Di sebuah desa yang tenang,
tinggalah seorang ibu yang kini memasuki usia hampir kepala 4. Setiap harinya,
si ibu bercocok tanam di ladang dan kebun seperti layaknya kaum perempuan lain
di desa tersebut. Siapa sangka, di balik pembawaanya yang supel dan mudah
bergaul...dia pernah mengalami masa-masa labil sebagai seorang ibu.
Anaknya lebih dekat dengan sang nenek meski si ibu selalu ada setiap saat. Mengapa bisa demikian? Seseorang, pastilah akan melewati berbagai fase dalam hidupnya. Makin berumur, biasanya akan lebih matang dan dewasa dalam bertindak. Tidak ada ibu yang sempurna, tapi sosok ibu yang satu ini berubah menjadi ibu peri untuk anak-anaknya saat memasuki usia cantik.
Anaknya lebih dekat dengan sang nenek meski si ibu selalu ada setiap saat. Mengapa bisa demikian? Seseorang, pastilah akan melewati berbagai fase dalam hidupnya. Makin berumur, biasanya akan lebih matang dan dewasa dalam bertindak. Tidak ada ibu yang sempurna, tapi sosok ibu yang satu ini berubah menjadi ibu peri untuk anak-anaknya saat memasuki usia cantik.
Ibu Labil
Setiap hari selalu ada
percekcokan antara si ibu dan sang anak. Masalah-masalah kecil di rumah saja
bisa membuatnya marah besar. Apakah semua ibu seperti itu? tentu saja tidak.
Memang tak mudah menjalani rumah tangga di usia muda. Terlebih kondisi si ibu
saat kehamilan dan usai melahirkan memang kurang sehat. Selama hamil, dia tidak
bisa mengkonsumsi nasi. Apapun makanan berat yang masuk, selalu keluar lagi.
Saat anak pertamanya lahir dan memasuki masa emas pertumbuhan...dia malah
terserang TBC.
Mengurus anak, rumah, dan dirinya
sendiri yang harus bolak-balik rawat jalan secara rutin pastinya menguras
tenaga dan emosi.
Petani Aktif
Saat ini, anak-anak si ibu sudah
besar. Menanam padi di sawah, mengisi kebun dengan berbagai macam pohon yang
tidak hanya rindang namun juga bernilai ekonomi adalah kegiatannya sehari-hari.
Meski setiap hari terpapar sinar matahari, pancaran cantiknya sebagai mantan
bunga desa tidaklah surut.
Sayuran dan tanaman obat memenuhi halaman rumah |
Siang harinya, seusai dari sawah
biasanya dia menghadiri kegiatan-kegiatan di masyarakat. Pengajian, rapat
ibu-ibu anggota ormas, dan masih banyak lagi. Teman-temannya makin banyak,
pengalamannya pun demikian.
Biji cokelat hasil kebun sendiri |
Ibu peri
Memasuki usia 40an, dia tidak
hanya bisa berkompromi dengan dirinya saja...hubungan dengan anak-anaknya
semakin baik. Sosok ibu peri di sinetron bidadari mungkin bisa sedikit
menggambarkannya. Meski si ibu hanya bisa mengenyam pendidikan SD, tapi
pergaulan dan kepribadiannya berkembang sangat jauh.
Foto di atas ini saat si Ibu bersama dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB dan mahasiswa yang kuliah kerja nyata di desanya usai penyuluhan dengan ibu-ibu sekampung mengenai pupuk organik beberapa waktu lalu.
Foto di atas ini saat si Ibu bersama dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB dan mahasiswa yang kuliah kerja nyata di desanya usai penyuluhan dengan ibu-ibu sekampung mengenai pupuk organik beberapa waktu lalu.
Ketika sang anak putus cinta, si
ibu ada...memeluk dan meyakinkannya untuk menjalani hari-hari ke depan dengan
optimis. Ketika tetangga kiri kanan membicarakan si anak yang terlalu sibuk
bekerja hingga masih saja sendiri, si ibu bisa memberikan tanggapan secara bijak. Sungguh bahagianya anak si ibu kini, mempunyai
ibu yang bisa juga dijadikan sahabat.
Hadiah Untuk Si Ibu
Anak si ibu tersebut kini
berjarak ratusan kilometer darinya. Dia sedang bercerita sambil sesekali
mengusap air mata. Iya, dia ibu saya yang kini berada di usia cantik dengan
kematangan dan segudang aktivitas.
Meski bukan beauty blogger, saya
termasuk perhatian banget soal kecantikan. Update terkini soal skin care dan
kesehatan sering menjadi bahan obrolan di sesi telepon malam. Ibu sejak muda memang
tidak abai dengan dua hal tersebut. Bahkan beliau pernah cerita bahwa dulu pernah
menjadi buah bibir di desa karena memiliki pelembab wajah. Iya, jaman tahun 80an...di desa yang jaraknya puluhan kilometer dari pusat kabupaten pastilah
ini menakjubkan hehehe.
Bulan lalu ketika pulang kampung,
saya membawakan lipstik matte yang sedang diperbincangkan para blogger. Untuk skin
care, ada pelembab yang mengandung anti aging. Beliau juga saya perkenalkan
dengan BB cushion. Itu sih hadiah-hadiah sederhana untuk wanita di usia cantik
yang kian bijak.
Biar tetap semangat menjalani usia cantik |
Semoga ibu sehat selalu, aktif selalu, dan bahagia...bersama kami keluarganya.
Bukan mengenai pertambahan usia dan mengenang kejayaan di masa lalu, tetapi bagaimana saat ini kita telah menjelma menjadi wanita yang lebih sempurna dan bahwa hidup kita makin terasa cantik dan indah seiring berjalannya waktu -Blogger Perempuan Network
Lomba blog ini diselenggarakan
oleh BP Network dan disponsori oleh L’oreal Revitalift Dermalift.
Saya mbrebes mili bacanya Mba. Mengingatkan pada ibu saya. Setiap ibu punya cara untuk tetap survive. Ada yg berhasil ada pula yg gagal.
ReplyDeleteSemoga ibu selalu sehat ya.
Aamiinnn. Iya nulisnya juga menguras hati
DeleteAku baru tau di IPB ada fakultas ekologi manusia :D ... Baru ya, Mba?
ReplyDeleteUdah lumayan lama ko mba. Departemen gizi, komunikasi, ilmu keluarga dan konsumen masuk di sana
Deleteibumu cakeup rulnay:))
ReplyDeleteMakasiii Nin
Deleteduh jadi baper kemudian kangen si emak
ReplyDeletewe take our family for granted
seringnya
karena itu kadang suka lupa betapa berharganya :)
Iya Nin makanya aku sekarang jd sering pulang
Deleteibunya cantik mbak ^^
ReplyDeletesekarang baru 40, berarti nikahnya muda banget ya
Iya..nikah muda banget
DeleteSalam hormat buat ibu ya Nay...
ReplyDeleteSmoga sehat selalu di usia cantiknya...
Amiin ya robbal'alamiin
DeleteHaa ada pak arif satria dekan fema ey
ReplyDeleteBtw tadinya aku pengen ikutan lomba ini, ibu jg yang jadi model, tapi keknya ga keburu juga ngrangkai katanyaa huaaa
Ayok atuh masi ada waktu Nit
DeleteMba Nayy kok haru banget suasananya. Jadi pengen pulang sungkem sama mama :(
ReplyDeleteSalam buat ibunya ya mba nayy, cantik :3
Ehhee ayo kapan pulang lagi hayoo
DeleteJadi, jadi, jadi, ibu kepala 4 ya? Hmmm.... Berarti aku nggak cuma seangkatan emaknya ayu ting ting tapi seumuran ibumu juga doooong? Hahahaha.... Bu, bu ntar, kalau si anak yang bukan beauty bloher itu minta nasehat ttg yang2an, sy siap bantu lo bu hihihihii
ReplyDeleteha, ibunya ayu ting-ting baru 40an? *malah nggosip hiiihi
DeleteBaper inget teteh nun jauh disana yang sekarang udah masuk usia cantik juga. Makin kalem dan wise, memang yang bisa merubah seseorang salah satunya adalah waktu :D
ReplyDeleteIya bener. Kalau seusiaku ini lagi labil labilnya hahaha
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteDua duanya cantiiik, senyumnya apalagi. Meleleh abang *eh
ReplyDeleteAaw makasii kaka
DeleteIbunya hebaaat! Anak pasti bangga punya ibu kreatif dan produktif.
ReplyDeleteAlhamdulillah
DeleteMom...
ReplyDelete"not always eye to eye but always heart to heart"!
So sweeett
DeleteHikss, ibu selalu punya cara sendiri menjadi cantik, apalagi di mata anaknya :)
ReplyDeleteIya mba Shinta :)
Deletekereennn...
ReplyDeletesemoga (calon) ibu labil kayak aku juga kelak akan jadi ibu peri yaaa.. aamiin
Amiin ya robb...
DeleteSemoga si ibu semakin cantik dan bersinar di usiacantiknya ;)
ReplyDelete