Jika kamu tahu bahwa saya orang Pekalongan asli, pasti kamu
tak akan segan menanyakan ‘beli batik yang enak dimana ya?’. Meski batik bukan
makanan, kata yang dipakai ‘enak’ gitu ya hehhee. Teman-teman sering banget
minta rekomendasi kepada saya soal ini, apalagi pas musim mudik tiba. Bahkan pernah
ada teman dari Jember, Padang, Palembang yang niat banget belanja batik
besar-besaran di Pekalongan dan minta ditemani . saya pernah cerita, bahwa
oleh-oleh dari Pekalongan nggak cuma batik lho. Ada oleh-oleh anti mainstream dari Pekalongan yang bisa dibawa pulang. Tetap saja, batiklah
prioritas pertama dan utama. Sebagai orang Pekalongan, saya lebih memilih
belanja batik di pasar dibanding di butik. Memang apa bedanya? yuk mari...saya
mau cerita.
Pasar Grosir Batik Setono
Pasar grosir batik Setono adalah tempat favorit saya belanja
batik. Mau itu banyakan atau satuan, sendiri atau bawa teman. Kalau kamu nanya ‘tempat
enak belanja batik’, maka pasar Setono lah jawabannya. Kenapa gitu?
1| Banyak Pilihan
Dijamin kalap deh kalau kalian pecinta fashion main ke grosir
batik setono. Entah ada berapa ratus kios yang ada di sini. Nggak cuma baju ya,
macem-macem deh pilihannya. Pernah ke pasar Beringharjo di Jogja? Koleksinya lebih
banyak di Grosir Setono, sebab memang khusus fokus ke batik.
2| Bisa Ditawar
Hehee...hayo pasti deh suka kalau belanja bisa ditawar. Namanya
juga pasar ya, tentu harga ngga ada banderol fix. Apalagi kalau kamu belinya
kodian, dijamin deh pasti dapat harga promo batik yang bikin makin semangat belanja lebih banyak hahhaa.
3| Punya Nilai Sejarah
Saya mengetahui soal sejarah pasar Grosir Batik Setono dari
buku ‘Pekalongan Yang Tak Terlupakan’. Bisa dibilang, ini adalah pasar batik
pertama yang ada di Pekalongan lho. Dulunya adalah berupa pabrik tekstil.
Oiya, di area pasar ini juga berjajar aneka pilihan kuliner
khas Pekalongan dan oleh-oleh dari seluruh nusantara.
Kampung Batik Medono
Jika kamu melaju dari arah Jakarta, gapura ‘kampung batik
medono’ ada di sebelah kanan jalur pantura. Meski judulnya ‘kampung’, tapi
jangan khawatir bakal blusukan ketemu jalan sempit. Sama sekali tidak, bahkan
kamu bisa bertemu banyak banget rumah batik dan butik batik. Jujur sih, baru
sekali belanja di sebuah butiknya hehhe. Jadi, enaknya belanja di sini gimana
ya?
pict by: Javvachic |
1| Nyaman
Beda dengan pasar, ketika kamu belanja batik di kampung
batik Medono ini tentu lebih nyaman. Bahkan sekarang, rumah dan butik batik
sudah menghiasi diri dengan interior yang indah. Lebih santai tentunya ya.
2| Dekat Tempat Produksi
Karena sebagian besar rumah dan butik ini menyatu dnegan
rumah owner dan tempat produksi, akan ada banyak sekali pilihan. Jangan ragu
menanyakan soal ketersediaan motif A, model B, jika belum nampak ada di
display.
3| Arsitektur
Sebagian besar butik dan rumah batik yang ada di Pekalongan
itu arsitekturnya menggemaskan. Rumah jawa
kuno, rumah art deco, dan masih banyak lagi. Intinya sih, photogenic banget.
Selain kampung batik Medono, ada juga lho kampung Batik
Pesindon dan Kampung Batik Kauman.
Selama ini saya seringnya cuma lewat, hheee. Beda dengan Mba
Ayi yang punya blog di JavvaChic, beliau malah sudah menjelajah beraneka rumah
batik yang ada di Pekalongan.
Pertimbangan Saat Belanja Batik
Jadi, ada beberapa hal nih yang perlu kamu pertimbangkan
saat mau belanja batik di Pekalongan.
1| Budget
Yaiyalah, meski mesin ATM dan mesin EDC buat gesek kartu
debit maupun kredit sudah tersedia di sebagian besar penjual batik...tetap ya
tentukan budget.
2| Waktu
Setauku pasar grosir Setono tutup pada malam hari dan baru
buka semua tokonya sekitar jam 9 pagi. Jadi, kalau kamu punya waktu luang malam
hari...sebaiknya ke kampung batik saja.
3| Lokasi
Kalau kamu dalam perjalanan di Pantura, lebih nyaman memang
ke grosir setono sebab tempatnya pas di pinggir jalan. Tinggal parkirkan
kendaraan saja di lokasi yang sangat luas.
4| Batik Asli
Yang tidak kalah penting adalah, belilah batik asli. Hah? Emang
ada batik palsu? Berformalin?pakai boraks? Hahaha ya engga sih. Sekarang banyak
beredar kain bermotif batik, biasanya dibuat dengan teknik sablon. Berbeda dengan
batik tulis, batik cap, dan batik lukis yang menggunakan lilin untuk
membuatnya.
Kamu pernah belanja batik di Pekalongan, yuk bagi ceritanya.
Mba Innayah, aku belum pernah nih belanja disini. Ntar aku coba mampir ah. KUalitas batik pekalongan bagus euy :)
ReplyDeleteIyah nanti mampir pas mudik
DeleteMedono juga sentra tenun... Di sepanjang jl Karyabakti selain butik2 batik juga ada showroom tenun ATBM. House hold tenun ATMnya bikin kemeceeer lhoo...
ReplyDeleteKemecer banget
DeleteJadi pengen main dan belanja batik ke Pekalongan nih. Aku belum pernah ke Pekalongan, hiks.
ReplyDeleteAyo ayo lewat utara kalo mau ke purworejo :)
DeleteAku lagi pengen nyoba beli di toko semacam Batik Qonita gitu, kalo di setono pusing nyari yg bahan nya bagus.....
ReplyDeleteQonita ada di sebelah barat pasar...deket gerbang
DeleteBtw, Tigeline blog ini sering berganti2, ya. XD Mungkin ownernya lelah. XD Kalo ada istilah selalu ada celah, keknya ini teknik yang patut dicontoh, soft banget. Bolehlah, dicatet tekniknya. :)
ReplyDeleteBtw, 2 tempat belanja ini boleh dibilang okelah. Selain memang tempatnya juga penuh batik semua (yg akan buat bingung mau milih yg mana) tapi paling nggak ada nilai Sejarah dan yg kedua nyaman itu perlu banget.
Kapan2 kalo ke Pekalongan, bolehlah, dibuka blog ini lagi. :)
Hahaha lagi mencari jati diri. Sorry yaa
Deleteaku kemarin dpt oleh-oleh batik pekalongan dr bapak mertua. hihi. tapi gak tau di toko apa belinya.
ReplyDeleteAssek
DeleteBelum pernah ke pekalongan, tp kl di jogja beli batik suka ditawarin yg pekalongan... Emg rata2 lebih bagus sih hihi
ReplyDeleteAku pernah 2x bl batik di beringharjo eh labelnya 'pekalongan' wkwkw
Deletewah pasar grosir batik setono itu tempat yang wajib dikunjungi tiap mudik hehe
ReplyDeletetiap kesana pokoknya bingung mau beli apa dan berapa, saking banyak banget pilihannya hehe
Iya banget. Akupun padahal org Pekalongan
DeletePekalongan definetely kota yang mau saya kunjungi someday ah! Mau nginep di hotel Sidji, nay. Hehehe
ReplyDeleteUwauw hotel sidji. Setyjuu.
Deleteaku suka bebatikan tapi sering bingung dipake apa :/ hmmmm
ReplyDeleteKayaknya kalau Ninda cocok sama brand Qonita. Soalnya byk gamis dg warna2 gelap gitu. Motif g gonjreng
Deleteaku kalau liat batik langsung semangaaaat. kangen Pekalongan!
ReplyDeletebtw, ikutan GA aku yuuuk..mengenai kampanye peningkatan kesadaran tentang breast cancer sampai tanggal 10 Nov ini :)
Yeyyy ikutan GA yg hadiahnya segambreng
DeleteAwal ke Pekalongan 6 tahun yang lalu destinasi pertama yang aku kunjunging Pasar Batik Setono dan batik"nya murah sangat motifnya bagus", jadi pengin kesana terus hehehe
ReplyDeleteHeheh iyaa...buanyak banget pilihanya
DeleteAku belum pernah beli batik di Pekalongan, tapi batiknya punya dari hadiah hehehe
ReplyDeleteDan pengen banget bisa jalan-jalan beli batik langsung.
Kapan atuh main sini
DeleteDaerah Selatan, medono,buaran sampai kertiyan udh jadi sentra batik. Klo mau buat seragaman ke tempat haji abas, daerah simbang.murce pol dibanding grosir setono yg menang lokasi
ReplyDeleteCatet tuh...haji Abas
DeleteBaru ke Setono aja dan satu lagi lupa namanya karena nengok teman yg jualan disana.
ReplyDeleteNext jalan2 k kampung batik :)
DeleteJadi kangen Pekalongan, kampung halaman...
ReplyDeleteSalam kenal, mbak :-)
Wah br berkunjung kesini aku... thks ya say sdh mention blog ku. Daerah gallery batik sekitaran Agus Salim, wah gak blanja aja udh sukaaa deh liat mrk menata interior toko/gallery. Mau belanja jg harganya terjangkau dgn kualitas yg mrk tawarkan, dan bagusnya aku perhatikan mereka gak produksi printing/sablon
ReplyDelete