Sejak bayi hingga sekarang, orang tuaku nggak pernah mentradisikan merayakan ulang tahun. Sengaja menghafalkan tanggal lahir anggota keluarga juga enggak. Prinsip kami, setiap hari adalah kelahiran dan kematian "everyday is my birthday". Memang ulang tahun itu nggak dilarang, apalagi kalau merayakannya dengan cara yang baik misal makan-makan sederhana, silaturahim, dsb.
Setiap hari adalah kelahiran dan kematian.
Coba renungkan, doa sebelum tidur "bismika allahuma ahya wa bismika amuut". "Ya Allah dengan namaMu aku menjalani hidup dan dengan namaMu malam ini aku mau mati". Dalam Psikologi Al-Qur'an tidur diserupakan mati karena sewaktu tidur kita tidak berkuasa lagi untuk mengendalikan tubuh. Seakan jasad dan ruh telah berpisah untuk sementara.
Begitu bangun tidur, kita berdoa alhamdu lillahilladzi ahyana ba'da ma amatana wa ilaihinnusyur. "Segala puji bagiMu ya Allah yang telah menghidupkan kembali diriku setelah kematianku, dan hanya kepadaMu nantinya kami semua akan berpulang".
Tawaf kehidupan dimulai, kemanapun kaki melangkah yang menjadi pusat gravitasi adalah Allah.
Semoga kita selalu sadar akan hal ini, setiap hari adalah pertobatan dan tasyakuran pada Allah.
Sumber: Psikologi Kematian
Post Comment
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung.
Komentar berisi LINK HIDUP akan DIHAPUS.
^^ @Innnayah