Soal selera sih,,,dan ini bukan selera saya. Susah payah ngeberesin baca. Cuma 1 bintang saya beri, itu untuk setting dan tema yang berbeda...Aceh pasca perang. Lainnya,,,hhmmm...biasa banget. Cara penuturan bahasanya seperti orang nulis diary tapi datar. Penulis cerita sendiri, tanpa peduli pembaca menyelami apa enggak. Pas adegan 'ngeri' atau 'kaget' aja disampaikan dengan cara datarrrr abis. Flat...tak ada yang mengejutkan dari awal hingga akhir. Bisa ketebak.
Penokohan Fais bahkan nggak kuat, dia lebih sering berbicara tentang 'aku'. Entah ya, hikmah dan pesannya itu maunya apa. Hahahaha. Terlalu cabul?
Lelaki macam Fais ini banyak berkeliaran. Kucing garong!!!!! Polos-polos tapi kemaruk. Ganteng dan merasa ganteng. Setelah berbuat salah, termenung, merasa berdosa,,,tapi tak tobat-tobat. Dan setelah menyakiti orang yang dicintainya, dia datang,,,merayu-rayu. Fais dan Tuang Beransyah,,sama saja.
source: media.tumblr.com |
Pikirkan nyawanya sendiri dulu sebelum memikirkan nyawa orang lain. Jika kau mati karena memperjuangkan hidup orang-orang yang kau sayangi, mereka akan sedih. Nyawamu sama berharganya dengan nyawa yang lainnya.
"Apalah arti memiliki?~ Tere Liye
Ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami.
Apalah arti kehilangan?
Ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan, dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan.
Apalah arti cinta?
Ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?
Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan? Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu? Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.
Kita, manusia, adalah virus terjahat yang pernah ada di muka bumi. Suatu saat nanti, orang-orang akan meyakinkanmu bahwa manusia adalah bukti kesuksesan evolusi. (Supernova; Partikel hlm. 71)Menemukan karya science fiction dari penulis Indonesia cukup sulit, apalagi yang risetnya mendalam seperti Dewi Lestari. Partikel dalah seri ke-4 dari supernova. Sebelumnya saya sudah mereview supernova 1, supernova 2, dan supernova 3.
Dee memang menunjukkan ketertarikannya pada bidang-bidang seperti bahwa fungi atau jamur adalah media komunikasi antara manusia dan alam, evolusi manusia dari kera, fotografi (mungkin ini lebih karena suaminya), antariksa dan unidentified flyng object (UFO), meditasi, reiki, gerakan zaman baru (new age), spirit of Ibuga, batu-batu dari perut bumi yang memiliki khasiat, dan masih banyak lagi. Kelebihannya adalah kita sebagai pembaca banyak dikenalkan dengan suatu fenomena yang mungkin selama ini hanya orang-orang terbatas yang bisa mengaksesnya. Tohpun kalau ada yang menggemarinya jumlahnya relatif tidak banyak.
Pilihan Firas yang mengajar langsung Zarah di rumah maupun di kebun permakulturnya, terlihat dominasi Firas di sini, yang tidak ada komunikasi baik-baik dengan istrinya mengenai pilihan yang diambil Firas. Memang benar, kelemahan sekolah formal seringkali menciptakan robot-robot penghafal alih-alih mengembangkan apa yang menjadi minat siswa. Selain itu, Firas menunjukkan teladan yang tidak baik dengan membedakan perlakuan terhadap Hara, adik Zarah. Tidak ada penjelasan mengapa Hara tidak diikutkan dalam gaya mendidik Firas.Kamera jenis apakah yang digunakan Zarah untuk menghasilkan foto-foto bagus itu? pada halaman 239 dijelaskan bahwa zarah menggunakan kamera Nikon FM2/T (T menunjukkan titanium yang menjadi bagian dari bodi kamera ini.. Tipe ini adalah jenis Nikon klasik dari keluarga FM. Kamera ini memang terbilang langka dan mahal pada zamannya, diproduksi pada tahun 1997 dan diskontinu pada tahun 2011 dengan harga $1120. Kamera manual SLR ini dapat bekerja tanpa baterai (kecuali untuk light), dan kemampuannya disetarakan dengan semiproffesional camera, dapat bekerja pada temperatur ekstrim dari mulai suhu minus 40 derajat celcius sampai 50 derajat celcius.
Tentang peristilahan inner space travel. Pak Simon mengatakan bahwa untuk mengarungi antariksa dapat dilakukan melakukan perjalanan ke dalam. Tubuh manusia dapat melakukan perjalanan tersebut dengan media enteogen, berasal dari akar kata: entheost (yang dipenuhi inspirasi) dan genesthai (datang dan tinggal). Jadi dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan/menyebabkan seseorang dipenuhi spirit/semangat/inspirasi. yaitu sebuah istilah yang dipopulerkan oleh sebuah tim etnobotanist, yang berarti seseorang yang dipenuhi hal spiritual (terjemahan bebas). Dari tradisi maupun praktik yang sudah berlangsung, untuk mencapai ke keadaan tersebut, ada zat psikoaktif yang terdapat pada suatu jenis binatang atau jamur (fungi). Daftar apa saja yang merupakan enteogens dapat dilihat di sini. Bagi yang memakan zat tersebut (dalam cerita ini adalah suatu jenis jamur jenis Psilocybe) akan mengalami halusinasi, atau mengalami suatu 'dunia lain'. Dari situ kemudian manusia dapat melakukan perjalanan dengan dunia spirit. Pengalaman ke dunia sana dilakukan Zarah dengan makan Iboga sebuah tanaman enteogen yang berasal dari Afrika. Konsep inner space travel ini secara sederhana dapat dibahasakan yaitu melakukan perjalanan ke dalam diri dengan meditasi, berefleksi, berkontemplasi mencari apa pertanyaan-pertanyaan tentang hidup dan pemaknaan akan kehidupan. Praktek ini dilakukan oleh para sufi maupun para spiritualis zaman dulu. Sementara mengkonsumsi Iboga adalah sebuah tradisi terapi kuno Bwiti yang dilakukan oleh orang Gabon, Afrika terhadap orang yang mengalami sakit. Iboga masih merupakan daftar makanan yang dibatasi penggunaannya oleh undang-undang di Amerika maupun Eropa, karena dianggap dapat menyebabkan ketergantungan seperti narkoba. Untuk bagian ini, sepertinya kita perlu banyak menggali lebih dalam apakah cara melakukan inner space travel haruskah mengkonsumsi iboga, jamur guru, atau apalah namanya?