|
maunya ku anakmu... |
“jadi kapan kawin?” pesan singkat
itu muncul di layar smartphone kemarin sore. Pengirimnya seorang sohib yang
sudah saya kenal dari 9 tahun lalu sebut saja Fedi bukan Nuril.
“ciye yang baru lamaraaan..” setahu
saya dia itu barusan lamaran eh..atau nikah KUA aja gitu. Ternyata jawabannya
cukup mengagetkan.
“Ditolak”
“kan kalian sudah lama pacaraan..”
“ga otomatis lamaran langsung
diterima kan, udahlah ngga usah dibahas”
“we are freee..”
“free pala loe, ga sabar gue mau
kawiin”
Jadi begitu ceritanya, entah apa
yang mendasari penolakan lamaran si Fedi itu. Selain Fedi, beberapa tahun lalu
salah satu orang terdekat saya juga mengalami problem soal lamaran. Pihak wanita
sudah siap, tapi justru orang tua si pria yang belum sreg berbesanan dengan
pertimbangan afiliasi politik. Jadi apa sih maunya para calon mertua?