Salah satu pengusir ngantuk nomor satu saat jam rawan di
kantor adalah searching online shop. Sekedar melihat, kalau cocok chat sebentar
ke adminnya atau masukin ke wish list. Syukur-syukur kalau habis gajian, bisa langsung
masukin ke keranjang belanja dan melakukan pembayaran. Ah, enaknya hidup di era
social shopping sedang gencar-gencarnya. Saya adalah bagian dari 51,5% pengguna
internet di Indonesia yang aktif menggunakan sosial media untuk transaksi jual
beli online. Meski terasa serba mudah, masih ada lho masalah-masalah terutama
soal ‘trust’ saat belanja. Terlebih jika saya belanjanya bukan di e-commerce
langsung. Sering banget lho tergoda online shop yang keren-keren saat scrolling
feed instagram.
Tentang Social Shopping
Tepat setelah gajian akhir bulan oktober lalu, saya main nih
ke artotel Thamrin Jakarta. Kali ini bukan buat hunting foto seperti saat
pertama kali kesini ya. sabtu pagi yang cerah itu saya isi dengan belajar soal
social shopping bersama Uangku. Ada mba Fanny Verona yang menjelaskan soal
seluk beluk social shopping dan mba Caroline Adenan sebagai seller sekaligus
buyer.
Kalau kamu masih bingung, social shopping adalah kegiatan jual
beli online di berbagai kanal sosial media seperti facebook, instagram,
twitter, line, dan kanal lain. Pasti sering dong ya?
Keamanan Social Shopping
Beberapa waktu lalu, teman saya sebut saja Citra...mengalami
kerugian yang cukup besar sebab tertipu sebuah online shop. Citra ini punya
online shop juga di instagram, dan dia membeli barang dari online shop lain
yang lebih besar. Infonya sih barang sudah dikirim, tapi hingga hari
kesekian...resi tidak juga diterima. Dengan berbagai dalih, si owner online
shop berkelit tidak mau disalahkan. Bagaimana ketentuan hukumnya? Sepertinya sih
Citra tidak melaporkannya ke ranah hukum. Dia menyebarkan saja infonya via
socmed tentang kisahnya tersebut agar tidak terulang untuk korban lain.
Iya sih, harga di online shop itu biasanya lebih miring
daripada e-commerce. Tapi soal keamanan, saya sebagai pembeli harus waspada. Kalaupun
terjadi ketidakberesan, komplainnya pun beribet. Berbeda dengan e-commerce
besar yang biasanya ada customer service. Bahkan ada yang memiliki aturan tetap
meng-keep uang kita sebelum kita menyatakan puas terhadap barang yang dibeli.
Repotnya Proses Pembayaran Social Shopping Saat Ini
Saya sering banget ditanyai begini
“bu...di rekening ada duit?”
Hahaha kedengarannya awkward banget. Itu kelakuakn
rekan-rekan di kantor yang sering meminjam token internet banking saya. Daripada
transfer lewat bank ya kan? kalau internet banking kan tinggal klik-klik saja.
belum lagi kalau yang nggak punya rekening bank, lebih
repot. E-commerce besar biasanya melayani pembayaran via minimarket juga, tapi
kalau online shop kecil di instagram atau facebook gimana? Serius banget lho,
meski orang Indonesia sudah akrab dengan dunia digital...ternyata masih banyak
yang nggak punya rekening bank.
Bagi pemilik online shop, urusan pembayaran ini juga ribet. Kalau
kata mba Oline yang punya online shop batik nih...kadang ada pembeli yang baru
transfer di hari ke-3 setelah tanya-tanya. Itupun harus mba Oline cek dulu,
sebab sekarang banyak yang tipu-tipu mengirim bukti transfer palsu.
Siap Dengan Aplikasi Uangku?
Aplikasi mobile wallet sudah banyak kan ya? lalu ini ada
yang baru lagi, namanya Uangku yang
mengusung tagline ‘simplify your payments’.
Kabar baik buat penjual maupun pembeli yang gemar
bertransaksi di social shopping. Uangku menjanjikan jaminan kemanan dengan
fitur shopping Payment Request.
Fitur Uangku
Bagi pembeli nih, pembayaran akan dijamin dan dibayarkan ke
penjual setelah pesanan kita diterima. Bagi penjual, uangku memberikan layanan
auto confirmation, yaitu penjual akan langsung menerima konfirmasi pembayaran dari pembeli. Pembeli tidak perlu
lagi mengirimkan bukti pembayaran lagi. Enak kan? kalau ada pembeli keukeuh
sudah transfer, tapi di aplikasi belum ada...artinya dia mencoba menipu.
Apa semua pemilik online shop bisa menggunakan aplikasi
uangku? Tentu bisa, asalkan sudah lolos screening.
Sudah download belum? Saya sudah lho, coba cari di playstore
atau apple store deh. Pasang saja dulu, ringan kok. Siapa tahu cocok, hehhe.
Cara Isi Saldo
Anyway, di acara kemarin itu saya dapat saldo Uangku sebesar
500.000 lho hasil menang lomba instagram, alhamdulillah. Buat kamu yang belum
ada saldonya, cara top upnya mudah. Bisa pakai transfer bank, mobile banking,
atau internet banking. Buat yang nggak punya rekening bank, bisa banget
transfer via kasir Alfamart atau gerai Smartfren.
Buat Apa aja sih?
Selain buat belanja online, kamu juga bisa beli pulsa dan
bayar listrik serta air. Asiknya lagi, kita bisa belanja di merchant-merchant
offline uangku dengan scan QR nya saja. Mau transfer uang ke teman atau
keluarga yang nggak punya rekening bank? Bisa banget kalau dia juga telah
memasang aplikasi Uangku.
Cocok Buat Perempuan
Seluruh peserta yang hadir di acara adalah perempuan. Yoi...secara
perempuan kan yang gemar belanja. Kami semua melek mendengar penjelasan soal
Uangku, rasanya ingin segera belanja deh hahaha.
Eh, pas pulang...dapat bingkisan cantik dari uangku. Ye..ye..ye..tau
banget kalau kami-kami selain gemar belanja juga suka make up.
So, let’s be FunanciallyBetter
Oo..belanja lewat sosmed to..kirain belanja buat keg sosial..hihi..
ReplyDeleteHm, jadi mikir2 jg nih :)
Hihi iya...olshop an
Deletekeren ih menang lomba mulukk dia mahhh :D
ReplyDeleteAlhamdulillah. Moga berkah
Deletebingkisannya cakeeep :). tapi uangku memang handy banget ya mba
ReplyDeleteUnyuu
DeleteWaaa dapet lipstikkkkk
ReplyDeleteCeyem ya itu kalau ketipu online shop, tadi siang temenku ada yang ketipu online shop di Instagram
Iya nih dapet gincu mihil :)
DeleteUangku emang bikin bebas repot ya Mba :D
ReplyDeleteJaman sekarang, apa-apa sudah bisa melalui dunia maya. Tinggal instal aplikasi, pencet sana sini transaksi pun selesai. So easy...
ReplyDelete