Suatu sore di taman mangrove |
Cara apik telah dilakukan untuk melakukan konservasi sekaligus menjadikannya sarana edukasi dan wisata. Pekalongan mangrove park dibuka untuk umum sejak tahun 2015. Saya mengetahui tempat ini dari instagram dan sosial media lain. Mangrove penting untuk menjaga pantai dari gempuran abrasi. Tapi, apakah dengan menanamnya saja akan selesai? Rasa memiliki bisa diwujudkan melalui pendekatan ‘terselubung’ kepada masyarakat. Jika mangrove park tidak seindah ini, bagaimana saya bisa aware dengan kondisi pantai di Pekalongan?
Awal Mei 2016 adalah jejakan kaki pertama saya di bekas tambak udang dinas pertanian ini. Bersama mas Irkham dan mba Elys, motor kami memasuki area mangrove park jelang petang. Keindahan yang terekam dalam foto-foto instagram itu ternyata benar adanya. Tak hanya indah, menurut saya mangrove park Pekalongan cocok untuk para single merenung sejenak...hahahaha.
Fakta Unik Pekalongan Mangrove Park
Berikut ini adalah 5 keunikan Pekalongan Mangrove Park yang harus kamu tahu.
1| Berdampingan dengan krematorium
Ketika motor saya memasuki parkiran mangrove park, terlihat di sebelah kanan adalah gedung krematorium Pekalongan. Kesan angkernya kontras dengan keindahan hijaunya taman mangrove. Sengaja tidak ada pagar pembatas antara krematorium dan kawasan mangrove park membuatnya menjadi unik.
Jangan takut lah... |
2| Masuk Gratis
Nggak nyangka banget kalau masuk Pekalongan Mangrove Park ini gratis. Serius? Hari gini? Iyak...free. Siapin saja 2000 rupiah untuk parkir kalau bawa motor, dan 5000 rupiah kalau bawa mobil. Tidak ada loket khusus, benar-benar seperti kita masuk ke taman-taman kota. Bedanya kalau ini tamannya ngambang di air hehehe.
3| Ada banana boat
Kalau kamu main kesini, wajib banget naik banana boat. Sewa untuk satu kali putaran adalah 10.000 rupiah per orang. Durasinya kurang lebih setengah jam. Seru ngga? Seru banget lah. Jangan takut mabok ya, kamu ngga perlu minum antimo kok soalnya kita cuma melewati mangrove park yang airnya tenang. Kapasitas maksimumnya 10 penumpang, ehem..jomblo mah sendirian aja disewa seperahu. Kalaupun penumpang cuma 1 orang tetep jalan lho, kan ini bukan angkot ngetem hihihihi.
Piknikan keluarga |
4|Lorong cinta
Duh awas baper ya. Pas banget saya ke mangrove park beberapa hari setelah nonton AADC2. Masih hangat di ingatan soal Rangga dan Cinta. Kalau ada lorong Cinta...mungkin besok dibangun lorong Rangga.
Lorong cinta ini adalah sekumpulan tanaman mangrove yang ujungnya menyatu sehingga menyerupai gua atau lorong. Tak terlalu lebar, pas banget sama satu badan banana boat. Siapkan kameramu sebab lokasinya instagenic.
Lorong Rangga mana? |
5| Jembatan Cinta
Puas berputar-putar dengan banana boat, mari kita lari-larian di jembatan cinta sambil hujan-hujanan. Ah engga ini hanya khayalan saya. Faktanya adalah matahari bersinar sangat terik sore itu. Sebenarnya saya sedia payung dan kacamata hitam, tapi keindahan disana melupakan semuanya (aseli lebay ini).
Taken by @elys_tyas |
Istilah tepat untuk jalur pejalan kaki yang dibangun di atas tambak ini adalah shelter. Lokasi yang pas banget kalau kamu mau nungguin sunset. Instagenic dan bikin tenang. Deburan ombak laut utara terdengar, sebab jaraknya hanya beberapa puluh meter saja.
Oiya, kalau kamu suka mancing ikan (bukan keributan atau perhatian) bisa bawa mancing mania kit kamu lho. Sekali lagi, mancing gratis asal bukan di lokasi terlarang. Sudah ada papan petunjuk tentang lokasi yang memang untuk konservasi udang sehingga tak boleh ada kail yang nyemplung.
Bukan hasil pancingan kami kok |
Tips Bersore Asik di Pekalongan Mangrove Park
1| datanglah saat hari tidak hujan
2| mangrove park asik dinikmati saat pagi atau sore hari
Pesan Untuk Pengunjung Mangrove Park
1| sampahnya dibuang di lokasi yang sudah disediakan pengelola
2| jaga kesopanan dan ketertiban.
3| jangan lompat dari jembatan cinta
Lokasi Pekalongan Mangrove Park
Ekowisata ini terletak di kelurahan Kandang Panjang Kota Pekalongan dekat dengan Kampus Stain serta pantai pasir kencana. Kalau dari kawasan budaya Jetayu, mengarahlah ke jalan cendrawasih. Setelah pertigaan, ambil kanan. Lurus terus sampai ketemu masjid dan belok kiri. Lurus terus hingga gerbang mangrove park menyambutmu.
16 tahun yang lalu, saya pernah ke tempat ini. Kala itu saya yang masih kanak-kanak berjalan kaki dari pantai pasir kencana bersama Bapak. Terus ke barat hingga bertemu dengan area tambak yang menyatu dengan perumahan warga. Saat ini semua telah berubah, rumah-rumah itu tak bersisa.
Terima kasih sudah membaca Saturday jomblo story kali ini...
Di kotamu ada mangrove park? Atau kamu pernah ke ekowisata seru? Bagi cerita yukk...
*ditulis di atas kereta Menoreh Pekalongan-Jakarta
Tanaman yang bagus. Bis ajuga untuk tempat wisata kayak di Surabaya
ReplyDeleteSalam hangat dari Jombang
Semoga nantinya makin berkembang ya pak Dhe..
DeleteMbak krematorium itu untuk apa yah?
ReplyDeleteTempat untuk mengkremasi jenazah mas. Diambil abunya...
DeleteSetujuuu...datangnya mending sore saja, karena klo siang panasnya pwool..hehe.
ReplyDeleteSore juga puanass. Jelang maghrib plg oke kayaknya
DeleteSeru banget ya taman Mangrove-nya. Kelihatannya perlu datang ke sana nih. Seneng bacanya, krn kesannya bersih dan asri.
ReplyDeleteHmm... Innayah waktu ke sana pasti siang terik ya... wajahnya sampai hitam. hihihihi..
Hwahaha aslinya emang item mba Sus :)
DeletePantua memang mempesona, di Tuban ada juga mangrove center tapi kaya'nya masih kerenan di Pekalongan dan Karangsong Indramayu. Duh! Kangen Pantura :-D
ReplyDeleteMampir sini ya kalau lewat pantura Pekalongan :)
DeleteDi kota saya ada pantai mangrove. Awal2 masih bersih, begitu mulai ramai, sampahnya banyak dan belum dimanfaatkan scr maksimal. Saya sering kesana karena ada acara sekolahnya anak2.
ReplyDeleteSemoga mangrove park Pekalongan bisa dikelola dengan baik :)
DeleteMbak Inna, beruntung sekali orang Pekalongan ya. Masuk kawasan Wisata Mangrove tidak bayar. Kalau di Jakarta galak sekali Mbak. Sudah ngutip tiket masuk teh kamera DSLR harus bayar pula. Mahal lagi. Kalau mau lihat hutan mangrove nanti ke Pekalongan saja :)
ReplyDeleteNahh aku tau yg dimaksud. Hwehee. Iya nih free se free free nya.
Deletelucu juga pekalongan ada ginianya :D surabaya juga ada tapi aku belom pernah kesana
ReplyDeleteAjak si mas mancing Nin :)
Deletelorong cinatnya asyik banget, eksotis kelihatannya
ReplyDeleteSo sweet pokoknya :)
DeletePerjalanan yang asyik
ReplyDeleteKata bu Menkes keberadaan mangroe tyt bs membantu manusia terhindar dr nyamuk
jadi kalau menebang, sama saja merusak habitat nyamuk berpotensi menggigit manusia
salam sehat dan semangat
Nah..ini salah satu manfaat di luar aspek konservasi udang, ikan,dan area pantai. Luar biasa...ya mas
Deletepanas gak mbak di sana? terakhir ke hutan mangrove di Jakarta aku gak kuat soalnya panas banget
ReplyDeletePuanass kalau siang. Recommend kesini jelang sunset mba
DeleteJembatan selalu memberi kesan yang romantis, entah mengapa
ReplyDeleteHihihi masa sih mba?
DeleteKalo yang dijakarta masih bayar nih tiket masuknya. Tapi kayanya juga ga kalah kece kok sama mangrove parknya pekalongan. Hihi. Makasi infonya ya Maaaaak
ReplyDeleteIya..gratisan hwehwhe
Deletewah, wah, asyikk asyik.. ternyata di pekalongan ada tempat yang oke juga.. nanti kalau ada libur panjang lagi, cus ke Pekalongan, thanks infonya, mbak :)
ReplyDeletedan beneran itu gratis? hahahahah
Beneran mba gratiiis :)
DeleteKeren banget mba tempatnya. Mba itu lorong cintanya beneran dibuat dari deretan mangrove kan? Kenapa namanya lorong cinta? Kenapa juga jembatannya dikasi nama jembatan cinta? Kan kasian Rangga cuma dikenang di AADC doang. *lho?
ReplyDeleteTapi ... seru. Kalo di Jakarta, juga ada wisata mangrove kayak gini. Bedanya, di Jakarta berbayar, di Pekalongan gratis.
Btw, mba keren banget, nulis postingan di dalam kereta. Keren banget semangat nge-blog-nya.
Itu kemarin keretanya sepi banget dan saya kebetulan ko ngga ngantuk. Jadinya nulis aja :)
DeleteNay, itu banana boat-nya bukan yang buat dijatohin kayak di pantai kan? :D hahahaha
ReplyDeleteBukan..ngeri atuh gelimpang. Itu airnya dualeem banget lho
DeleteLorong cintanya apik juga tuh Mba, awas lho jangan loncat dari banana boat di lorong cinta..hehehe, salam kenal Mba
ReplyDeleteIya...ngga akan deh hahah.
DeleteSalam kenal balik
wah jadi pengen dolan nang kene ki haha..
ReplyDeletekyaknya bagus banget pemandangannya..
*kapanlah , diagendakan dulu xixiix
Iya lah mampir...deket tho
DeleteTapi lorong cintanya agak agak spooky ya nay
ReplyDeleteTakut diujung sana ada mba mba berambut panjang terurai duhhh
Kamu mah itu kebanyakan ntn drama Thailand hahahah
DeleteUdah kesini tapi aku blog. Paling berkesan di lorong cinta itu. Kalau dijaga terus kebersihan pasti jadi ikon baru.
ReplyDeleteIya mba...semoga tetap terjaga
Deletekrematorium itu apa, sih? hehe
ReplyDeleteTempat pembakaran jenazah mba
Deletewah keren, kayak di sungai amazon aja view nya..
ReplyDeletebagus artikelnya, salam kenal..
Amazon? Gtau ya...hahaha
Deleteagak serem ya deket kreamtorium :D hihihihi, tapi keren lorong cinta sama jembatan cintanya hahahha
ReplyDeleteKalau siang sama sekali ga serem ko
Deleteni tempat kayaknya mantep mba XD
ReplyDeletekeren,.. mbk..
Deletebanana boatnya santai bgt :'v
ReplyDeletekak di brebes ada mangrove park juga, bedanya disini ada tiket 15k include naik perahu pulang pergi. aku udah punya bahannya, cuma bingung nulis artikelnya gimana :v
ReplyDelete