Apa yang kamu pikirkan ketika
mendengar kata Lawang Sewu? Gedung tua..semarang..angker..gedung hantu..atau
uji nyali. Iya, ikon tempat uji nyali kayaknya udah melekat banget buat
bangunan yang berada di jantung kota Semarang ini. Sekitar tahun 2007, saya
jalan (beneran jalan kaki) di sekitaran Lawang Sewu. Duhh..ngeri banget, suram.
Bahkan kata Ibu saya, Lawang sewu itu tempat mencari pesugihan. Hiihihihihihihi...*evilLaugh.
Apa yang terjadi pada Lawang Sewu di 2015? Gedung indah yang instagenic dan
ternyata punya nilai sejarah tinggi.
Saksi sejarah dari masa-ke masa
Perjalanan ini berawal dari
membaca buku Jejak Langkah nya Pramoedya Ananta Toer. Beberapa kali disebutkan
bahwa Semarang saat itu adalah pusatnya kegiatan perkeretaapian. Menarik bagi
saya mengulik catatan Pram tersebut, sebab saya adalah ‘anak kereta’ hahaha
yang kemana-mana nyaman pakai moda kereta api.
Baca Juga: Jejak Langkah, Tetralogi Buru #3
Baca Juga: Jejak Langkah, Tetralogi Buru #3
Gedung lawang sewu (seribu pintu)
dibangun tahun 1904. Jadi, 4 tahun sebelum Budi utomo didirikan. Zaman itu..sebagian
besar penduduk jawa masih berceker ayam alias tak mengenakan alas kaki.
bendera Indonesia |
Pada akhir tahun 1863, Nederlands Indische Spoorweg Maarthappij (NIS) telah menguasai lahan
seluas 18.232 meter persegi yang berlokasi di bundaran Tugu Muda Semarang yang
dahulu disebut Wihelmina Plein.
Kemudian seorang arsitek bernama Ir.P. de Rieu ditugaskan untuk merancang dan
membangun rumah penjaga dan gedung percetakan di lokasi tersebut. Bersamaan
dengan itu sang arsitek juga diminta untuk membuat desain Gedung Utama yang
diperuntukkan sebagai kantor Nederlandsch
Indische Spoorweg Maatscappij (NIS). Tetapi sayang, rencana pembangunannya
terhambat hingga akhir tahun 1903. Kemudian ditunjuklah Prof.Jacob K.
Klinkhamer (Delft), N.J. Ouendag serta dibantu C.G. Cintroen untuk membangun
Gedung Utama NIS dengan mengacu pada perpaduan gaya arsitektur tropis dan
Eropa. Pembangunannya dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai Juli 1907.
Proses ini memakan waktu dan biaya, dikarenakan sebagian besar bahan bangunan
diimpor dari Eropa dan merupakan pesanan khusus.
Nama Lawang Sewu berasal dari
julukan yang diberikan masyarakat Semarang. Sebuah toponim terhadap bangunan
ini sejak berpuluh tahun lalu karena memiliki pintu yang jumlahnya sangat
banyak.
apakah pintunya ada seribu? hitung coba |
Awalnya lawang sewu dipakai
sebagai kantor kereta api pusat wilayah hindia belanda. Setelah Merdeka,
digunakan oleh djawatan kereta api Republik Indonesia. Yang lumayan ngeri,
lawang sewu adalah saksi pertempuran lima hari di Semarang pada Oktober 1945
antara Jepang melawan Angkatan Muda Kereta Api.
Unta Pernah Ada di Jawa
Percaya atau engga nih..sebelum
ada kereta api yang awalnya di Semarang itu, pemerintah Hindia Belanda
mendatangkan ratusan unta ke Jawa. Buat apa? jadi..di wilayah Solo dan Jogja adalah
pusatnya perkebunan. Untuk membawa hasil bumi, dipakailah unta. Dengan pemikiran
‘di timur tengah..unta dipakai angkut-angkut..lewat padang pasir pula. Kalau di
Jawa yang tropis dan adem..pastilah bisa juga’. Beberapa hari saja unta-unta
itu bertahan, selebihnya skait-sakitan dan tewas.
Menjelajah Lawang Sewu
Jam 12.00 saya tiba di gerbang
lawang sewu. Siang kok..bukan malem, hhehe. Harga tiket masuknya 10.000 rupiah
saja tanpa guide, kalau pakai guide sih 30.000. Karena niat awalnya emang hanya
buat foto-foto..yasudah jalan sendiri. Di halaman lawang sewu ada lokomotif
tua, nah..ini ternyata Lawang Sewu memang sudah berubah jadi museum lho sodara-sodara.
Tapi saya nggak berpikir bakal se-museum-ini. Jadi, saya menjelajah Lawang Sewu dengan arah terbalik dari belakang ke-depan. Biar greget lah yah...heheh.
Museum Lawang Sewu
Dari tempat loket, saya belok ke
kanan. Ada pohon besaaar nan rindang di depan bangunan menyerupai rumah. Ternyata
itu museum lawang sewu. Nah loh apa itu? Di museum ini, kamu bisa menemukan
sejarah lawang sewu dari masa ke masa. Ada foto-foto proses pemugaran,
restorasi, dan benda-benda dari zaman baheula. Benda-benda bersejarah itu
dimasukkan ke dalam kotak kaca. Dengan santainya saya letakan kamera di atas
kotak itu. Sejurus kemudian...baru ngeliat ada tulisan “dilarang menyentuh
kotak kaca”. Karena di situ tidak ada pengawas, saya yang nggak tahu..jadi
melakukan kesalahan deh. Ada cctv nggak yah? Kayaknya engga deh.
bersama turis Samarinda |
Gedung B Lawang Sewu
Awalnya cuma niat foto-foto,
setelah masuk bangunan gedung lawang sewu....niat saya bertambah. Nggak cuma foto
lagi, tapi juga belajar sejarah..dan uji nyali (lhoh). Nggak bisa uji nyali,
lha wong rame gini dan terang benderang kok. Hampir seluruh ruangan di lantai
satu berisi peninggalan masa lalu.
turis kebayoran ikutan foto |
Ketika tiba-tiba saya merasa
pemandangan di sekitar berubah jadi mode sephia,,,saya terbawa ke 1900an
awal...jaman Belanda. Terbawa aroma masa lalu deh serius. Syahdunya, antiknya,
binar-binar angker itu nggak ada sama sekali. Lagi-lagi saya nyari kamera CCTV
pas mau foto-foto..hahaha. nggak ada larangan foto sih, tapi malu aja kalau
selfi-selfi terekam CCTV hahaha.
Gedung B yang merupakan gedung
tambahan ini terdiri dari 3 lantai. Lantai dasar saja yang ada isinya, lantai
di atasnya masih kosong dan dipugar. Ada sih bagian yang nggak boleh
dimasuki..tapi saya nggak mikir aneh-aneh, mungkin itu memang belum
dipugar..jadi khawatir malah rusak kalau tidak dilindungi.
sepertinya ini ada akses ke bawah tanah |
Setelah Lawang sewu digunakan
sekitar 10 tahun, kebutuhan ruangan dirasa kurang. Pada tahun 1916, dibangunlah
gedung tambahan yang arsitekturnya sama dengan gedung utama tetapi
konstruksinya berbeda. Gedung B ini menggunakan beton bertulang, tidak seperti
bangunan utama yang memakai batu bata.
pesona pintu lawang sewu yang antik |
Gedung Utama Lawang Sewu
Daya tarik gedung utama adalah
sebuah kaca mozaik warna warni yang konon bercerita tentang kehidupan masa itu.
Saya sih nggak ngeh ya ngelihatnya..tapi memang indah...udah kayak di Eropa
gitu. Di bagian ini ada penjaganya, benar-benar diawasi biar pengunjung nggak
ke lantai 2. Kok? Saya juga nggak nanya sih lantai 2 dan 3 gedung utama itu
kenapa tertutup. Gedung utama lebih gelap dan dingin dari gedung B.
Di lantai dasar menarik sekali lho. Benda-benda sisa perkereta apian jaman dulu terpajang apik. Sayangnya pas disini gerah banget jadi nggak lama-lama deh.
aslinya kece banget lho |
Lawang Sewu More Than Instagenic
Niat awal saya hanya foto-foto
sembari menunggu waktu check in hotel. Eh..malah dapat banyak ilmu dan gambaran
masa lalu dari moda angkutan favorit, kereta api.
Mudah Dijangkau
Karena terletak di jantung kota
Semarang, Lawang sewu dapat dijangkau dari mana-mana. Bahkan jalan kaki pun
bisa jika kamu menginap di sekitaran jalan pemuda. Soal parkiran? Kalau saya
sih bawa motor, jadi parkir di parkiran yang kayaknya liar di samping gedung. Kalau
mobil atau bis...mungkin ada tempatnya. Kok saya nggak lihat parkiran ya?
Keluar dari Lawang Sewu pas banget tengah hari. Enaknya kulineran...yuk cuuss..ke tempat jajan pinggir jalan yang legendaris dan masyhur itu.
Lawang sewu unik, ya? Tapi kenapa banyak yang bilang penuh hantu? :D
ReplyDeletecantik mba. larena dulu emang gedung tua dan 'seperti itu' tapi sekarang sudah dipugar..rebranding jadi museum nan anggun
DeleteDulu pernah,sekitar 2010,akses wisatanya boleh sampe ke bagian menara paling atas,juga teras atas yg pas ngadep ke tugu muda. Sekarang kayaknya udah gak boleh :(
ReplyDeleteiya, sekarang ngga bisa ke atas. mungkin karena lagi tahap renovasi..
DeleteBerarti skrg lawang sewu yang terlalu spooky yaa? Tp mungkin tetap butuh keberanian utk masuk ke sana. Kalo mau masuk banyak2 dzikir kali yaa? Hehehe...
ReplyDeleteiya nggak spooky kok..rame, terang, jendela..pintu..terbuka lebar
DeleteTernyata ga horor2 banget yah.
ReplyDeleteKarena siang Dan rame rame datengnya :D
malem juga banyak wisatawan, karena malam lebih kece sih..lampu-lampu effect nya vintage..
DeleteBaru tahu dulu ada impor unta. Kenapa nggak gajah ya?
ReplyDeleteAnyway, pohon besar yang ada di tengah lawang sewu itu dirimu sangka itu pohon apa mbak?
gajah kelambatan mungkin ya.
Deletepohon majapahit bukan sih mas?
Belum pernah ke sana. Kayaknya keren juga. Pas ke semarang baru kota tua aja..
ReplyDeleteKapan2 main sana ah
iya mbak..mampir..wong gampang banget kalau di SEmarang kemana-mana pasti lewat sini
DeleteWajib dikunjungi kalau kesana.. Pas malem2 malah lebih keliatan megahnya yaa... Foto2nya juga cakeeb...
ReplyDeleteiya bagusnya kesitu habis maghrib..adem dan syahdu
Deleteinfonya lengkap banget deh rul.... etapi jadi liburan romantis gak kayak cerita ftv? hihiii
ReplyDeletekalau sama si "ehem" jadi romantis...ini mah sama temen-temen yang gokil yang ada mah jalan-makan-jalan makan hahaha..sampe hotel cuma buat mandi doang
Deleteya cakep juga kalo pas anglenya bagus ya In...itu yang pintu kaca ada gambar gambarnya mirip gereja yah..klo unta ada di jawa, berarti dia hebat ya...bisa menyesuaikan diri gitu...eh tapi di bonbin juga ada unta juga , jadi ya wajar sebenarnya wakkkkakakkaka
ReplyDeletekalau unta di bonbin kan diem Nit ngga buat angkut-angkut. nah ini buat angkutin hasil bumi dari solo ke semarang. emejing kan..hahaha
Deletekece banget iiih blognya sukaak sukaaak makasi info2 soal lawang sewu yak.
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com
makasih mbak...blognya sudah saya kunjungi juga lhoo
DeleteJadi misteri Impor unta itu beneran ya? Waduh... kenapa gak Impor mantan, ya. Biar tidak ada hati yang tersakiti. :D
ReplyDeleteLawang sewunya emang keren banget, sih. Apalagi shoot yang ngambil fotonya juga udah lumayan pinter. Jadi enak dilihat. :)
Btw, beneran di sana itu serem?
yakalii mantan impor, hahah. iya beneran impor unta.
Deletemakasih...yang motoin ampe nungging-nungging lho hahaha.
ngga serem kok.
lawang sewu, udah beberapa kali ke semarang gak pernah singgah ke lawang 1000. malah ke brown canyon.
ReplyDeleteternyata kalo malem bagus juga. kalo gitu mah gak ada seremnya lawang sewu.
iya, itu malem habis maghrib..keren...kan kayak di Eropa *mungkin
DeleteEntah kenapa kalau saya melihat/berada diantara bangunan bersejarah (baik peninggalan penjajah ataupun peninggalan kerajaan-kerajan), saya cenderung lebih memperhatikan disain bangunan, seserem atau serusk apapun kondisi bangunan tersebut. Setelah itu baru saya memperhatikan cerita jejarahnya. hehe
ReplyDeleteiya...pasti dari desainnya dulu..sesuatu yang visual. sejarah, biasnaya baru tahu setelah mencari tahu heheh
Deletesaya pernah ke lawang sewu mbak Innn, ya iyalah kan saya orang Semarang hihi..
ReplyDeletetapi baru dengar soal onta itu, dan fotonya pas malam keren banget ya... :)
soal unta, emang nggak saya dapetin langsung dari museum lawang sewu. Pram di Jejak Langkah yang nyeritain
DeleteIya lawang sewu ini sempet masuk acara genre 'mistis' di natgeo. Eh tapi nya ga ditayangin di endonesa. Katanya sih karena hostnya kesurupan atau gimana gitu.
ReplyDeleteGa fair banget ya? Syuting nya di Indonesia kok ga boleh tayang di Indonesia?!
Iya skrg jadi cakep ya, tapi Kayanya aroma2 angkernya masih agak Kerasa ya
oiyakah mba masuk nat geo?
Delete'agak' kerasa aja sih..tapi kalau ramean mah engga ko
Pengen bgt bisa kesini..tp gak tau kapan..
ReplyDeleteterima kasih ya..postingannya cukup mewakili penasaran saya sama Lawang Sewu ini.. someday harus dipernahin kesana, hehehe..
MD Ayomi
iya kalau ke semarang harus mampir
Deletebelum kesampaian pingin kemari
ReplyDeleteyukkk ah...piknik
Deleteyg dalam pikiranku tentang lawang sewu adalah tempat uji nyali, padahal kata suamiku sekarang sudah beda banget, jauh lebih anggun kyk yg mbak Innnayah ceritakan, bahkan denger-denger sebalahnya malah ada wahana bermain anak-anak ya? saya lama di semarang tapi masih takut kalau disuruh ke Lawang Sewu. Besok ajalah kalau ilmu kekebalan saya sudah tinggi, hahaha apaseh ini
ReplyDeletenggak papa kok mbak...rame disini hehhe
Deletesaya belum pernah loh kesana
ReplyDeletehebat kan
kalau situ tinggal di Semarang dan belum pernah masuk...iya hebat ahhaha
DeleteAaahh,, seram nya.. Siang pun seram ya lawang sewu ini.. Soalnya aku lebih banyak denger cerita tentang horrornya sih hehehe.. Btw aku pengen follow GFC kok gak bisa bisa ya mba.. Jujur dari 2 hari lalu, GFC nya gak bisa dibuka, google plus nya juga gak bisa dibuka. Tulisannya, mohon maaf gitu.. Kan biar kita busa saling follow2an hihihii..
ReplyDeletesaya sudah kasih komentar di blog nya mbak. buat GFC, kalau engga bisa masukin aja ke reading list nya mba. kalau g+ bisa kok..dari kemarin blogger lain pada follow lancar-lancar aja
DeleteAku coba lagi hari ini G+ juga gak bisa ya mba.. Tapi kenapa cuma mba doank yang gak bisa ku follow di GF c maupun g+. Tulisan nya selalu mohon maaf.. Bla bla bla..
Deleteko cuma kamu ya yang ga bisa mbak. itu udah aku follow kok G+ nya...
Deletegimana mbak hasil ngehitung pintunya?
ReplyDeletenggak sampe seribu kok mbak...hahaha
DeleteSebenarnya saya suka sekali keunikan lawang sewu ini, tapi katanya banyak hantunya,,, Hiii merinding jadinya.
ReplyDeleteengga kok...ngga spooky lagi sekarang
DeleteKarcis jadul itu bikin nostalgia banget, jaman naik keeta api di kolong bangkunya, tidur ga bisa gerak. Hehehehe.
ReplyDeletehihii ngerasain juga aku mba
Delete