Pada mulanya, blog difungsikan sebagai catatan harian. Makin
lama, blog makin berkembang menjadi tempat share
bebagai macam ide dari penulisnya. Lahirlah bermacam jenis blog, yang paling hits saat ini adalah beauty and fashion blog. Selain itu ada
blog yang fokus untuk mereview produk
technology, film, dan literature. Tapi, sebagian besar blog justru berGenre campur-campur
atau disebut lifestyle blog (seperti
blog toekang tjerita ini).
Marketer blogger
Di zaman serba “e” ini, Blog sudah bukan hanya penyalur
emosi penulisnya semata namun sudah merambah menjadi sarana marketing. Everybody is a marketer, begitu kata
Board Of Director tempat kerja saya. Sah-sah saja, blogger memang telah beranjak
dewasa menjadi sebuah profesi menjanjikan. Dalam dunia digital marketing, data
yang tersaji di internet bisa dianalisis guna kemajuan sebuah brand atau
produk. Nah..tugas para blogger nih, menyajikan data (informasi) yang valid . Tentu hal ini tidak mudah, harus
dijalani dengan serius tapi main cantik. Apppa?? *duaaar...
Serius ngeblog
Serius sebagai digital
marketer itu bagaimana? Tentu bukan dengan menulis pakai bahasa ala-ala
diktat kuliah sambil berekspresi mengerutkan dahi. Hahahahah. Serius sebagai blogger yang konsisten
menyajikan konten berkualitas ciamikk. Tak dapat dipungkiri, semakin banyak
saja blogger yang bersliweran. Persaingan buat dapetin income dari blog semakin
ketat.
Behind a pretty marketing blogpost, ini yang harus dilakukan
blogger:
Konten
Bicara soal konten, hukumnya fardhu ‘ain. Kewajiban bagi setiap blogger untuk menyajikan konten yang bagus.
Tentukan tema postingan terlebih dahulu. Misalnya, lagi musim hujan nih. Perasaan
kamu campur aduk pas nyium wangi hujan pertama. Tentuin tuh tema nya, kamu mau
nulis curhatan..ngasih tips mengisi waktu saat hujan..berbagi resep minuman
hangat..atau kamu mau promosikan produk tertentu.
Kalau sudah kamu tentukan temanya, baru siapkan bahan. Jika perlu
data berupa angka, yang tersaji harus benar-benar valid. Properties untuk foto sebagai penunjang postingan juga perlu
dipersiapkan guna mengahasilkan postingan yang cihuy. Sebuah foto dalam
postingan bisa jadi merupakan hasil dari 10 jepretan. Apalagi jika untuk
promosi, beuh..jangan sampai image produk
orang jadi jelek di tangan kita.
Jujur
Digital marketing yang dilakukan blogger biasanya berbentuk
review. Kunci dari review adalah jujur apa adanya. Jadi inget lagunya Tulus ‘jangan
cintai aku, apa adanya..jangan..tuntutlah sesuatu..biar kita jalan ke depan’. Dooh
nyanyik pemirsa.
Sebuah review akan
menjadi pertimbangan untuk pembaca. Jangan sampai kita menuliskan sesuatu
yang menyesatkan. Lhah trus gimana dong, masa promosiin produk jelek? Nggak mungkin
kan, sebuah produk isinya minus semua. Tulis apa adanya, plus dan minusnya. Selain
buat pembaca, ini juga bisa jadi masukan untuk pemilik brand yang bersangkutan.
Followers
Apalah arti konten bagus tanpa ada yang
melihat. Untuk mendapatkan loyal
followers yang sampai subscribe
blog kita, nggak bisa dicapai dalam waktu singkat. Ikutlah komunitas-komunitas
blog. Disitu kita nggak Cuma bisa share link
blogpost kita, tapi juga bisa mendapatkan informasi tentang seluk-beluk perBlog
an yang memungkinkan banget jadiin blog kita lebih marketable. Dengan blogwalking,
meninggalkan komentar yang baik (bukan semata komentar jualan obat) seorang
blogger bisa semakin dikenal. Hubungkan blog dengan social media, share artikel
disana.
Mengenai followers di social media, lupakan
membeli followers deh. Akan baik jika kita membangun blog pelan-pelan dengan
konsisten menyajikan konten bagus, followers pasti ngikut.
Brand Icon
Setuju kan, kalau blogger sudah bisa kita
sebut sebagai public figure? Nggak Cuma
artis sinetron saja yang bisa mempromosikan produk bahkan dijadikan ambasador. Yang
bikin ngiri sampai ngiler adalah mengalirnya produk-produk gratisan. Sempat beberapa
kali blogwalking ke blog yang sudah terkenal. Ternyata nggak semanis yang kita
lihat dari luar. Blogger sebagai digital
marketer punya kewajiban mengemas produk atau brand menjadi menarik. Tapi......nggak
terkesan ngiklan banget. Kalau produknya seminggu 1 saja sih masih bisa lah
dihandle dengan mudah, tapi biasanya lebih dari itu lho.
|
infographic digital marketing |
Sudah siap jadi digital marketer? Ayyyoo jalan,
jangan lupa pegangan. Heheheh..emang naik angkot.