Malam minggu gerimis di tengah
kota Pekalongan mengarahkan motor saya ke arah jalan semarang. Niat hati sih
mencari tukang mi ayam pinggir jalan sebab perut masih lapar. Entah bagaimana,
ternyata motor malah parkir di depan the oasis cafe. Nuansa hangat langsung
menyambut diiringi backsound tawa para pengunjung dan desis mesin espresso. Saya
memilih duduk d dalam kafe sebab gerimis semakin deras. The oasis belum lama
opening, tapi keberadaanya sudah cukup hits di Pekalongan. Dengan tagline ‘premium
coffe’ ternyata kafe ini tidak hanya menyajikan minuman serta makanan ringan
ala kafe, ada indomie goreng dan makanan berat lainnya juga lho.
Instagramable place
Meski tidak begitu luas karena
berupa bangunan di depan sebuah rumah, tapi the oasis ini kelihatan kekinian
banget. Instagramable interior dari segala angle. Kursi yang saya pilih yang
dekat jendela untuk berdua. Ehem...iya,,saya nggak sendiri kok kesitunya (tepuk
tangan dong...). mural, wall art, furniture, bahkan lampu-lampunya memang
didekor agar enak difoto kurasa. Sambil menunggu pesanan datang, sayapun
foto-foto untuk stok instagram hahaha.
Menu ala the oasis
Sesuai tagline, oasis menyajikan
premium coffe dari seluruh nusantara dengan berbagai cara penyajian. Ada manual
brewing juga lho buat kamu yang cinta banget kopi. Dan percaya atau tidak,
semua kopi itu harganya di bawah 30ribu. Misalnya french press, semua kopi
dihargai 15ribu, sedangkan syphon brewing 25ribu.
Bener mariah aceh, sindoro
temanggung, gesha jawa barat, bali kintamani, peaberry pekalongan, milla
toraja, kayumas situbondo, red caturra pekalongan, adalah kopi-kopi hitam yang
disediakan. Kalau saya memesan taro latte saja, hehhe.
Ternyata, kafe ini juga
menyediakan makanan berat lho. Ada indomi goreng juga rebus lho,,,ahay. Indomie
goreng plus telur dan kornet cukup dibayar dengan uang 16ribu. Bahkan menu soup
seperti grilled beef soup nodle juga ada. Kalau appetizer ya normal lah,
pancake...roti bakar...yang nggak normal adalah harganya, iyak..di bawah
30ribu. Memang sekali lagi, saya tidak bisa membandingkan harga di Jakarta dan
di Pekalongan. Alhamdulillah banget, dengan selembar 50ribu bisa jajan banyak
di kafe.
Pelayanan
Pesanan datang tak perlu menunggu
lama. Meski malam itu pengunjung cukup ramai, tapi kami nggak sampai bete
nunggunya. Nyaman-nyaman saja, bahkan ketika hujan makin deras.
Plus
The oasis caffe saya
rekomendasikan buat kamu yang mencari kafe homey, instagramable, harga
terjangkau, dan lokasinya mudah dijangkau.
Minus
Kalau kamu mau mengadakan acara
mengundang puluhan orang, the oasis kurang cocok deh. Selain ruangan kafe yang
tidak mencukupi, parkirannya juga khawatir akan kerepotan. Jarak antara saru
bangku dan bangku lainnya cukup dekat, kurang nyaman kalau untuk kerja atau
meeting.
Datang lagi?
Iya dong. Kapan-kapan saya akan
kesini lagi kalau pas pulang ke Pekalongan. Tapi, mau jelajah kuliner place
lain dulu. Kayaknya nggak habis-habis exploring culinary spot in my hometown.
Rate
4 dari 5
Contact the oasis
Jl. Semarang no.15 kota
Pekalongan
Reservation:
081914105001/085742725165
Open hour: 15.00-23.00/15.00-24.00
(saturday)
Instagram: @theoasiscafepkl
The Oasis cafe Pekalongan memang
kurang nyaman untuk kerja atau meeting, tapi kalau untuk nongkrong atau santai
sama teman dan orang tersayang...pas banget. Malam minggu manis di the oasis
diiringi hujan yang kian deras dan perasaan yang semakin menghangat, ecieee.
Kayak jenis cafe-cafe di luar negeri yah. Keren tempatnya walau sempit.
ReplyDeleteCiye yang jadi anak instagram.
Iya dong...follow yaa
DeleteCafe sekarang merebak dimana2 ya, di Klaten yg kota kecil aja sekarang juga banyak kafe
ReplyDeleteJadi sekarang tren nya lagi gitu ya mba haha
Deletereferensi banget kalo ke pekalongan, makasih ya mbak sharenya ^^
ReplyDeleteBisa dicoba mba
Deletenice infoo... belum pernah ke pekalongan nih..
ReplyDeleteMampir doong
DeleteWah ... penyajian taro latte nya lucu.
ReplyDeleteManiss seperti rasanya
Deletelucu yaa tempatnya, sekarang banyak cafe2 menjamur jadi makin banyak pilihan tempat ngopih :D
ReplyDeleteIya...asik banget ni
Deletetemenku yg kerja di pekalongan sering banget nitip sbux sachetan buat dikirimin kesana soalnya kangen sbux dan disana nggak ada
ReplyDeletepekalongan masih damai tentram ya rulnay, tapi udah ada bioskop sih
Iya...kalem banget hawanya kalau di Pekalongan
Deletebisa dicoba kalau ke pekalongan kota batik
ReplyDeleteNice...
DeleteTaro latte nya ada lope lopenya, tjakep banget.
ReplyDeleteBelum bisa ke pekalongan, lumayan mampir di sini dulu
Iya..silakan diliat liat heheh
DeleteDari postingan-postinganmu, ternyata udah banyak cafe gaul juga ya di Pekalongan. Cafenya kekinian banget karena rata-rata udah instagramable juga.
ReplyDeleteIya..selera anak muda sekarang yang begitu gitu
DeleteUdah harga lebih murah dari harga kopi di kota, rasanya juga nggak kalah dari kopi-kopi brand terkenal :)
ReplyDeleteJadi pengen jalan-jalan ke Pekalongan tiap baca postinganmu :D
Wahh ditunggu kehadirannya di Pekalongan mak Injul
Deleteitu foto paling atas taken by siapa ya mbak?
ReplyDelete*salah fokus*
Coba cek di IG...aku ngetaG siapa hihi
DeleteKalau buat ngeblog, bisa numpang wifinya gak mbak? hihihi
ReplyDeletebisa2 gk pulang2 ya :))
Hahaha iyaa
DeleteNice review, boleh juga nih kalau lagi ke pekalongan :D
ReplyDeleteMonggo mampir
Deleteemang namanya french press ya nay?? ahahah
ReplyDeleteIya Nit. Itu lho yang teko bening buat nyeduh kopi pakai ditekan.
DeleteSekarang banyak cafe2 nyaman di kota2 kecil. Jamanku dulu cafe itu sesuatu yg sangat tak terjangkau kalau bukan bos :))
ReplyDeleteBahkan terkesan miring kafe tuh dulu
Deletegemes sama warna minumannya, ungu kan itu?
ReplyDeleteUnguu
DeleteDoh aku ya tinggal di Pekalongan engga tau kalau banyak cafe" Instagramable bertebaran disana ya =_=
ReplyDeleteMainn yukk
Deleteseru sekali, cara reviewnya juga bagus bikin betah baca walaupun sederhana. jadi jatuh cinta sama tulisan kamu :3
ReplyDeletesalam kenal ya
emaputeri.blogspot.com