Nenek moyangku seorang pengrajin batik, mungkin bukan pelaut. Meski dalam silsilah keluarga saat ini tidak ada yang berkecimpung di bidang pembatikan, mata saya berbinar ketika minggu lalu melihat canting listrik. Inovasi pada teknik membatik tersebut saya saksikan di jalan Asia-Afrika Bandung. Sekelompok anak SMA asyik membatik tanpa repot harus mengatur nyala api kompor. Apakah batik akan abadi?
Sebuah tradisi yang sesungguhnya bukan hanya milik kampung halamanku, Pekalongan. Batik Indonesia secara luas harus tetap ada. Berbagai inovasi baik dalam teknik pembatikan maupun dalam aplikasi penggunaan batik, seharusnya akan membuat tradisi ini lestari sebab Batik adalah warisan dunia.
Sejarah Pembatikan
Wilayah Indonesia sangat luas dan terpisah lautan, lalu bagaimana bisa setiap daerah memiliki batik dengan ciri maisng-masing? Ada yang bilang Batik masuk ke Nusantara pada abad ke-8 dibawa oleh pedagang India yang sekaligus menyebarkan agama Hindu. Yang pasti, berbagai sumber terpercaya mengatakan bahwa batik sudah ada jauh sebelum Belanda menginvasi negeri ini.
Pengrajin batik di Degayu, Pekalongan |
Kalau di Pekalongan, pionir pembatik ternyata adalah para tentara Pangeran Diponegoro. Usai perang Jawa, mereka yang menetap di Pekalongan dan tidak kembali ke tempat asalnya mengembangkan usaha membatik ini. kalau masih ingat pelajaran sejarah sih, masa itu sekitar tahun 1830 M.
Batik bukan hanya milik orang Jawa
Sebab dari batiklah kampung halamanku ramai didatangi pedagang dari Melayu, Bugis, Tiongkok, Arab, Eropa, dan India. Batik yang semula yang sebagai penghias kain, mulai diperdagangkan dan menghasilkan kemajuan pesat baik fisik maupun sosial budaya.
Campur tangan para pedagang ini mempengaruhi motif dan corak pada batik lho. Tentu bagi saya generasi kekinian akan sulit membedakan motif A dan motif B dari selembar kain batik. Bukan hanya itu sih, pedagang-pedagang ini juga menyebarluaskan dagangannya ke seluruh nusantara bahkan ke luar negeri.
Proses pengecapan batik cap |
Pada tahap selanjutnya, batik bukan lagi hanya milik orang Jawa. Tradisi membuat titik pada kain putih ini menyebar dan berkembang dimana-mana menjadi Batik Indonesia yang sangat kaya ragamnya.
Pernah melihat batik papua? Batik kalimantan? Pasti beda dong ya bentuk motifnya dengan batik Jogja atau Pekalongan. Karena batik-batik tersebut dikembangkan sesuai budaya setempat.
Bagaimana Batik Bisa Membahana?
Di buku ‘Pekalongan yang (tak) terlupakan” karya Dirhamsyah dijelaskan soal bagaimana orang zaman itu menyebarkan batik. Dibangunnya jalur kereta api Semarang-Cirebon, membuat sarana transportasi pengiriman barang lewat jalur Pantura menjadi mudah serta cepat. Tentu hal ini lebih menguntungkan dibanding dengan menggunakan gerobak, ya kan? Karena jaman dulu belum ada pesawat, pengiriman batik dari Pekalongan ke luar daerah dilakukan melalui angkutan laut.
Kain Bermotif Batik Tapi Bukan Batik
Masa kejayaan batik di kampung halamanku adalah sekitar tahun 1950 hingga 1970 yang berpusat di kampung arab. Sisa-sisa kejayaanya bisa kamu saksikan hingga saat ini. sangat banyak bangunan tempo dulu yang cukup mewah lho di sana.
Kampung arab Pekalongan |
Jadi sebenarnya yang disebut batik itu ya kain yang dititik atau digambar dengan lilin menggunakan canting (batik tulis), stamp (batik cap), dan lukis. Bagaimana dengan teknik printing? Serbuan kain bermotif batik tapi bukan dibuat dengan teknik batik inilah yang sempat melesukan usaha pembatikan.
Penyablonan kain |
Kain bermotif batik bisa dengan mudah dan cepat diproduksi secara masal, berbeda dengan kain batik yang benar-benar menggunakan teknik membatik. Tapi, apakah esensi dari sebuah tradisi dalam batik sablon itu tetap ada?
Inovasi dan Kreasi
Munculnya batik printing atau sablon yang menghasilkan kain tekstil bermotif batik tentu bukan inovasi yang seratus persen bagus. Bagaimana dengan pewarnanya? Batik yang kau kenakan merusak lingkungan, mau?
Pasar grosir batik Setono Pekalongan |
Batik bukan lagi busana kondangan, aneka rupa desain pakaian sangat menggoda untuk dijadikan penutup raga. Bentuk kreativitas dalam pembatikan saat ini bisa diaplikasikan dimana saja, tidak hanya pada kain. Jika dulu batik hanya dipakai sebagai sandang, sekarang batik juga menghiasi papan. Furniture, kendaraan, bahkan aksesoris gadget sudah umum jika menggunakan motif batik.
Bagaimana dengan batik tulis? Sesungguhnya membatik adalah membuat batik tulis bukan? Seiring majunya teknologi, faktor kepraktisan tentu ingin dicapai para pengrajin. Efisiensi dan efektifitas yang tidak mengurangi nilai tradisi ini saya lihat saat mengunjungi pameran di jalan Asia-Afrika Bandung minggu lalu. Jika kompor atau anglo memerlukan teknik tertentu untuk menghasilkan panas yang pas, tentu kompor listrik akan lebih membantu. Bukan hanya itu, ada juga lho canting yang ujungnya berupa kabel dihubungkan ke adaptor universal.
Inovasi batik tulis |
Saya percaya, berbagai inovasi ini akan membantu melestarikan tradisi batik Indonesia. Kreativitas yang tidak merusak nilai-nilai di dalamnya tentunya. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut bahkan ingin praktek mebuat batik tulis, bisa lho ke museum Batik Indonesia yang ada di Heritage Walk Jalan Jetayu Pekalongan.
Museum batik Indonesia di Pekalongan |
Selamat hari batik, kamu punya cerita soal batik Indonesia? Yuk bagikan di kolom komentar.
Proud of You Batik
ReplyDeleteSemoga bisa lebih mengangkat Citra Indonesia di mata dunia
Amiin...tetap memakai batik Indonesia
DeletePekalongan memang identik dengan batik ya,disaat menyebut pekalongan org akan langsung teringat dengan batik.Selamat hari batik
ReplyDeleteIya...sudah dari jaman nenek moyang
DeletePekalongan memang identik dengan batik ya,disaat menyebut pekalongan org akan langsung teringat dengan batik.Selamat hari batik
ReplyDeleteBagi kami, batik sudah mendarah daging
DeleteSelamat hari batik mbaaa... Bener, kain motif batik hasil print bukan batik ya...
ReplyDeleteBukan, batik adalah prosesnya
DeleteSetuju sih, kalo batik sebenarnya itu adalah batik tulis. BUkan hasil print. Karena, nilai seni batik bisa tinggi itu, ya saat ditulis itu. Pengen belajar ngebatik, tapi kemampuan ngelukis gue masih belum mumpuni.
ReplyDeleteBtw, Selamat hari batik..
Hehe mbatik itu soal rasa kok, dicoba dulu yuk ke museum batik...belajar disana
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletehedehhhh sudah nda bisa pertamax nih komen saya hehe
ReplyDeleteYang penting tetap berkunjung heheh
DeleteIya setuju bahwa seni batik bukan hanya ada di Jawa. Suku Minangkabau juga mempunyai batik yang dikenal dengan batik tanah. Ada yang membedakan 1 batik dengan batik daerah lain kali ya. Biasanya motif. Tapi saya tidak begitu banyak mengenal hanya suka memakai :)
ReplyDeletePun dengan saya, karena motif banyak banget dan ternyata tiap motif punya nilai filosofi
DeleteBatik identik Pekalongan ya. Tapi akhirnya saya juga jadi tahu kalau di Papua juga ada batik. Jadi benar, batik nggak melulu khas Jawa :) Selamat hari Batik
ReplyDeleteBatik Asmat mba namanya yang dari Papua
DeleteWah hari ini hari batik ya..
ReplyDeleteIya batik memang sangat beragam macamnya, tapi aku kadang gabisa bedain ini batik jenis apa .. Pokoknya yang kira kira bentuk ukirannya begitu ya batik.
Aku juga gabisa bedain mana yang batik tulis dan mana batik yang langsung di cetak, huhu..
Dulu IKEA pernah pake batik sebagai seragamnya lho, dan waktu itu anak indonesia yang design.
Sampe sgitunya batik juga disukai di dunia :D
Wiiih aku baru tau lho yang soal IKEA...bangga ya
DeleteI love batik
ReplyDeleteI love batik too
DeleteBatik print terutama yang import merupakan salah satu yang perlu di kendalikan... tentu tidak dapat melarang mereka memproduksi namun semoga makin banyak dari kita yang lebih tertarim membeli produksi dalam negeri
ReplyDeleteBetul. Kita sebagai konsumen harus selektif, ngga hanya tergiur harga
DeleteAku itu fans batik garis keras. Tiap hari pake baju batik. Daster. Hehe..
ReplyDeleteHiduopp daster
DeleteAaah.. Batik memang cantik dan layak jadi warisan dunia! Aku pun pakai terus, diselingi tenun Indonesia. Wastra Nusantara memang luar biasa cantik!
ReplyDeleteKhas ya mba, jadi merasa elegan gitu
Deletepekalongan emang beneran kota batik ya rulnayy
ReplyDeletemoga menang lombanya ya :D
Amiinnn :)
DeleteBaru inget kalau hari ini hari batik,
ReplyDeleteSelamat hari batik nasional :)
Pakai batiknya ya kaak
Deletepekalingan memang kota batik,begitu juga solo dimana saya tinggal..jadi inget temen saya yang punya kios di klewer, terbakar..:(
ReplyDeleteTrus sekarang masi jualan ?
DeleteSelamat hari Batik mbak :)
ReplyDeleteSekarang happy kalo pake Batik karena warna dan stylenya sudah mengikuti fashion trends yang ada :)
Batik bukan hanya seragam ya sekarang...fesyenebel
Deletememang batik kita keren apalagi sekarang batik bisa dipkaia acara apapun bahkan untuk santai
ReplyDeleteSantai enak pakai daster batik ya mba...adem
DeleteAku baru tau mba ada canting yg dihubungkan ke kabel dn penggunaan kompor listrik, inovasi yg bagus ya mba,,semoga batik tulis terus terjaga kelestariannya,,
ReplyDeleteBetul sekali, ini sebuah inovasi agar batik tulis lebih mudah dibuat
DeleteAda kebanggaan tersendiri saa mengenakan batik apalagi saat travel ke luar negeri. Berasa duta Indonesia.
ReplyDeleteWooww...benar ya, apalagi kalau batiknya yang elegan klasik gitu
DeleteAku pernah nyobain membatik dan ternyata susahh yoo.Pantas saja batik tulis harganya lumayan.
ReplyDeleteIya. Betul banget...prosesnya panjang
DeleteJujur aku gak terlalu pede pake batik lhoo, hihi, orang Indonesia macam apa ya aku ini. Soale ngrasa jadi lebih tua gitu.
ReplyDeletetapi kalau dipikir-pikir kayaknya karna aku gak pinter padu-padannya aja sih
Iya mba...coba pakai blazer batik dipadankan celana kulot buat ke tenoat kerja
DeleteBatik masih selalu menjadi andalanku & Abah kalo lagi kondangan nih hehehe..
ReplyDeleteAssikk meski cinta korea koreaan teteup memakai wastra nusantara
DeleteWahaaaa :D batiiik :D yaah, bangga sih kalau pake batik gitu :D yuk, pertahankan batik ini :D
ReplyDeleteYuuk mari. Lebih respect sama batik yang beneran batik
DeleteJadi pingin jalan2 ke Pekalongan, mba.. :D Aku pernah ngeliput Kampung Batik Palbatu di Jakarta. Tiap weekend anak2 suka belajar membatik di sana. Seneng banget ngeliatnya.. :) Semoga batik tetap lestari, yaa..
ReplyDeleteNext trip ya kaaak
DeleteKlo di bali ada workshop bikin parfum gitu.
ReplyDeleteCoba ada ya workshop "ngebatik" tapi di kota-kota besar.
Mungkin bisa jadi solusi juga untuk mempertahankan tradisi batik Indonesia.
#JustOpini hehe
Ada kok...coba baca komen sebelum ini
Deletekain batik itu adeeemmm. Paling suka pakai baju tidur dari kain batik. Lembut dan adem banget :)
ReplyDeleteDaster batik de best
DeleteSelamat hari batik. Senang yach batik sekarang cantik2 dan bisa dipakai dalam suasana apapun. Dan bangga menjadi bagian dari kekayaan negeri ini.
ReplyDeleteIya...menemani kain ulos dari daerahmu ya kaak
DeleteBatik hari ini cantik-cantik, di buat sangat menarik. Jaya selalu batik indonesia
ReplyDeleteSemoga selalu terpelihara, btw saya suka banget sama batik Pekalongan juga, khas gitu rasanya
Batik Bandung kayak apa ya...
Deleteenaknya pake batik itu adem adem gimana gitu pas makenya hehe. bangga banget dah akan batik batik Indonesia
ReplyDeleteMoga tetap lestari yaa
Deleteaku suka batiiiik
ReplyDeletesekarang kan batik bisa di pake casual juga yaa, model2nya, motif serta warnanya yang cerah makin cinta deh sama batik niy.
Modis modis ya Teh...
DeleteNice written & awesome pictures. Cerita batikku apa ya? Soalnya lagi di persimpangan batik Pekalongan & Jogja. Takut ada yg tersakiti. Halagh. Aku cinta batik. Titik! Gitu aja, deh ya. :D
ReplyDeleteBatik Indonesia mba :)
Deletebagus tulisannya, jadi belajar sejarah batik plus fotonya juga bagus2.
ReplyDeleteMakasih...moga makin cinta sama batik Indonesia :)
DeleteAku juga suka Batik, fleksibel. BIsa dipake kondangan, ke kantor bahkan ngemall. Batik Pekalongan juga punya corak sendiri, beda ama batik Solo. Kapan2 pengen ke Pekalongan ah.
ReplyDeleteYey...kabar kabar kalau main Pekalongan
DeleteHihihi batik sekarang memang hadir dalam berbagai bentuk ya mbak? Kalau zaman dulu tahunya batik kain dan baju, sekarang sudah bisa jadi tas, dompet, dan lain-lain. Kalau dulu pas zaman kecil paling ogah disuruh pakai batik soalnya kayak cuma dipakai sama orang-orang tua, lha sekarang malah kemana-mana pakai batik soalnya fleksibel wkwkkwk. Dulu pas sekolah juga kayaknya gak ada peringatan hari batik, sekarang malah kudu pakai batik hihihi. Yuk, lestarikan warisan bangsa :3
ReplyDeleteYuuk..pakai batik Indonesia ya, jangan yang impor
DeleteAku suka batik pekalongan, cerah2 dan motipnya bukan motip bapak2 gitu
ReplyDeleteApa? Motip bapak2? Wkkwkw mba bisa ajah
DeleteJadi inget dulu pas ke Solo, sempetin mampir ke museum batik Danar Hadi. Koleksinya wow banyak banget. Kita jg bisa coba2 mencanting di area pabriknya :D
ReplyDeleteWhii aku malah belum pernah kesana.
Deletebatik favort aku batik pemberian bpk mbk, coraknya cakep bgd dan beli langsung di tmpat gawe batiknya, :)
ReplyDeleteDan pasti bersejarah ya mba
DeleteMantap ni tulisannya...
ReplyDeleteMantap ni tulisannya...
ReplyDeleteMakasiii...
DeleteInovasi batik sangat diperlukan, sehingga tetap lestari..
ReplyDeleteIyaa...sepakat! Baik dari sisi proses pembatikan maupun aplikasinya
Deleteaq jg suka batik, inovasi emang perlu bgt. tp yg skrg pun batik udah fesyeneble
ReplyDeleteYey tetap pakai batik Indonesia
Deleteaku juga suka banget sama batik mbak. Batik tulis dan batik cap tetep jatuhnya beda sama batik print ato sablon,, tetep suka batik tulis ato biar ngirit pake batik cap. huehuehue
ReplyDeleteAku baru tahu kalau ada canting listrik. "kemana aja!!"
ReplyDeleteSelama ini yang aku lihat ya manualan, kalau enggak gitu langsung model print.
Tapi smoga aja dengan begitu ada beberapa dari mereka yang berpikir untuk mendalami membatik ke arah yang lebih murni alias tradisionalnya.