Kita adalah generasi instagram. Saat ini, semua orang yang memegang smartphone sudah seakan menjadi fotografer. Momen apa saja tak lepas dari bidikan kamera. Beberapa kali ada yang menanyakan ke saya soal device untuk take foto di feed instagram. Mostly foto-foto itu diambil pakai kamera smartphone. Makin kesini, kamera smartphone makin bagus. Selain itu, aplikasi pendukung untuk editing juga makin banyak. Ngomongin instagram,
foto jenis apa yang kamu suka? Kalau foto makanan bagaimana? Yakin deh sebagian besar dari kita gampang banget ngasih double tap alias like ke foto makanan. Memotret makanan agar tampak menggiurkan bahkan sudah ada istilahnya sendiri, yaitu food phoyography. Saya sih pengen banget bisa food photography, tapi dari smartphone dulu dan tanpa editing via PC. Hihihi masa ngga mau repot dulu? Ya..gimana ya..
foto jenis apa yang kamu suka? Kalau foto makanan bagaimana? Yakin deh sebagian besar dari kita gampang banget ngasih double tap alias like ke foto makanan. Memotret makanan agar tampak menggiurkan bahkan sudah ada istilahnya sendiri, yaitu food phoyography. Saya sih pengen banget bisa food photography, tapi dari smartphone dulu dan tanpa editing via PC. Hihihi masa ngga mau repot dulu? Ya..gimana ya..
Praktisnya Motret Makanan Pakai Smartphone
Tahu sendiri kan kalau jaman sekarang makin banyak makanan yang unyu-unyu. Makanan sudah seperti benda seni, dibuat sedemikian rupa. Bukan Cuma makanannya, ambience tempat makan juga sudah sangat mendukung terutama untuk kafe-kafe dan resto. Semua itu muncul karena makin bertambahnya niatan orang ketika makan. Nggak Cuma buat ngilangin lapar, kita datang ke sebuah kafe bisa saja karena ingin foto-foto. Hahahaa..iya kan iya kan? Yang namanya tempat makan apalagi kalau lokasinya di mall pasti rame. Kadang masih malu-malu gitu buat motret, makanya take fotonya sembunyi-sembunyi. Coba kalau pakai DSLR, agak ribet sih. Demi kepraktisan, smartphone sudah didesain menggunakan kamera bagus. Makan di tempat remang? Bisa. Fitur editing dan pengaturan kamera sudah banyak.
Mirrorless dan Photoshop
Saya tahu, bahwa memotret makanan pakai kamera mirrorless dengan sentuhan editing photoshop pasti hasilnya jauh lebih kece. Selebgram-selebgram itu juga pakainya mirrorless lho, aduh jadi pengen punya. Untuk kepentingan yang lebih serius, bawa-bawa kamera ini sah-sah saja. Tapi coba deh, kalau kamu Cuma keluar 30menit buat makan siang di sekitaran kantor pasti bawanya smartphone saja kan?
Trik Sederhana Take Foto Makanan
Saya belum tahu soal teknik yang benar, tapi ini yang sering digunakan saja.
Lighting
Syarat wajib kafe dan resto saat ini adalah punya wifi dan lighting yang bagus, hahahha. Intinya sih kalau lighting jangan terlalu terang jangan juga gelap. Golden hour, 2 jam setelah sunrise atau 2 jam sebelum sunset itu bagus kalau kamu foto makanannya outdoor. Pernah saya take foto makanan tengah hari, ceritanya lagi makan siang di pinggir lapangan gitu. Ya...hasilnya kurang OK. Perlu melipir dulu ke bawah pohon biar agak redupan.
Efek Bokeh
Nah loh,,saya sih suka lihat foto makanan yang bokeh alias backgroundnya jadi blur gitu. Pokoknya fokus Cuma ke makanan saja. Daripada download aplikasi buat ngeblurin foto, mending pakai trik saya sederhana ini. Efek Depth Of Field alias bokeh hanya bisa didapat kalau background fotonya terang. Jadi, ngga semua foto bisa dibokehin. Letakan objek dekat jendela, dekatkan kamera smartohonemu dengan objek, tahan napas. Tap layar di bagian yang kamu ingin fokuskan. Kalau sudah terkunci, cekrek. Jangan Cuma sekali, take 5 kali lah minimal.
Coba lihat foto pertama postingan ini. Lumayan bokeh kan? Itu ngga pakai filter apa-apa lho. Kebetulan lokasi Northpole cafe Gandaria City itu lightingnya bagus karena dekat sama atap bening. Efek bokehnya terasa kan?
Coba lihat foto pertama postingan ini. Lumayan bokeh kan? Itu ngga pakai filter apa-apa lho. Kebetulan lokasi Northpole cafe Gandaria City itu lightingnya bagus karena dekat sama atap bening. Efek bokehnya terasa kan?
Aplikasi
Aplikasi yang sering saya pakai untuk edit foto makanan dari smartphone Cuma Vsco dan Line camera. Bagusan mana? Kadang vsco kadang Line Camera. Di majalah, saya dapetin formula untuk editing foto makanan pakai aplikasi vsco.
Formulanya gini: Filter C1+5, Exposure+2, Contrast +2, saturation -3, tenperature -1, skin tone -6, highlights +6, clarity +7, sharpen +4, filter vsco F2+5 - +6.
Hasil edit pakai Vsco dengan formula di atas |
Bingung? Coba deh sambil praktek dan buktikan. Saya coba edit makanan pakai Vsco dengan formula itu dan Line Camera filter Delicious, hasilnya begini.
No filter no edit (marugame udon) |
Filter delicious by Line Camera |
Filter Bawaan Instagram
Saya pakai filter bawaan instagram itu dulu pas awal pakai saja. Kesininya Cuma adjust brightness, sharpen, saturation saja kadang-kadang.
Setelah editing selesai
Biar foto kamu lebih bercerita, kasih caption yang menarik. Jangan lupa tulis itu makanan apaan..dan lengkapi juga dengan lokasi. Udah deh..siap-siap bikin orang laper.
Jadi, kamu bisa kok menghasilkan foto makanan menggiurkan dengan modal smartphone camera. Soal formula filter, itu optional. Tidak ada patokan khusus, saatnya kamu membuktikan kejelian sense of art mu.
Jadi, kamu bisa kok menghasilkan foto makanan menggiurkan dengan modal smartphone camera. Soal formula filter, itu optional. Tidak ada patokan khusus, saatnya kamu membuktikan kejelian sense of art mu.
Terima kasih sudah membaca Monday No Gaptek ya...
foto udon yg paling atas kayaknya terlalu banyak warna putih, keliatan menyilaukan
ReplyDeleteIya..emang filter harus disesuaikan sama kondisi
Deletesama pixlr komplit mana ya aplikasinya?
ReplyDeleteVsco mba Ran
DeleteWah baru tau saya kalau foto makanan mesti main filter, saya kira cuma sekali jepret langsung upload, hehe
ReplyDeleteGa mesti kok..biar lebih menggiurkan aja
DeleteTerima kasih untuk sharingnya :) aku lagi seneng foto-foto juga :Don't
ReplyDeleteSama sama...makasih sudah berkunjung yaa
DeleteWah trik-trik di atas membantu banget untuk di terapkan ke semua foto. jadi tidak di foto makanan saja.... tpi tolong lebih rinci dan di kasih step by step caranya....:-)
ReplyDeleteKarena cuma pakai aplikasi..jadi tinggal tap-tap aja..saya rasa ga perlu terlalu rinci..hehe
DeleteMenarik. Tapi aku rasa formula itu nggak mutlak ya. Tergantung dari foto kita juga *imho
ReplyDelete:)
Seperti yang saya sudah tulis di paragraf tetakhir.. memang begitu
DeleteAku naksir kamera mirrorless tapi kayaknya harganya mahal banget. makaish tipsnya ya mbaa
ReplyDeleteSemoga segera kebelii
DeleteWekekeke, dirimu seneng motret makanan buat dipajang di Instagram juga ternyata. :D
ReplyDeleteBerhubung aku punyanya cuma DSLR, nggak punya smartphone, jadinya ya pakai DSLR sama lensa prime deh klo buat foto-foto makanan. Meskipun ya jadinya lebih "heboh" diliatin orang-orang karena kadang akunya mesti "atraksi" pas motret, hehehe.
Kalau dari sisi perangkat, kamera dan smartphone sekarang dah canggih-canggih ya. Di dalam kondisi redup, bisa diakali dengan menaikkan ISO sampai 3.200. Meskipun ya bener kamu bilang klo pencahayaan terbaik itu pas sore atau pagi. Siang-siang oke juga sih kalau pas cuacanya agak mendung, hahaha. :D
Sedangkan kalau efek bokeh ini keunggulannya DSLR ya. Apalagi DSLR full-frame, karena semakin besar sensor kamera semakin bagus bokehnya. Sebab, diafragma terbesar lensa kamera bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Satu lagi, yang menantang itu motret makanan populer yang dijual di warung atau di tempat makan dengan penyajian ala kadarnya. Kadang yang seperti ini butuh teknik ekstra sebagai food stylist supaya kalau dipotret tampilannya oke. Kan kadang kuahnya berceceran di pinggir mangkok, besar potongan daging nggak sama, dst.
Iya..kemarin sebenarnya mau nampilin foto nasi Padang..tapi komposisinya lebih bagus yang udon
Deletefilter dan cahaya ituu penting banget buat dapat hasil foto yang bagus
ReplyDeletehmm mendadak pengin marugame udon
Aaaww enakan mi instan rasa ayam bawang ko Nin
DeleteOO..begitu rating wat makanannya jadi nambah tuh :)
ReplyDeleteMaksudnya?
Deletewah terima kasih artikelnya de
ReplyDeleteSama sama...makasi sudah berkunjung
DeleteWah sama mbak ane juga masalah editing pakai dari IG langsung, paling maen B & C doang :D Nah ngomong ngomong masalah pengambilan gambar makanan ane kadang masih bingung dari mana bagusnya, apalagi kalau mau motret banyak orang, duhh malu.. Hehehe
ReplyDeleteNahh itulah ya..harus pede hahaha.
DeleteAku lebih suka sedikit filter mba, lebih terlihat alami.. hhee
ReplyDeleteMemang..cuma brightness saja yang perlu.
DeleteMemang..cuma brightness saja yang perlu.
DeleteAku lebih suka sedikit filter mba, lebih terlihat alami.. hhee
ReplyDeleteKadang perlu tambahan brightness
Deleteaku jg suka pake Vsco dan kadang pake camera+ , maunya sih bawa kamera dslr tp berat cuyyyy
ReplyDeletePraktis yaa
Deletepernah nih di acara blogger di restoran hotel Indonesia, aku foto pake Dslr... trus disamperin ibu2... Ada liputan dari mana? Langsung gak enak ati disangka wartawan :)))))))))
DeleteVsco ya, Mbak, waaah... saya baru tahu. Makasih banyak ya, Mbak :)
ReplyDeleteSama sama ...
DeleteMemotret sekarang menyenangkan, nggak harus menggelantungin kamera segede gaban di leher :))
ReplyDeleteTapi aku masih pengen mirrorless mba ...hahah
DeleteAku edit snapseed seringnya nay :D nyebut mirrorless jadi kaya bisulan, ngebet hehe,pnasaran rasa makenya..
ReplyDeleteSamaaaa
DeleteSaya biasanya pake Camera360 mbak hehe. :D
ReplyDeleteLebay pake 360 haha
DeleteTerima kasih tipsnya, sangat membantu kak :)
ReplyDeleteSama sama...
Deletefoto yg marugame udon, aku justru lbh suka yg no edit no filter..:) lebih jelas semuanya... yg atas silau, yg bawah, sebenrnya udh oke, tapi agak silau di bagian putih telur.
ReplyDeleteberhubung aku juga suka review kuliner, makanya sering bgt bawa kamera poket kemana2 ;p.. tapiii ttp sih yg srg dipake kamera hp.. lagi nabung utk beli mirrorless yg ringkes mbak ;D..
Iya..bagusan yang natural..touch up dikit lagi aja
Deletehaha...
ReplyDeletetipsnya keren mba...
terima kasih yah...