Masuk dunia kampus itu segalanya jadi berubah. Apalagi bagi saya yang harus tinggal jauh dengan keluarga. Masuk asrama, merasakan kehidupan perkuliahan, teman-teman baru dari seluruh nusantara, hmm jika tidak kuat lahir batin bisa tumbang baik fisik maupun psikis. Tahun pertama adalah tahun yang riskan bagi mahasiswa baru. Selain urusan adaptasi, hal lain seperti pembentukan kepribadian juga sedang dalam fasenya. Pencarian jati diri, salah satu momen yang dimanfaatkan organisasi berbahaya untuk melakukan kaderisasi kepada mahasiswa baru di kampus-kampus.
Pekan pertama di kampus
“hati-hati, jangan mau kalau dimintai nomor hape sama orang yang ngga dikenal”
Kurang lebih pesan itulah yang
merebak di asrama pada pekan-pekan awal masa kuliah. Sebenarnya belum mulai sih
masa kuliahnya, pekan awal masih diisi dengan beraneka macam pengenalan kampus.
Bukan orientasi atau ospek, tapi lebih ke acara penyambutan.
Di area kampus banyak banget
stand unit kegiatan mahasiswa (UKM), organisasi, hiburan, bazar, ya something
like that. Saat itulah proses rekrutmen berbagai organisasi juga dilakukan. Biasanya
mahasiswa disuruh mengisi form pendaftaran, ada juga kakak-kakak yang nyamperin
langsung mahasiswa.
Entah dari mana awal ceritanya,
sehingga masa-masa ini menjadi kekhawatiran bagi sebagian mahasiswa baru. Nggak
semua orang asing itu baik, dan belum tentu kakak-kakak yang mintain nomor hape
itu beneran mahasiswa. Makanya lebih baik kalau tertarik dengan sebuah
organisasi, kepo dulu lebih dalam jangan langsung daftar.
Benarkah ada organisasi berbahaya di kampus?
Nggak perlu ngelak deh,
organisasi berbahaya di kampus itu ada kok. Meksipun belum tentu dan memang
kebanyakan tidak terdaftar sebagai organisasi yang resmi. Sudah banyak kasus
yang diberitakan oleh media masa tentang mahasiswa yang hilang, mahasiswa yang
jadi gila, mahasiswa yang meninggal, disebabkan mengikuti sebuah organisasi
tertentu.
Ciri Organisasi Berbahaya
Ini menurut pendapat saya pribadi
ya, organisasi berbahaya di kampus itu punya ciri atau klasisfikasi sebagai
berikut:
Tidak terdaftar di kampus (belum tentu dikenali)
Niat utama kita kuliah adalah
untuk belajar, memang sih ada nilai plus jika kita aktif berorganisasi. Sebelum
mendaftar, pastikan dahulu bahwa organisasi tersebut terdaftar secara resmi di
kampus. Jika tidak, yang bersangkutan harus menanggung segala macam resiko. Kita
boleh curiga jika ada organisasi tak dikenal masuk ke kampus. Jaman sudah
canggih, kita bisa googling untuk mencari track record organisasi tersebut.
Kaderisasi dengan memplonco
Di kampus saya dulu, acara
perploncoan sangat haram dilakukan. Sebagai panitia orientasi mahasiswa baru dari
BEM, saya tahu bagaimana ribetnya mengurus sistematika acara. Pihak kampus mengawasi
kegiatan bahkan sejak pembuatan proposal. Saat run down acara sudah jadi,
kamipun harus melakukan simulasi jalannya acara. Lian cerita dengan organisasi
yang berbahaya, biasanya mereka akan memilih kaderisasi di luar kampus.
Senioritas sudah mendarah daging
dalam budaya pendidikan. Jadi ya dek, kalau organisasi yang kamu ikuti
mengadakan kaderisasi di luar kampus dengan agenda yang tidak
jelas...waspadalah. Siapa tahu malah kamu akan dipaksa dibaiat atau melakukan
ikrar seumur hidup.
Ada iuran bulanan tak wajar
Hahaha kalau iuran bulanan buat
kas, rasanya hampir semua organisasi melakukannya deh. Tapi bagaimana jika iuran
tersebut wajib dikeluarkan dengan nominal besar tapi peruntukannya entah
kemana? Pernah sih ada kasus mahasiswa yang direkrut organisasi radikal. Dia wajib
mebayar iuran tiap bulan gitu. Tapi ya namanya sudah terkena doktrin, mau-mau
sajalah.
Berafiliasi terhadap parpol tertentu
Mahasiswa melakukan demonstrasi
ke Senayan atau Monas itu wajar banget. Berbagai
macam himpunan mahasiswa dan BEM memang biasanya sudah dikoordinir untuk
melakukan hal tersebut. Tapi bagaimana jika organisasi kampus yang kamu ikuti
mewajibkan untuk kampanye parpol? Hahhaha ini kisah nyata pada diri saya.
"Dek, besok kita ke gedung xxx ya, ada ceramah pak xxx"
"Pak XXX yang ketua umum partai YYY itu?"
Bukannya saya anti parpol sih,
tapi kenapa harus seperti itu? entah, sampai sekarang masih belum bisa respect
dengan organisasi atau komunitas di kampus yang berafiliasi ke parpol. Belum tentu
bahaya, tapi masih banyak hal yang bisa seorang mahasiswa lakuin daripada
ngurusin partai.
Anti Pancasila
Mungkin akan ada yang tidak sependapat
dengan saya perihal ini. Soal pancasila, demokrasi, negara kesatuan republik
Indonesia harus dipertahankan. Meski saya beragama Islam, inilah keyakinan yang
akan dipegang teguh.
Saya pernah berada di dalam
organisasi tersebut, belum menjadi anggota... cukup tahu saja
“astgahfirullah ukhti, saya kecewa dengan ukhti...bla bla bla”
Jadi, ceritanya waktu itu saya
upload foto hiasan pintu berbentuk karangan bunga yang biasa muncul di
film-film spesial natal. Caption pun tidak menyinggung soal perayaan natal sama
sekali. Tapi, respon dari seorang kakak di sana seperti itu.
Basis Organisasi Kampus Yang Berbahaya
Menurut sepengalaman saya
sendiri, organisasi yang termasuk berbahaya itu nggak jauh-jauh dari ranah
agama khususnya Islam. Entah itu hanya namanya saja yang membawa-bawa agama
Islam ataukah memang kegiatannya berisi religiusitas tapi terlalu radikal. Ini memang
ada sejarahnya sih, jadi pada masa orde baru ada larangan organisasi berbau
politik ada di kampus. Maka dari itu, yang beredar di kampus ya kebanyakan
organisasi-organisasi berbasis agama.
Tips Memilih Organisasi di Kampus
Nyatanya soft skill dan hard
skill benar-benar terasah pas ikutan organisasi di kampus kok. Buat proposal,
ngerasain dimarahin karena salah nulis gelar, ngejar presiden BEM buat minta
tanda tangan sampai malamnya ngigau, tidur di gor, dan masih banyak cerita
lain. Ikutilah organisasi yang asik-asik saja menurutmu. Tipsnya begini:
- Kenali organisasi, orang-orangnya, dan prestasinya
- Pilih yang sesuai hobi, biar ngga berat jalaninnya
- Pilih yang tidak mengganggu perkuliahan
Jika sudah ketemu organisasi
kampus yang tepat, jalani secara totalitas tapi dengan batas. Nah lho, batasnya
yaitu tanggung jawab untuk menjalankan kuliah sesuai amanah orang tua. Mahasiswa
dianggap golongan terpelajar di masyarakat kita, janganlah sampai terkena doktrin
organisasi berbahaya di kampus yang melahirkan mental perusak seperti penyebar
hoax dan ujaran kebencian.
Kamu punya pengalaman soal
organisasi berbahaya di kampus? Atau ada tambahan tips lain seputar memilih
organisasi? Yuk share di kolom komentar ya.
Setuju,
ReplyDeleteAku dlu jg ati2 bgd mau milih organisasi yg mana mbk,
Sebenarnya aku ngerti maksd tulisan mbak Innnayah. Tp, kok sya menangkap kesannya nakut2in dan stigma negatif sm orgnsasi islam. Maaf ya!
ReplyDeleteBerhati-hati dn selektif perlu dn pnting. Shg memilih brorganisasi dg kesadaran dn paham benar pd visi misi orgnsasi yg diikuti, bukan krn sekadar ikut2an saja. Klo skdr ikutan2 saja ini yg krg benar. Jd, analisis, dipikirkan dg baik.
Tdk smua orgnsasi islam ekstra kampus 'krg baik'. Kita tdk bs mgeneralisasi smua organisasi islam berbahaya. Maaf, itu keliru. Bgmnpun kita hrus mnhargai eksistensi orgnsasi islam dg tujuan dakwah. Tnp adanya dkwah, apa jdnya dunia ini. Org apatis dn permisif jdnya. Rasulullah jg hdup berorganisasi dlm mngembangkan sayap dakwahnya..
Itu pndpat saya. Mhon maaf klo ada salah tutur kata atau myinggung.
Terima kasih.
You share what I thought, Mb Wenny :")
DeleteDoktrin2 seperti itu emang paling gampang diberikan kepada mahasiswa / siswa usia SMA say, kerena mereka masih punya idealis yang tinggi. Brainwash gampang banget. Di kampus ku juga udah ada mahasiswa yang ikut ormas yang kmrn dibubarkan, maksudnya baik, tapi karena anti pancasila jadi yaa tidak sesuai toh. Dia jadi awasan di kampus, sejauh ini dia blm mencurigakan, kataknya kaderisasinya via jalus khusus
ReplyDeleteSaya dulu bukan termasuk mahasiswi yg aktif dlm organisasi kampus. Tapi saya tetap salut pada mahasiswa yang bukan hanya mikirin tugas kuliah tapi juga berani mengekspresikan diri melalui organisasi kampus.
ReplyDeleteMapala, satu2nya orsi kampus yg ku ikuti.sejauh wktu itu,aman2 saja hanya bergelut dengan belantara.efeknya kulit makin gosong.hehehe
ReplyDeleteJadi teringat, dulu awal kuliah juga dikejar-kejar beberapa orang (padahal saya nggak punya hutang ke mereka *eh), supaya ikut organisasinya. Setiap hari ditelponin di kost. Pake maksa, lagi. Ngeri.
ReplyDeleteYes, ikut organisasi yg sesuai minat dan hobi.. Aku pun pas dulu kuliah akhirnya ikut ukm itu.. Ngejalaninnya pun jd lbh asik.. Untuk organisasi agama jg mesti lbh jeli milihnya ya.. Pas ngampus dulu denger jg cerita tmn yg pernah dideketin terus buat ikut organisasi tertentu, akhirnya kan jd gak nyaman..
ReplyDeleteSaya di kampus aktif berkegiatan sejak awal masuk dan alhamdulillah semuanya aman-aman saja, mba
ReplyDeleteMemang sebaiknya hati2 ya.. Tentunya memang tdk smua organisasi yg berbahaya, tp memang sebaiknya cek dan ricek dulu
ReplyDeletePas masih di kampus nggak berminat ikut organisasi kemahasiswaan kayak BEM atau Senat karena udah digeruduk duluan yang tingkat fakultas, jadi dibubarin. Dulu ikutnya malah organisasi hore-hore yang nambah skill kayak organisasi menulis sama cinematography.
ReplyDeletekita dulu satu kampus kan Nay? alhamdulillah dulu aku gak denger apa2 soalnya organisasi aneh di kampus, aku ikutnya himpro yang konsen ke sektor kuliah yang aku ambil, justru waktu sekolah SMA denger ada organisasi yg gak boleh diikutin karena emang gak ada di sekolah
ReplyDeleteAku pernah dideketin sama kakak kelas dengan iming-iming mau pinjemin buku. Ternyata malah diajak ketemuan sama orang yang "ceramah ttg agama".
ReplyDeleteAku kesel setengah mati, jadi langsung kubalikin semua dan putus kontak.
Memang penting untuk wasapada di lingkungan baru. Prinsip curiga harus ada hahahaha.
aku ikut organisasi aktif cuma di tahun pertama kuliah nay, setelahnya sepengennya aja :D kupu-kupu banget karena waktu itu mulai butuh cari duit jadi nggak pay so much attention di organisasi. waktu adalah uang. gapapa lah nggak dianggep lagi di organisasi yg penting kuliah tetep jalan dan tetep bisa makan nasi :D
ReplyDeleteIkut mapala..kerohanian juga, alhamdulillah nggak gimana2.
ReplyDeleteKasian, bnyk yg nggak mau kerohanian krna takut ini itu. Dianggap membahayakan...sedih :'(
Sekarang mesjid kampus banyak dicurigai utk kaderisasi garis keras. Sebelum diterima di UGM, anakku sudah diajak kajian mesjidnya sama alumnus SMAnya yg jd mahasiswa UGM. Semoga baik2 saja. Sejauh ini sih baik2 saja krn selalu aku antar.
ReplyDeleteWah serem juga ya mbak, penting banget mengenali organisasi sebelum masuk. Bahkan di kampus sekalipun
ReplyDelete