Lautan langit. Buku kumpulan cerita yang kembali mengoyak sanubari. Seakan-akan penulisnya mengintip buku harian saya, lalu meramunya sedemikian.
Identitas buku
Judul: Lautan Langit
Penulis: Kurniawan Gunadi
Penerbit: CV IDS (indie)
Tahun terbit: 2015
Jumlah halaman: 208
Sinopsis
Luasnya hati tidak pernah bisa kita saksikan wujudnya. Setiap orang yang kita temui tengah bergelut dengan dunianya sendiri. Dunia yang tentu saja sebagaimana dunia yang kita pijak hari ini, memiliki lautan dan langit. Tempat yang luas untuk menampung segala keresahan dan ruang yang luas untuk dimaknai. Tempat itu adalah hati.
Review
Sebelum kamu membaca lebih lanjut, saya mau kasih tahu kalau buku ini tidak akan kamu temui di toko buku. Ini buku indie yang dipesan secara pre order. Seperti buku pertama Hujan Matahari (review bisa dibaca di sini) yang ditulis Kurniawan Gunadi, di lautan langit masih ada gaya penulisannya yang khas. Cerita-cerita pendek yang berasal dari akun tumblr. Tidak ada tokoh, dahimu tidak perlu berkerut, yang ada malah kamu akan bilang 'ahhh gue banget' atau 'eeeaaaak' hahahhaa.
Tidak menggurui, tidak juga layaknya pujangga, tapi ke-apa ada nya-an itulah yang siap mengoyak sanubari. Lebay ya. Tapi beneran kok. Kalau penasaran, buka aja blog nya : www.kurniawanGunadi.tumblr.com sebelum kamu memutuskan mencari, meminjam, atau membeli buku ini.
Enaknya baca buku ini pelan-pelan, sambil dicatat buat pengingat di kemudian hari. Lautan Langit bukan buku agama, bukan buku psikologi atau motivasi. Jadi saya rasa Lautan Langit akan cocok dengan hati siapa saja.
Rate
4 dari 5
Quote
Banyak banget.....saya ambil beberapa :
"Tujuan yang sama akan mempertemukan orang-orang dalam perjalanan" (49)
"Rahasiakanlah dengan baik sampai pada waktunya tiba. Meski perempuan memang pada dasarnya ingin diakui. Tapi kembalikan pertanyaan itu.."diakui sebagai apa?" Sementara Tuhan sendiri belu mengakui bagaimana seseorang bisa mengklaim dia milikku atau aku milikmu" (92)
"Kita semacam sepakat untuk menyimpan perasaan kita terlebih dahulu tanpa harus membuat kesepakatan" (100)
"Setiap perasaan memerlukan kepastian, memerlukan kesaksian, memerlukan ikatan. Kamu tahu seberapa jauh jarak diantara kita? Hanya sebaris kalimat dan sebaris jawab" (191)
Membaca 4 quotenya kok jadi inget pas LDR an dulu ya sama mantan pacarku :)
ReplyDeleteBtw, aku pernah nonton Drama TV di sini dimana seorang wanita merasa buku yang sedang dibacanya itu kok seperti kehidupan dia sehari hari ya, ternyata yang ngarang itu memang menulis buku itu dengan latar belakang hidup si cewek yang mempunyai restoran dan pinter memasak buat pegunjungnya.
Beda ya
Beda
waduh..jangan-jangan...
Deletehehehe tapi nggak mungkin, saya nggak kenal penulis ini kok mbak. misal mba El baca, kayaknya bakal ngerasa "gue banget" juga