternyata ya mbak syarat2nya buat jadi selebgram. terimakasih udah di share :)
noted mba in (sambil mikir kapan followerku 20K) :D
ReplyDeleteAku ngebayangin emang kehidupan dan persaingan jadi selebgram itu keras ya. Harus punya ciri khas atau kelebihan dari yang lain. Kalau nggak bisa, ujung-ujungnya populer lewat sensasi.
ReplyDeleteJadi di balik kehidupan selebgram yang kayaknya enak banget, ada usaha yang kadang berat, ya :D
ReplyDeleteMakin rame ya dunia IG... aku follow beberapa selebgram karena memang fotonya bagus-bagus dan rapi jali.
ReplyDeletesempet kefikiran pengen banget jadi selebgram, tapi dari pd kita yg jadi selbgram mending kita ngelola akun olshop aja hehe. ya seperti kata mbak inayah tadi selbgram juga manusia biasa kadang yang tertera di foto ga sesuai dengan kehidupan nyata, dengan kata lain ketika kita di ig kita itu sedang bersandiwara hehe
ReplyDeleteContohe Irkham pok ??? :v hahaa
ReplyDeletebener banget jangan sombong dan saling like :D
ReplyDeleteSelebgram mampu bayar admin, tukang foto smp bodyguard. Itu saja mereka sudah rentan spt diatas ya. Apalagi ibu2 yg ikut2 mau spt selebgram tp semua dilakuin sendiri, bisa membahayakan keluarga kalau nggak disiplin dg apa yg bisa dishare & apa yg nggak.
ReplyDeleteSepakaat mba, perlu ada tim kreatif dll. Dilakuian sendiri ga maksimal
DeleteAku langsung pengen nimbrung yang pajak dan bea cukai nih malah. Yang bea masuk itu bisa free lho asal ada custom declaration atau sejenisnya dari si pengirim barang. Mengenai pendapatan dari hal seperti ini mestinya diperhitungkan dalam SPT Tahunan di bagian peghasilan lainnya, haha. Tapi ya kalau sudah dipotong PPh sama si pemberi kerjaan ga masalah, tinggal lapor doang aja bukti potongnya :D
ReplyDeleteTerima kasih Nia penjelasannya
Deletesaya cuma follow selebgram yang feeds nya rapi, salah satunya awkarin hahaha. kalau selebgram yang isinya endorse semua justru malah ga di follow
ReplyDeleteKalo udah jadi selebgram memang banjir endorse... tapi memang harus punya tim kreatif dibalik kesuksesan mereka.... hemm kita jadi seleblog aja nyok
ReplyDeleteenak juga ya kalau follower instagramnya banyak ... bisa mnghasilkan uang juga
ReplyDelete